SIAPAKAH SOSOK - KH. Achmad Djazuli Utsman -
Mbah Yai Djazuli adalah salah satu Kiai yang begitu menggandrungi pengetahuan. Berkat ketekunannya, saat belia, disamping ilmu agama beliau juga sudah fasih berbahasa belanda, ilmu matematika dan ilmu2 ukur lainnya.
Selepas SMA (Hollandsch‑Inlandsche School) awalnya Mbah Yai Djazuli melanjutkan kuliah kedokteran di Stovia (UI sekarang), tetapi berkat arahan Kiai Ma'ruf Kedunglo, Mbah Yai Djazuli akhirnya diperintahkan untuk pulang dari batavia dan melanjutkan belajar di Pondok pesantren.
----------------------------
Mbah Yai Djazuli termasuk Kiai yang mengerti betul bahwa tidak ada cara lain untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang, baik sebagai individu, kelompok maupun sebagai bangsa selain melalui pendidikan. Baginya, belajar dan mengajar adalah ruh kehidupan itu sendiri. Pada usia yang relatif masih muda, yaitu 24 tahun, Mbah Yai Djazuli mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Al-Falah, bertempat di Ploso Kediri
Mbah Yai Djazuli juga sangat menentang penindasan, di beberapa kisah diriwayatkan pada saat pendudukan jepang di indonesia, Mbah Yai Djazuli termasuk yang beberapa kali menginisiasi aksi mogok kerja sebagai bentuk protes atas kekejaman tentara jepang pada pribumi waktu itu.
-------------‐--------------
Saat itu, Sabtu 10 Januari 1976, Allah SWT berkehendak lain, setelah hampir seluruh hidupnya diabdikan untuk membangun nalar gerak dan pengetahuan pada masyarakat, Mbah Yai Djazuli dipanggil pulang oleh Sang Pemilik. Ribuan umat mengiringi prosesi pemakaman beliau.
Konon, banyak anak-anak kecil di Ploso saat jelang wafatnya Mbah Yai Djazuli melihat langit bertabur kembang, langit seolah berduka dengan kepergian ulama yang mengajarkan banyak keluhuran dan budi pekerti kepada santri-santrinya itu.
KH. Achmad Djazuli Utsman dikaruniai 8 anak putra dan 3 anak putri, salah satu putra beliau adalah KH. Hamim Djazuli atau yang kita kenal dengan panggilan Gus Miek.
-khusushon ila arwakhi KH Ahmad Djazuli Utsman Al fatihah-
