Rabu, 12 Mei 2021

Salah Kaprah Ucapan Selamat Idul Fitri

Salah Kaprah Ucapan Selamat Idul Fitri
Oleh Nine Adien Maulana 

Ramadhan sudah berlalu. Umat Islam merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. Selama masa hari raya ini ucapan selamat (tahniah) yang paling populer yang sering disampaikan oleh banyak orang adalah minal ‘aaidiin wal faaiziin dan mohon maaf lahir batin. Media massa baik cetak maupun elektronik pun berperan besar mengampanyekan ucapan selamat ini. Saya penasaran fenomena itu, sehingga tertarik untuk melakukan survey sederhana. Setiap ada murid yang mengucapkan minal ‘aaidiin wal faaiziin kepada saya, saya pun bertanya, “Apa maksudnya?”. Mereka pun menjawab, ”Mohon maaf lahir batin, Pak!”. Saya pun menyimpulkan bahwa selama ini ungkapan minal ‘aaidiin wal faaiziin dikira bermakna mohon maaf lahir batin. 

Bagi orang yang mengerti bahasa Arab, walaupun hanya sedikit, pasti akan mengatakan bahwa ini adalah tidak tepat. Dalam hal ini saya menganalogikannya seperti anak-anak SD yang baru saja belajar bahasa Inggris yang tahunya ada tulisan welcome di keset (alas yang difungsikan untuk membersihkan kotoran pada alas kaki), maka hal itu melekat dalam ingatan mereka bahwa bahasa Inggris keset adalah welcome. Karena kesalahan ini dilakukan secara massif, maka inilah yang dinamakan salah kaprah, salah tapi dilakukan banyak orang sehingga dianggap sebagai suatu kebenaran.

 Bagaimana seharusnya yang ucapan tahni’ah yang tepat? Jika kita membaca literature, memang kita menemukan tradisi di kalangan para sahabat Nabi, yakni mengucapkan selamat (tahni’ah) kepada sesama umat Islam yang telah berhasil menyelesaikan puasa Ramadlan. Bunyi bacaan selamatnya adalah “taqabbalallaahu minnaa wa minkum”, namun ada pula yang menambahnya “taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Ada pula yang masih menambahnya “wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”. Jika ucapan selamat itu dirangkai memang menjadi sangat panjang, “taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair” Artinya adalah “semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. 

Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantia dalam kebaikan.” Dari ucapan selamat yang panjang inilah, kita bisa lacak asal-usul ucapan minal “aaidiin wal faaiziin” yang artinya termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang. Dari sini pula kita sudah tahu kan bahwa ucapan tahniah ini tidak ada sangkut pautnya dengan mohon maaf lahir batin.

 Sayangnya, ucapan tahniah yang panjang itu, yang juga bisa bermakna do’a itu, sampai pada kita mengalami penyusutan atau sengaja diringkas. Lebih parahnya meringkasnya juga kurang pas. Ibaratnya kita menyampaikan informasi tentang kuda, namun yang kita jelaskan adalah ekornya. Kita potong ekor kuda itu, lalu kita bawa potongan ekor itu kemudian kita sampaikan kepada semua orang bahwa ini adalah kuda. Kita merasa bahwa apa yang telah kita sampaikan adalah benar, sedangkan orang telah mengetahui kuda pasti akan tertawa dengan penjelasan kita tentang kuda itu. 

Secara sederhana, kita tahu bahwa “aaidiin wal faaiziin” bukanlah kalimat yang sempurna (al-jumlatul mufiidah). Pasti mucul di benak kita lho kok tiba-tiba muncul “termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang (minal ‘aaidin wal faizin). Pasti ia tidak berdiri sendiri. Bacaan ini pasti terikat atau berhubungan dengan bacaan sebelumnya. Dengan agak sedikit "memaksa" kita sebenarnya bisa berdalih bahwa bacaan itu bermakna do’a, sehingga boleh diucapkan dengan ungkapan singkat atau ada sesuatu yang disembunyikan (mahdzuf), namun untuk menterjemahkannya kita perlu memunculkan makna yang disembunyikan bacaannya itu, agar mudah dipahami.

 Dengan alasan ini kita bisa menterjemahkan “minal ‘aaidin wal faizin” dengan “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang. Kalau kita mau meniru apa yang dilakukan sahabat Nabi, sebenarnya yang paling tepat kita ucapkan adalah bacaan selamat panjang itu. Kalaupun itu telalu panjang, kita bisa menyingkatnya dengan bacaan yang paling populer di kalangan mereka, yaitu “taqabbalallaahu minnaa wa minkum”, bukan mengucapkan minal ‘aaidin wal faizin." Alasannya adalah “taqabbalallaahu minnaa wa minkum” adalah bacaan yang telah sempurna struktur  kalimatnya. 

Selain itu, bacaan ini adalah paling populer di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW, dibadingkan bacaan “minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Bahkan, saya menduga bacaan “minal ‘aaidiin wal faaiziin” tidak populer, untuk tidak mengatakan tidak pernah ada, di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW. Hal ini bisa kita lacak pada kitab Fathul Bari karya Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani. Beliau mengatakan dalam kitabnya itu, “Telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubai bin Nufair, ia berkata: “Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya: “Taqabbalallahu minnaa wa minkum.” (Fathul Bari, juz II, halaman 446). Bagaimana fakta di Indonesia? Ternyata yang populer adalah “minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Inilah uniknya orang Islam di Indonesia. Mereka tidak menerima tradisi pengucapan tahniah ini apa adanya.

 Mereka malah mengkreasi tradisi baru ala Indonesia, walaupun kemudian menjadi salah kaprah. Buktinya, “minal ‘aaidiin wal faaiziin” lebih populer dan dikira bermakna mohon maaf lahir batin. Selain itu mereka mengkreasi tradisi Halal Bi Halal yang tidak ada rujukannya secara khusus dari Islam atau dari tradisi Arab. Inilah masalah budaya. Selama ia mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan syari’at, marilah bersikap moderat. Sikap moderat ternyata juga ditampilkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah saat ditanya tentang ucapan selamat di hari raya. Beliau menjawab, “Ucapan selamat hari raya sebagian mereka kepada sebagian lainnya jika bertemu setelah shalat ‘Id dengan ungkapan, taqabbalallaahu minnaa wa minkum dan a’aadahullaahu ‘alaika serta ucapan sejenisnya, maka hal ini telah diriwayatkan dari sejumlah sahabat bahwa mereka melakukannya, dan telah diperbolehkan oleh para imam seperti Imam Ahmad, dan lain lain. Maka siapa yang melakukannya, ia memiliki panutan, dan yang meninggalkannya pun memiliki panutan.” (Majmuu’ Fatawa (XXIV/253) 

Meskipun saya lebih sependapat ucapan tahni’ah dengan “taqabbalallahu minnaa wa minkum daripada “minal ‘aaidiin wal faaiziin”, namun saya tidak bisa memaksakan kecenderungan saya ini kepada siapa pun, karena memang ini adalah masalah budaya. Dilakukan boleh tidak dilakukan pun juga boleh. Namun, jika anda lebih suka dengan “minal ‘aaidiin wal faaiziin”, kemudian mengartikannya dengan mohon maaf lahir batin, maka jelas saya tidak setuju. 

Ini jelas salah. Kalau tidak dibetulkan akan menjadi kaprah. Oleh karena itu, saya harus memaksa Anda untuk tidak mengartikan demikian agar tidak salah kaprah. *) Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pacarpeluk, Megaluh, Kabupaten Jombang.    

 Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Selasa, 27 Juni 2017 pukul 06:01. Redaksi mengunggah ulang tanpa mengubah isi tulisan.  

Mohon dengan IKHLAS untuk Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Channel Youtube Yayasan Arraihan Belalau silahkan kunjungi di KLIK DISINI


Selasa, 11 Mei 2021

Yayasan Arraihan Belalau kembali dirundung duka


Yayasan Arraihan Belalau kembali dirundung duka. Kepala RA Fitri Rahmadana Tanjung, S.PdI mengungkapkan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya KH. Tengku Zulkarnain.

 Umi Fitri Tanjung sapaan akrabnya merasa kehilangan atas kepulangan Ustadz Tengku Zulkarnain yang meninggal di bulan suci Ramadhan 1442 H .

Umi Fitri Tanjung juga menuturkan, KH. Tengku Zulkarnain yang meninggal pada Senin, 10 Mei 2021 Pukul 18.4

Umi Fitri Tanjung mendoakan agar semua amal ibadah almarhum KH. Tengku Zulkarnain diterima oleh Allah SWT dan semua anggota keuarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.

"انا لله وانا اليه راجعون Sungguh akhir yang indah. Semoga Allah SWT menerima segala amal beliau dan keluarga yg ditinggal diberi kesabaran." Tutupnya


Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau


Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H Digelar

Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H Digelar


Bulan Ramadan hampir berakhir. Kementerian Agama akan kembali menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1442 H. Sidang isbat akan digelar pada Selasa, 11 Mei 2021, bertepatan 29 Ramadan 1442 H.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat. Karena masih pandemi Covid-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.

"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H secara daring dan luring,"  terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, di Jakarta, Rabu (5/5/2021).

"Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas," sambungnya.

Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan (zoom meeting), baik untuk peserta sidang maupun media. Sebab, peliputan juga akan dilakukan secara terbatas.

"Kemenag bekerjasama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Syawal bisa berkoordinasi dengan TVRI," terang Kamaruddin. 

"Kami juga memanfaatkan medsos Kemenag untuk melakukan live streaming," sambungnya.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu. Sessi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya. Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal. 

Kemenag menjadwalkan akan melakukan rukyatul hilal pada 88 titik di seluruh Indonesia. Untuk di DKI Jakarta misalnya, rukyatul hilal akan dilaksanakan di Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.

"Hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," tutupnya.

Untuk link Live Streaming via YOUTUBE Kementerian Agama RI. Silahkan kunjungi atau Klik tautan berikut: Klik disini


Semoga  bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 


Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H

Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H

Mari kita sambut Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M dengan memasang bingkai foto profil dengan tema Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H. Sehingga memotivasi kita untuk terus memperbaiki diri setelah sebulan lamanya berpuasa.

Seperti biasanya, Admin membagikan Bingkai atau Twibbon Foto Profil Selamat Hari Raya Idul Fitri. Pada kesempatan kali ini, kami akan menyediakan beberapa desain Twibbon / Bingkai Foto Profil. Dikarenakan pada waktu dekat ini umat Islam akan menyambut hari raya setelah sebulan lamanya berpuasa di bulan Ramadhan. di akhiri dengan Hari Raya Idul Fitri sebagai Hari Kemenangan.


Maka dari itu patutlah kita berbahagia karena masih diberi kesempatan bertemu dengan Hari Raya Idul Fitri 1442 H tahun 2021. Nah mari kita sambut Hari Raya dengan kebahagian kemudian selain itu dengan memasang bingkai / twibbon berikut linknya:
Klik disini
Atau Copy Paste URL berikut
https://twb.nz/selamatharirayaidulfitri


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1442 H

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 



Kumpulan Kata – Kata Untuk Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H –

Kumpulan Kata – Kata Untuk Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H –


 Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya kita berpuasa tentu dengan momen yang hanya satu kali dalam satu tahun dan momen yang di nanti – nanti oleh kita umat Islam tidak boleh kita lewatkan bersama orang – orang tercinta dan tentunya kita perlu mempersiapkan kata – kata untuk kita ucapkan di hari Idul Fitri 1442 H sebagai tumpahan hati kita untuk orang – orang tercinta. Nah pada kesempatan kali ini admin bagikan beberapa kata – kata yang bisa teman – teman gunakan untuk di kirimkan ke orang – orang tercinta dan sahabat kita. Baiklah langsung saja admin bagikan tanpa banyak basa – basi lagi.

 Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1442 H

  1.  “Mata sering salah menatap, mulut sering salah berucap, hati sering salah prasangka, dengan niat yang tulus dan suci saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.”
  2. “Jiwa-jiwa kembali putih seakan terlahir kembali. Jutaan syukur menggema di langit Ilahi. Semoga kemenangan ini menjadi kemenangan yang hakiki. Selamat Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.”
  3. “Dengan segala kerendahan hati, Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita kembali dalam keadaan yang suci.”
  4.  “Karena keagunganMU jua, tercurah hidayahMU kepada ummaMu yang sungguh-sungguh menjalankan ibadah untuk meraih kemenangan Ramadhan suci.”
  5. “Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Semoga di hari yang fitri ini kita mampu kembali ke jati diri insani menjadi pribadi-pribadi yang kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun mampu menebar damai dan saling berbagi.”
  6. “Taqobbalallaahu minnaa wa minkum shiyaamana washiyaamakum kullu aamiin wa antum fii khoir. Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya dan semoga kita bisa brrtemu dengan Ramadhan di tahun yang akan datang.”
  7. “Selamat merayakan Hari Raya Idulfitri 1442 H. Mari bersihkan diri di hari yang fitri, semoga segala dosa & kesalahan kita yang lalu terampuni. Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir & batin.”
  8. “Senja Ramadhan beranjak pergi, berganti fajar syawal di pagi hari. Membawa cahaya kedamaian di penghujunh ramadhan. Menebar berkah di hari kemenangan.”
  9. Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah jika ada maaf. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.”
  10. “Meski wajah tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling menjabat, semoga coretan kata ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan. Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal aidin walfaizin.”
  11. “Dari dulu terus mencari, meski hati masih sendiri, jangan pernah bersusah hati, karena hari ini Idul Fitri. Semoga kita yang sendiri bisa saling berbagi, minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin.”
  12. “Mawar indah harum mewangi, aromanya menyentuh nurani, pesan Ini sebagai pengganti diri, selamat Hari Raya Idul Fitri.”
  13. “Berbuat khilaf adalah sifat. Meminta maaf adalah kewajiban. Dan kembalinya fitrah adalah tujuan. Di hari fitri ini Mohon maaf lahir serta batin.”
  14. “Bila kata merangkai dusta, bila langkah membekas lara, bila hati penuh prasangka, dan bila ada langkah yang menoreh luka, mohon bukakan pintu maaf. Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin.”
  15. “Sebening embun di pagi hari, seputih kapas tanpa biji, seperti itu suasana hati. Berharap selamanya seperti ini dengan pribadi positif sepanjang hari. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin.”
  16. “Ramadhan telah berlalu namun kerinduan kepadanya tak juga hilang. Ya Rabb pertemukanlah kami kembali dengannnya.”
  17. “Mata dapat salah lihat. Kuping dapat salah dengar. Mulut dapat salah bicara. Hati dapat salah sangka. Di hari yang fitri ini, saya dan kekuarga mengucapkan: ” Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H.”
  18. “Inilah hari yang penuh kesucian dan kesukacitaan. Hari kemenangan dan hari untuk saling memaafkan. Mohon maaf lahir dan batin dan selamat hari raya Idul Fitri.”
  19. “Selamat idul fitri. Semoga Allah SWT menerima amal kami dan darimu (amal kita semua) dan semoga Allah SWT selalu memberikan kebaikan kepada kita sepanjang tahun dan selamanya.”
  20. “Ya Rabbi, berkahi umur kami hingga Ramadhan di tahun depan. Sucikan hati kami untuk bisa memaafkan saudara kami. Taqabalallahu minna wa minkum.”
  21. “Waktu mengalir deras bagaikan air. Ramadhan yang suci akan segera berakhir. Untuk salah yang pernah kubuat, khilaf yang pernah terucap, pintu maaf selalu kuharap. Selamat Hari Raya Idul Fitri.”
  22. “Seiring surya berseri indah dipagi penuh hikmat ini, kami mohon dibukakan pintu maaf apabila ada kata dan tindak yang tidak berkenan di hati.”
  23. “Sucikan hati dengan dzikir, cerahkan hati dengan pikir, teruslah bersyukur dengan menebar senyuman, dengan kerendahan hati saya mengucapkan selamat lebaran 1442 H.”
  24. “Kalbu tak pernah memberhala atau menghantui dan dari sanalah maaf berada secara asli. Selamat hari raya idul fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.”
  25. “Aku tidak memintamu untuk menjadi awan, karena aku takut kamu akan mendung. Aku juga tidak memintamu untuk menjadi bunga, karena aku takut kamu akan layu. Aku hanya memintamu untuk memaafkanku setulus hati. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin.”
  26. “Bila idul fitri adalah lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf, agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf. Selamat hari raya Idul Fitri.”
  27. “Waktu mengalir bagaikan air. Ramadhan suci akan berakhir. Tuk salah yang pernah ada. Tuk khilaf yang sempat terucap. Pintu maaf selalu ku harap.”
  28. “Senang memaafkan dengan sesadar-sadarnya. Sadar pula kita sering berbuat khilaf. Selamat hari raya idul fitri 1442 H. Mohon untuk kita saling memaafkan. Barakallah.”
  29. Di tengah gema takbir, hati tertunduk untuk memohon maaf. Dari lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan, tingkah laku yang tidak berkenan serta hati yang berprasangka.
  30. “Andai jemari tak sempat berjabat. Jika raga tak bisa bersua. Bila ada kata membekas luka. Semoga pintu maaf masih terbuka.”

Demikian Kumpulan Kata – Kata Untuk Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang bisa teman – teman gunakan untuk menyambut momen istimewa untuk orang – orang tercinta.

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 



Minggu, 09 Mei 2021

Platform Sistem Pendataan Pendidikan Kementerian Agama-Link THR menuju pendataan AKM - ANBK 2021

Platform Sistem Pendataan Pendidikan Kementerian Agama-Link THR menuju pendataan AKM - ANBK 2021 :

1. Emis : https://emis.kemenag.go.id/
2. SDM Data : https://sdm.data.kemdikbud.go.id/
3. Vervalpd : http://refoperasional.data.kemdikbud.go.id/kemenag/index.php/Csekolah
4. Cek NISN siswa dan verval mandiri : https://nisn.data.kemdikbud.go.id/ 
5. Vervalsp : http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/
6. Vervaltik : https://vervaltik.data.kemdikbud.go.id/
7. Dashboard Pengelolaan Data peserta didik AKM  : http://pd.data.kemdikbud.go.id/
8. Pendataan Peserta Asesmen BIO AKM : 
   Jenjang SMA/MA : https://biosma.kemdikbud.go.id/biosma/
   Jenjang SMP/MTs : https://biosmp.kemdikbud.go.id/biosmp
   Jenjang SD/MI : https://biosd.kemdikbud.go.id/akm2021/   
9. Web ANBK 2021 : https://anbk.kemdikbud.go.id/
Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau




Sosialisasi Bulan Data Pendidikan Islam Tahun 2021

Sosialisasi Bulan Data Pendidikan Islam Tahun 2021


Arahan Bapak Kasubdit Kelembagaan Dr. Faqih
  1. Semua madrasah harus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya update data madrasah (siswa, guru, sarpars dsb) karena ke depan akan menjadi basis pengambilan kebijakan strategis seperti BOS, BOP, dll
  2. Madrasah harus melakukan pemutakhiran data madrasah hanya melalui EMIS 4.0 (bukan EMIS lainnya)
  3. Kualitas data sangat dipengaruhi oleh komitmen kepala madrasah dan operator dalam mengupdate data sesuai kondisi obyektif di lapangan.
  4. Kepala madrasah melakukan cross chek data yang diisi oleh operator, karenanya EMIS 4.0 ada akun khusus Kamad yang berfungsi untuk mengontrol kualitas data. Dengan kata lain Kepala Madrasah tidak boleh hanya “pasrah bongkokan” kepada operator.
  5. Kamad harus memperhatikan beban pekerjaan dan kesejahteraan para operator IT
  6. Siap- siap, madrasah tidak up date data melalui 4.0 bisa tidak mendapatkan alokasi BOS, PIP maupun bantuan Lainnya.
  7. Data Harus valid karena jika ditemukan data yang tidak valid juga berpengaruh akan dicabutnya bantuan.

Arahan bapak kasubbag Data Dodi

  1. Pak Dirjen dan para direktur mengharapkan di bulan ini semua pemangku kepentingan Pendidikan Islam Bersatu padu untuk melakukan perbaikan dan pelengkapan data hingga bisa dituntaskan periode pendataan semester;
  2. Harapannya data Pendidikan Islam yg kita Kelola semakin lengkap, akurat dan tepat waktu untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan dan sebagai dasar untuk melakukan integrasi data dengan kementerian/Lembaga lain semisal kemendikbud, kemendagri, BPS KPK dll.

Untuk file lengkap Sosialisasi Bulan Data Pendidikan Islam Tahun 2021 ———  DOWNLOAD DISINI———


Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau

Sabtu, 08 Mei 2021

SK Dirjen GTK Kemdikbud tentang Kualifikasi Akademik dan Sertifikat Pendidik dalam Pendaftaran Guru Pegawai Pemerintah dengan Pernjanjian Kerja Tahun 2021

Kualifikasi Akademik dan Sertifikat Pendidik dalam Pendaftaran Guru Pegawai Pemerintah dengan Pernjanjian Kerja Tahun 2021 merupakan  hal yang sangat krusial.

Oleh Karena itu Dirjen GTK mengeluarkan Surat Edaran Tentang Linieritas Ijazah Dan Serdik Untuk Persiapan Seleksi PPPK khusus Guru.

Ya, Karena pendaftaran seleksi PPPK Tahun 2021 ini mensyaratkan Guru yang mendaftar untuk memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1)/ Diploma Empat (D-IV) dan/atau sertifikat pendidik.

Sertifikat Pendidik atau serdik nantinya harus LINIER DENGAN IJAZAHdan formasi yang dilamar, hal ini karena serdik mendapatkan nilai afirmasi sebesar 100% dari nilai kompetensi teknis.

Dalam rangka pendaftaran pengadaan Guru Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK)Tahun 2021, Guru Pelamar formasi PPPK wajib memenuhi beberapa persyaratan.

Persyaratan Peserta Pendaftar Seleksi Guru PPPK

1. Calon guru PPPK berasal dari:
a. guru dalam jabatan; atau
b. lulusan Pendidikan Profesi Guru yang belum menjadi guru.
2. Caton guru PPPK harus memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1)/ Diploma Empat (D-IV) dan/atau sertifikat pendidik.
3. Caton guru PPPK mendaftar sesuai dengan sertifikat pendidiknya.
4. Apabila Caton guru PPPK tidak memiliki sertifikat pendidik, maka mendaftar sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

Untuk Daftar kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik untuk mengisi bidang tugas/mata pelajaran yang akan diampu oleh guru PPPK tercantum dalam Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal yang kami sediakan di bawah ini.

Sebelum memutuskan untuk mendaftar pada formasi tertentu, silahkan lihat kualifikasi akademik dan sertifikat pendidiknya agar tidak ada kekeliruan di kemudian hari.

=DOWNLOAD DISINI= Surat Edaran Dirjen GTK Tentang Linieritas Ijazah Dan Sedik Untuk Seleksi PPPK.

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau




Raudhatul Athfal Arraihan Belalau Salurkan Zakat Fitrah Warga RA Tahun 1442 H / 2021 M

Raudhatul Athfal Arraihan Belalau Salurkan dan Zakat Fitrah Warga RA baik Dewan Guru, Peserta Didik, dan Orang Tua/Wali Tahun 1442 H / 2021 M kepada Para Mustahiq dilingkungan RA setempat yaitu diwilayah Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Jum'at, (7/8).



Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau

Surat Edaran Pemetaan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah

Surat Edaran Pemetaan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah

Surat Edaran Pemetaan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah – Sehubungan dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bermaksud melakukan pemetaan kelompok kerja (community learning) Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah secara terstruktur, sistematis, dan massif dengan menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

Seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah yang tercatat di Simpatika menjadi anggota atau pengurus kelompok kerja.

  • Memastikan setiap Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah hanya menjadi anggota atau pengurus di satu kelompok kerja, tidak lebih.
  • Melakukan pemetaan kelompok kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah secara akurat berbasis data di Simptika.
  • Pemetaan sebagaimana dimaksud pada point 3 (tiga) diakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Kelompok Kerja dibagi menjadi 2 (dua) yakni Kelompok Kerja Guru Madrasah dan Kelompok Kerja Tenaga Kependidikan Madrasah.
  2. Kelompok kerja guru terdiri dari Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk jenjang RA dan MI serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk jenjang MTs dan MA.
  3. Mata Pelajaran untuk jenjang MTs berjumlah 16 Mata Pelajaran, sedangkan untuk jenjang MA berjumlah 24 Mata Pelajaran (sesuai Struktur Kurikulum Madrasah).
  4. Kelompok Kerja Tenaga Kependidikan terdiri dari 7 (tujuh) Kelompok Kerja yang meliputi Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM), Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas), Kelompok Kerja Tata Usaha (KKTU), Kelompok Kerja Tenaga Administrasi (KKTA), Kelompok Kerja Tenaga Laboratorium (KKTL), Kelompok Kerja Tenaga Perpustakaan (KKTP), dan Kelompok Kerja Pembina Asrama (KKPA).
  • Pemetaan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah sebagaimana dimaksud pada point 3 (tiga) dilakukan secara digital melalui aplikasi kkgtk-madrasah.kemenag.go.id

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan banyak terima kasih.

Untuk file lengkap Surat Edaran Pemetaan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah bisa ——— DOWNLOAD DISINI ———-

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 


NIAT, DOA, DAN WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH

NIAT, DOA, DAN WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH

Berbicara soal bulan Ramadhan tentu berkaitan dengan Zakat Fitrah dan kita diwajibkan untuk menjalankannya. Hal ini berdasarkan hadis Ibnu Umar ra yang artinya,

“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya laki-laki atau perempuan”, (HR. Bukhari Muslim)

Karena wajib itulah umat Islam tidak bisa meninggalkannya. Sebab, zakat Fitrah ialah ZAKAT diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah. Kalaupun mempunyai halangan agama Islam memberikan kemudahan. 

Untuk menjalani ibadah wajib ini tentu ada niat yang harus diucapkan agar ibadah menjadi sah. 

Adapun NIAT dan DOA selenhkapnya adalah sebagai berikut.


Selengkapnya DOWNLOAD DISINI

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 

Hukum Panitia Qurban Mendapat Dua Jatah Daging

Hukum Panitia Qurban Mendapat Dua Jatah Daging Dalam kajian fiqih, salah satu tindakan yang dilarang dalam mengelola daging kurb...