BUDAK <> TA'DHIM
By EDI SAPUTRA, S.PdI.,Gr.
Makna:
Budak adalah mamlûk — seseorang yang dimiliki secara penuh oleh tuannya, tidak memiliki kebebasan diri, dan wajib tunduk karena status kepemilikan.
Ciri khas:
• Tunduk karena terpaksa atau karena status kepemilikan.
• Tidak punya hak menentukan nasib sendiri.
• Dalam konteks akidah, manusia hanya boleh menjadi Budak Allah bukan kepada sesama manusia.
2. Ta’dhîm (تَعْظِيم)
Makna:
Ta’dhîm berarti mengagungkan, menghormati, atau memuliakan seseorang karena ilmunya, kedudukannya, atau usianya — tanpa menganggapnya Tuhan atau pemilik diri kita.
Contoh:
• Santri mencium tangan guru — bentuk ta’dhîm, bukan penyembahan.
• Mencium tangan orang tua atau ulama — tanda hormat, bukan perbudakan.
Dalilnya:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang tua, tidak menyayangi anak kecil, dan tidak menempatkan ulama pada kedudukannya.”
(HR. Ahmad, Thabrani)
Kyai kami tidak gila hormat, tapi kami santri yang butuh menghormati kyai
Kyai kami tidak butuh amplop kami, tapi kami yang butuh ikroman kepada kyai.