PENCIPTA PENUTUP SALAM : KH. Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah, Pencipta Penutup Salam Khas NU
yaysanarraihanbelalau.blogspot.com Aktifis Nahdlatul Ulama (NU) baik struktural maupun badan otonom (bamom) nya, selalu menutup pidato dan surat resmi dengan kalimat “Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq” sebelum salam.
Sebenarnya apa dan siapa pencipta salam kebanggaan yang terkesan sulit diucapkan tersebut?
Bacaan penutup salam tersebut memang selama ini dikenal khas diucapkan oleh kalangan NU. Sementara biasanya Muhammadiyah sering menggunakan kata penutup “Wabillahi taufiq wal hidayah” atau “Nasrum minallahi wa fathun qariib”
Seperti diketahui, Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq merupakan kalimat penutup pidato dan surat-menyurat khas warga NU sebelum salam penutupan.
Arti harfiahnya kurang lebih “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya”. Istilah ini diciptakan oleh KH. Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah.
Sebelum menciptakan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq, Kiai Ahmad telah menciptakan istilah “Billahit taufiq wal-hidayah”. Namun karena kalimat tersebut kemudian digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam, sehingga Kiai Ahmad merasa kekhasan untuk orang NU tidak ada lagi.
Untuk itu diciptakan istilah baru, yakni Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariiq yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU.
KH. Ahmad Abdul Hamid adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal menyebutnya sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”.
Sumber : PWNU Jawa Timur /NU online