Kamis, 02 Mei 2024

Opini Refleksi Hari Pendidikan dalam Kitab Adabul Alim wal Mutaallim Karya KH Hasyim Asy'ari

Opini Refleksi Hari Pendidikan dalam Kitab Adabul Alim wal Mutaallim Karya KH Hasyim Asy'ari 


 
KH Hasyim Asy'ari adalah sosok penting dalam sejarah Indonesia, tidak hanya sebagai pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga sebagai seorang pendidik dan pemikir Islam yang mendalam. Kitabnya, Adabul Alim Wal Mutaalim, mendetailkan etika dan perilaku yang seharusnya dipegang oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Kitab ini telah diakui secara luas dalam tradisi keilmuan Islam dan terus digunakan di pesantren dan lembaga pendidikan Islam di seluruh dunia, termasuk di Al-Azhar, Mesir. 

Hari Pendidikan Nasional 2024, yang diperingati di Indonesia, mengingatkan kita tentang pentingnya pendidikan karakter yang diajarkan oleh KH Hasyim Asy'ari. Pendidikan karakter atau akhlak adalah inti dari pendidikan di banyak sistem pendidikan tradisional dan modern. Kitab Adabul Alim Wal Mutaalim yang selesai ditulis oleh beliau pada tahun 1924 atau seratus tahun lalu, merefleksikan nilai-nilai ini dengan menekankan pentingnya niat yang baik, hormat-menghormati, dan tanggung jawab moral baik bagi pendidik maupun peserta didik. 

Walaupun sudah seratus tahun ditulis, isinya masih sangat  relevan dengan kondisi kekinian mengingat berbagai tantangan sosial dan etika yang dihadapi oleh sistem pendidikan saat ini, di mana sering kali aspek kognitif dan teknis ditekankan lebih dari pembentukan karakter atau sisi afektif. Refleksi atas pendidikan karakter dalam konteks Hari Pendidikan Nasional menjadi sangat berarti dalam menghadapi realitas sosial dan pendidikan masa kini. Dalam mengenang KH Hasyim Asy'ari, kita diingatkan bahwa pendidikan bukan hanya transfer ilmu tetapi juga pembentukan nilai dan karakter. 

Pembelajaran dari Adabul Alim Wal Mutaalim mendemonstrasikan bahwa akhlak dalam pendidikan adalah fondasi yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang beradab dan harmonis, sesuatu yang sangat diperlukan dalam masyarakat modern yang serba cepat dan sering kali kurang memperhatikan nilai-nilai humanis. Kandungan Adabul Alim Wal Mutaalim Kitab Adabul Alim Wal Mutaalim memberi panduan komprehensif tentang akhlak dalam pendidikan yang mencakup semua aspek interaksi dalam lingkungan pembelajaran. 

Buku ini dibagi dalam beberapa bab yang masing-masing mengulas tingkah laku yang harus dijalankan baik oleh guru maupun murid dalam berbagai situasi pendidikan.   Bab I hingga Bab VII menyediakan kerangka kerja etis yang mendalam, mulai dari keutamaan ilmu dan pentingnya menjadi seorang yang berilmu, hingga bagaimana seorang murid harus berinteraksi dengan bukunya, yang mencerminkan rasa hormat terhadap ilmu yang dipelajari.

 Lebih lanjut, kitab ini juga mendetailkan akhlaq seorang murid terhadap gurunya serta etika yang harus dipertahankan oleh guru dalam mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dalam Islam tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan tetapi juga pada pembinaan karakter dan etika. Misalnya, dalam Bab III dan Bab VI, KH Hasyim Asy'ari menjelaskan secara rinci tentang pentingnya menghormati guru dan bagaimana guru harus bertindak dengan adil terhadap semua muridnya, mengajarkan dengan serius, serta bersikap zuhud dan tulus dalam menyebarkan ilmu. 

Panduan ini bukan hanya teoritis tetapi juga sangat praktis, mencakup aspek-aspek seperti cara seorang murid harus menyapa gurunya hingga bagaimana guru harus menyusun dan menyampaikan pelajarannya. Ini menegaskan bahwa setiap aspek pendidikan, dari sikap pribadi hingga interaksi di kelas, harus dilandasi oleh akhlak yang baik.   Dengan demikian, Adabul Alim Wal Mutaalim tidak hanya relevan bagi lembaga pendidikan di masa KH Hasyim Asy'ari tetapi tetap relevan dan berharga sebagai sumber inspirasi dan panduan dalam pendidikan karakter di era modern. 

Kitab ini menunjukkan bahwa pendidikan akhlak adalah inti dari pembentukan individu yang berilmu dan beretika dalam masyarakat. Refleksi untuk pendidikan Refleksi atas nilai-nilai yang terkandung dalam Adabul Alim Wal Mutaalim menunjukkan pentingnya pendidikan karakter dalam konteks pendidikan modern, terutama dalam inisiatif Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. 

Program ini bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan siswa, mengutamakan kreativitas serta inisiatif belajar mandiri yang selaras dengan prinsip-prinsip akhlak dalam pendidikan yang ditekankan oleh KH Hasyim Asy'ari. Pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan karakter melalui etika, integritas, dan penghormatan terhadap ilmu sangat vital dalam membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur. 

Integrasi pendidikan karakter ke dalam kurikulum secara luas dan mendalam bisa menjadi kunci untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat, memastikan bahwa pendidikan tidak hanya melahirkan pemikir yang cemerlang tetapi juga pemimpin yang beretika dan peduli sosial. Dalam kitab Adabul Alim Wal Mutaalim, penghormatan terhadap ilmu dan peranan ulama dan pendidik dalam masyarakat digambarkan dengan sangat mendalam. Ilmu diperlakukan bukan hanya sebagai sumber pengetahuan, tetapi sebagai cahaya yang menerangi jalan bagi masyarakat dan sebagai dasar kemuliaan bagi individu. 

Mengutip hadits Rasulullah saw, KH Hasyim Asy’ari menekankan bahwa ulama, dengan karya-karya mereka, memiliki peran yang signifikan hingga di hari kiamat, menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam membimbing umat. Pendidikan, seperti yang digarisbawahi dalam hadits, tidak hanya meningkatkan status sosial seseorang tetapi juga membawa kebersihan spiritual, menghapus dosa-dosa seperti seseorang yang baru dilahirkan kembali. 

Lebih lanjut, keberadaan pendidikan dianggap sebagai bintang yang memandu dalam kegelapan, memperkuat ide bahwa tanpa ilmu, masyarakat akan tersesat. Ilmu membuka pintu ke arah pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan agama, memperkuat moral dan etika dalam masyarakat. Keterlibatan aktif dalam diskusi ilmiah dan kegiatan belajar mengajar tidak hanya dianggap lebih utama dari ibadah ritualistik tanpa pemahaman, tetapi juga sebagai kegiatan yang mendekatkan seseorang kepada Allah, menunjukkan interkoneksi antara pengetahuan, keberagamaan, dan kehidupan sosial yang harmonis. 

Ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang berakar pada nilai-nilai agama dan keilmuan dalam membentuk individu dan masyarakat yang beretika dan berilmu. Dalam kitab Adabul Alim Wal Mutaalim, KH Hasyim Asy'ari menekankan pentingnya kesungguhan dan semangat dalam mengejar keilmuan sebagai bagian penting dari pertumbuhan pribadi dan keagamaan. Persepsi ini menyatakan bahwa seorang guru atau pelajar tidak hanya memerlukan pengetahuan yang luas, tetapi juga harus terus-menerus memperbaharui dan menggali lebih dalam ilmu yang dipelajarinya. 

Hal ini menggambarkan pentingnya pendidikan berkelanjutan dan pembelajaran seumur hidup dalam meningkatkan kapasitas individu untuk berkontribusi pada masyarakat dan menjaga relevansinya dalam dunia yang terus berubah. Refleksi ini sangat relevan dengan pendidikan modern, di mana guru diharapkan tidak hanya sebagai penyampai ilmu tetapi juga sebagai pelajar sepanjang hayat. 

Dengan terus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidangnya, seorang pendidik dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan menjadi model yang baik untuk murid-muridnya. Pendekatan ini mendukung gagasan bahwa pendidikan tidak terbatas pada ruang kelas saja, melainkan sebuah perjalanan keilmuan yang terus menerus yang melibatkan pencarian pengetahuan dan kebijaksanaan. 

KH Hasyim Asy'ari melalui kitabnya juga mengingatkan kita bahwa dalam proses pendidikan, setiap tantangan dan kesulitan yang dihadapi dalam mencari ilmu sejatinya adalah bagian dari perjalanan yang berharga tersebut. Kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi rintangan-rintangan ini tidak hanya menguji ketahanan kita, tetapi juga mengasah karakter dan memperdalam pemahaman kita. 

Hal ini mendukung ide bahwa pendidikan yang benar-benar berarti tidak hanya melibatkan penguasaan konten, tetapi juga pengembangan kapasitas untuk mengatasi tantangan, yang pada akhirnya membentuk seorang individu yang matang dan berbudi luhur. Kitab Adabul Alim Wal Mutaalim karya KH Hasyim Asy'ari, memberi pelajaran mendalam tentang bagaimana seorang guru harus berinteraksi dengan murid-muridnya, mengedepankan pendekatan yang memadukan kelembutan, penghormatan, dan kesabaran. Sikap guru terhadap murid tidak hanya tentang penyampaian ilmu saja, tetapi juga membangun hubungan yang didasarkan pada rasa saling menghargai dan empati. 

Ini mencerminkan sebuah model pendidikan yang tidak hanya fokus pada hasil belajar semata, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang solid dan empatik. Salah satu ajaran penting adalah tentang pentingnya guru memperhatikan kebutuhan individual setiap murid, menunjukkan kepedulian tidak hanya terhadap kemajuan akademis mereka tetapi juga kondisi emosional dan psikologis mereka. 

Dalam konteks pendidikan modern, ini menekankan pentingnya lingkungan belajar yang aman dan mendukung, di mana tidak ada tempat untuk bullying atau diskriminasi. Seorang guru harus menjadi pendorong, penasihat, dan pendukung, bukan hanya sebagai penyampai ilmu. Pendekatan KH Hasyim Asy'ari juga mengingatkan bahwa proses belajar mengajar harus dilakukan dengan cara yang memuliakan murid, tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, dan memberikan perhatian yang sama. Ini menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendorong semua murid untuk merasa dihargai dan penting. 

Pendekatan ini sangat relevan dengan gagasan pendidikan yang ramah anak, di mana setiap murid diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Pendidikan karakter yang diajarkan oleh KH Hasyim Asy'ari sangat sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini yang tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif murid tetapi juga pada pembentukan akhlak dan karakter mereka. Guru berperan sebagai role model yang tidak hanya mengajar materi pelajaran tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, kesabaran, dan kebaikan. 

Ini membentuk fondasi yang kuat bagi murid untuk tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya hati dan berbudi pekerti luhur. 4 Refleksi Vital Terdapat empat refleksi vital yang menghubungkan pendidikan karakter dengan ajaran KH Hasyim Asy'ari dalam Adabul Alim Wal Mutaalim. Pertama, pentingnya pendidikan karakter integral menunjukkan bahwa pendidikan efektif harus melampaui transfer pengetahuan untuk juga membangun kekuatan moral dan etis siswa.  

Pendekatan KH Hasyim Asy'ari memperlihatkan bahwa karakter kuat adalah dasar penting yang mendukung kesuksesan akademis dan kehidupan pribadi siswa. Ini mencerminkan bahwa pendidikan karakter membantu membentuk individu yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab dan empati yang tinggi terhadap sesama. Kedua, refleksi tentang inklusivitas dalam pendidikan menekankan betapa pentingnya setiap siswa diperlakukan dengan hormat dan keadilan. 

Hal ini sesuai dengan pendekatan yang diusung oleh Hasyim Asy'ari yang menganjurkan tidak adanya diskriminasi dalam pendidikan. Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung semua siswa tanpa memandang latar belakang mereka, kita menciptakan basis yang kuat untuk pembentukan karakter dan kesejahteraan psikologis yang solid bagi semua siswa. Ketiga,  peran guru sebagai pendukung dan motivator sangat krusial dalam pendidikan karakter. Guru tidak hanya bertugas mengajar materi pelajaran tetapi juga memainkan peran vital dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

 KH Hasyim Asy'ari menunjukkan bahwa guru harus aktif dalam mendukung kebutuhan emosional siswa, membantu mereka menghadapi tekanan dan membimbing mereka melalui tantangan, sehingga membentuk karakter yang memiliki resiliensi dan adaptif. Keempat,  konsep pendidikan sepanjang hayat yang dikemukakan oleh Hasyim Asy'ari menggarisbawahi bahwa pembelajaran karakter dan nilai moral tidak berakhir setelah lulus sekolah. 

Pendidikan karakter harus menjadi komponen terus-menerus dalam kehidupan seseorang, dimana individu terus mengasah dan mengembangkan nilai-nilai ini sepanjang hidup mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang yang terus memberikan manfaat, baik dalam kehidupan pribadi maupun lingkungan. 


Edi Saputra, S.Pd.I
Penulis

Sumber: https://www.nu.or.id/opini/refleksi-hari-pendidikan-dalam-kitab-adabul-alim-wal-mutaallim-karya-kh-hasyim-asyari-12nEl

Selasa, 30 April 2024

Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel

Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel

Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel
Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel

Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel - Aplikasi ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dalam menambahkan nilai peserta didik secara otomatis, khususnya nilai yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Apikasi katrol nilai otomatis ini sangat cocok untuk mengonversi nilai Ulangan Harian, Peniaian Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Penilaian Akhir Tahun.
Apikasi katrol nilai tersebut sangat bermanfaat untuk membantu Bapak/Ibu Guru dalam melakukan rekap niai peserta didik.

Aplikasi katrol nilai ini menggunakan format Excel, sehingga sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya. Bapak/Ibu Guru tidak perlu menambahkan nilai secara manual satu persatu, cukup memasukkan perolehan nilai asli peserta didik, maka secaras otomatis akan muncul nilai baru yang di atas KKM.

Nilai baru tersebut merupakan nilai yang sudah ditambahkan dengan nilai asli dari peserta didik, sehingga jumlah tambahan nilai untuk tiap peserta didik tidaklah sama.

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan aplikasi ini adalah guru tetap melakukan remidi terlebih dahulu pada peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
Jika sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan remidi, karena alasan waktu dan situasi, maka silakan aplikasi katrol nilai ini Bapak/Ibu Guru gunakan.

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan, dan penilaian oleh pemerintah.


Pencapaian hasil belajar peserta didik perlu mendapatkan nilai dan dilaporkan oleh guru kepada orangtua/wali peserta didik sebagai implementasi salah satu tugas pokok guru.

Pengertian penilaian hasil belajar adalah kegiatan pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka setiap satuan pendidikan selain harus melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga wajib melakukan penilaian hasil belajar. Hasil belajar ini mencakup penilaian kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses dan kemajuan belajar.

Selain itu, penilaian hasil belajar juga berfungsi sebagai umpan balik dalam melakukan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Tahapan penilaian hasil belajar mulai dari merencanakan penilaian, menyusun instrumen, melaksanakan penilaian, mengolah dan memanfaatkan, serta melaporkan hasil penilaian tersebut.

Kurikulum 2013 mengamanatkan adanya upaya perubahan paradigma penilaian yang semula lebih mengutamakan pengukuran hasil pembelajaran (assessment of learning), menjadi penilaian sebagai upaya pembelajaran (assessment as learning) dan penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning),

Proses penilaian hasil belajar peserta didik, baik oleh pendidik maupun oleh satuan pendidikan, akan lebih sistematis, komprehensif, lebih akurat, dan cepat apabila didukung dengan perangkat aplikasi.

Aplikasi katrol nilai ini dapat menjadi salah satu perangkat untuk mendukung proses penilaian hasil belajar peserta didik tersebut,

Kriteri Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimal KKM menjadi komponen penting untuk acuan penilaian dalam Kurikulum 2013.

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi seperti halnya Kurikulum 2013 adalah menggunakan acuan kriteria, yaitu menetapkan kriteria tertentu dalam penentuan kelulusan peserta didik. Kriteria tersebut dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM.

Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan kriteria paling rendah untuk menyatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar.

Pelaksanaan penetapan KKM pada awal tahun pembelajaran berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran pada satuan pendidikannya atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik hampir sama.

Pertimbangan guru atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama dalam penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM.

Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator ditetapkan dalam sebuah kompetensi yang dinyatakan dengan angka dari rentang 0-100. Dengan demikian, nilai KKM adalah berada pada rentang angka 0 – 100. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal.

Kriteria Ketuntasan Minimal menjadi acuan bersama antara guru, peserta didik, dan orang tua/wali, sehingga nilai KKM harus tercantum dalam Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
Download Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel

Selengkapnya tentang download Aplikasi Katrol Nilai Menggunakan Excel bisa klik >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Aplikasi LPJ PIP Versi Excel

Aplikasi LPJ PIP Versi Excel

Aplikasi LPJ PIP Versi Excel
Aplikasi LPJ PIP Versi Excel

Aplikasi LPJ PIP Versi Excel - Aplikasi LPJ PIP Format Microsoft Excel Download Gratis ini mungkin bermanfaat juga bagi anda yang membutuhkan Aplikasi LPJ PIP.

Peningkatan kualitas sekolah tidak hanya melalui perbaikan bangunan kelas tempat proses belajar mengajar berlangsung , tetapi juga melalui pembangunan laiinnya.

Sebagai contoh, dari jumlah total Sekolah/Madrasah di Indonesia sebanyak ribuan Sekolah/Madrasah yang pasti mendapatkan manfaat PIP.

Saat ini pasti banyak yang membutuhkan LPJ PIP. Dari jumlah tersebut yang telah memiliki LPJ PIP masih tidak sangat sedikit yang sudah mengelola LPJ PIP secara manual.

Kegiatan LPJ PIP perlu menggunakan dukungan perangkat computer karena banyak kegiatan berulang yang dilakukan oleh bendahara, misalnya input pemasukan dan transaksi penerimaan.

Dengan bantuan aplikasi computer, kegiatan-kegiatan berulang tersebut dapat dilakukan oleh computer.

Terkait dengan kesulitan tersebutlah aplikasi LPJ PIP ini hadir. Dengan aplikasi LPJ PIP berbasis Ms. Excel ini, kelebihan yang ditawarkan yaitu sangat mudah di gunakan karena pada umumnya kita familiar dengan menu-menu Ms. Excel.

Dengan aplikasi ini kita dapat mencatat data penerima serta meringkas transaksi dalam bentuk excel.

Aplikasi LPJ PIP ini adalah aplikasi perpustakaan dengan Microsoft Excel dan merupakan software LPJ PIP sekolah free download dapat digunakan sebagai aplikasi LPJ PIP Sekolah/Madrasah yang menginginkan aplikasi LPJ PIP sekolah full gratis yang dibuat menggunakan VBA Excel karena ini adalah aplikasi berbasis excel.

Menu Aplikasi LPJ PIP Versi Microsoft Excel

1. Ceklis

2. Surat Pengantar

3. Rekapitulasi

4. SK & Lampiran

5. Pengumuman

6. SPJTM

7. Surat Keterangan

8. Berita Acara

9. Laporan

Download Aplikasi LPJ PIP Versi Excel

Untuk mendapatkan aplikasi ini sangat mudah apalagi aplikasi ini dibagi secara gratis agar supaya bermanfaat bagi Sekolah/Madrasah yang membutuhkan Aplikasi LPJ PIP.

Untuk itu bagi sahabat yang membutuhkan Aplikasi LPJ PIP Versi Excel ini bisa >>>> DOWNLOAD DISINI <<<< SILAHKAN DI SHARE AGAR BANYAK YANG MENDAPAT MANFAAT

Juknis Penulisan Blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

Juknis Penulisan Blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

Juknis Penulisan Blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

Juknis Penulisan Blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 20232024

Juknis Penulisan Blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

PETUNJUK TEKNIS PENULISAN BLANGKO IJAZAH MADRASAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ijazah merupakan dokumen negara yang sah yang diberikan kepada peserta didik yang telah tamat belajar pada suatu jenjang pendidikan. Karena itu, kebenaran data dan informasi yang tercantum di dalamnya mutlak diperlukan. Ijazah Raudhatul Athfal (RA) diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada RA dan
dinyatakan tamat belajar dari satuan pendidikan RA. Ijazah Madrasah Ibtidaiyah (MI) diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh program pendidikan pada MI dan dinyatakan tamat belajar atau lulus dari satuan pendidikan MI.

Ijazah Madrasah Tsanawiyah (MTs) diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh program pendidikan pada MTs dan dinyatakan tamat belajar atau lulus dari satuan pendidikan MTs.

Ijazah Madrasah Aliyah (MA) diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh program pendidikan pada MA dan dinyatakan tamat belajar atau lulus dari satuan pendidikan MA.

Ijazah Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh program pendidikan pada MAK dan dinyatakan tamat belajar atau lulus dari satuan pendidikan MAK.

B. Tujuan

Petunjuk Teknis ini dibuat dengan tujuan sebagai panduan bagi madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam penulisan blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024, agar terhindar dari kesalahan dalam penulisan blangko ijazah.

C. Ruang Lingkup

Petunjuk Teknis ini memuat petunjuk umum dan petunjuk 
khusus penulisan blanko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

D. Sasaran

Sasaran petunjuk teknis ini adalah satuan pendidikan Madrasah dan 
pemangku kepentingan lainnya dalam penulisan blangko Ijazah Madrasah.

E. Pengertian

Ijazah Madrasah adalah surat pernyataan resmi dan sah yang 
menyatakan bahwa seorang peserta didik telah tamat belajar atau 
lulus dari Madrasah.

Petunjuk Umum

1. Ijazah Madrasah (RA, MI, MTs, MA dan MAK) diterbitkan oleh 
satuan pendidikan yang telah memiliki ijin operasional dan memiliki peserta didik yang tamat belajar atau lulus dari satuan pendidikan.

2. Ijazah RA dicetak satu halaman, sedangkan Ijazah MI, MTs, MA dan MAK dicetak bolak balik, data siswa di halaman depan dan daftar nilai di halaman belakang.

3. Penulisan blangko Ijazah dilakukan oleh panitia yang ditetapkan oleh kepala madrasah.

4. Ijazah Madrasah ditulis tangan dengan baik, benar, jelas, rapi, mudah dibaca, dan bersih dengan menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus.

5. Penulisan blangko ijazah dilakukan sesegara mungkin setelah satuan pendidikan menerima blangko ijazah dari Kemenag Kabupaten/Kota/Provinsi. Setelah ijazah disahkan oleh Kepala Madrasah, selanjutnya ijazah dibagikan kepada peserta didik yang berhak menerima ijazah.

6. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan blangko Ijazah tidak boleh dicoret, ditimpa, atau di tipe-ex dan harus diganti dengan blangko ijazah yang baru.

7. Blangko Ijazah yang salah dalam penulisan, sebelum dimusnahkan disilang dengan tinta warna merah secara diagonal pada halaman depan dan belakang sebagai tanda bahwa blangko tersebut tidak sah digunakan.

8. Jika terdapat sisa blangko Ijazah karena rusak dan/atau kesalahan dalam penulisan, Kepala RA/Madrasah harus mengembalikan kepada Kanwil Kemenag Provinsi melalui Kemenag Kabupaten/Kota dengan disertai berita acara yang ditanda tangani oleh Kepala RA/Madrasah disaksikan Pejabat terkait di Kemenag Kabupaten/Kota.

9. Blangko Ijazah yang tersisa, rusak dan/atau salah dalam penulisan yang terdapat di Kanwil Kemenag Provinsi dimusnahkan oleh Bidang Pendidikan Madrasah/Pendis paling lambat 31 Desember 2024 atas izin Kepala Kanwil Kemenag Provinsi disertai dengan berita acara pemusnahan blangko Ijazah, selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah.

10. Jika terjadi kekurangan blangko Ijazah, Kanwil Kemenag Provinsi segera mengajukan surat permohonan penambahan blangko Ijazah ke Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, selambat-lambatnya tanggal 30 November 2024.

11. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan blangko Ijazah, sedangkan blangko Ijazah cadangan tidak tersedia dan sudah melewati batas waktu yang sudah ditentukan sebagaimana pada ketentuan nomor

10, maka digantikan dengan Surat Keterangan Pengganti Ijazah yang berpenghargaan sama dengan Ijazah dari satuan pendidikan, sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5343 Tahun 2015.

Penetapan Kelulusan

1. Madrasah menetapkan kelulusan peserta didik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Madrasah menetapkan kelulusan peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Kelulusan Madrasah Aliyah (MA)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) ditetapkan pada tanggal 6 Mei 2024
  • Kelulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) ditetapkan pada tanggal 10 Juni 2024
  • Kelulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) ditetapkan pada tanggal 10 Juni 2024
  • Kelulusan Raudhatul Athfal (RA) ditetapkan pada tanggal 10 Juni 2024
3. Kelulusan peserta didik dituangkan dalam bentuk:
  • Surat keterangan lulus; dan
  • Ijazah, yang ditandatangani oleh kepala Madrasah.
4. Surat keterangan lulus diterbitkan pada tanggal penetapan kelulusan peserta didik.

5. Surat keterangan lulus bersifat sementara sampai dengan diterimanya ijazah oleh peserta didik.

6. Surat keterangan lulus memuat identitas peserta didik dan nilai ratarata peserta didik yang sama dengan nilai yang akan ditulis pada blangko Ijazah.

Selengkapnya tentang Juknis Penulisan Blangko Ijazah Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN

Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN Nomor : B-3192/SJ/B.III/KP.02....