Minggu, 24 Agustus 2025

Kumpulan SOAL OMI - KSM Kabko Provinsi dan Nasional 2019-2023

Beeikut link Kumpulan SOAL OMI - KSM Kabko Provinsi dan Nasional 2019-2023


https://drive.google.com/drive/folders/1t9qgWi87Aa-qta2tZPfWCcgwzhZ_4dG4

Senin, 18 Agustus 2025

𝘿𝙐𝘼 𝘼𝙔𝘼𝙈 𝙋𝘼𝙉𝙂𝙂𝘼𝙉𝙂

𝘿𝙐𝘼 𝘼𝙔𝘼𝙈 𝙋𝘼𝙉𝙂𝙂𝘼𝙉𝙂 

by: Edi Saputra, S.PdI.,Gr.


Cukup menarik untuk kita konsumsi pembelajarannya. 

Ayam pertama dimasak 1 jam di suhu 480°C. Yang satu lagi, 3 jam di 150°C.
Bahan sama, hasil beda.

Yang satu gosong di luar, mentah di dalam. Yang satunya matang sempurna, juicy, dan layak masuk konten NIK chef bintang lima.
Pelajarannya?
Matang itu butuh waktu. Buru-buru malah bisa bikin kita crunchy outside, raw inside, alias kelihatan oke, tapi sebenarnya belum siap.

Hari gini, kita gampang kepincut sama yang instan. Maunya karier cepat naik, mau jadi presiden usia muda, healing kilat, skill jago dalam semalam.
Padahal hal-hal penting dalam hidup tuh mirip slow-cooked chicken: butuh waktu, suhu yang pas, dan kesabaran.

Kalau kamu merasa lambat, bukan berarti kamu salah jalur. Bisa jadi kamu justru lagi dimasak dengan cara yang benar.
Supaya matang, bukan gosong. Supaya siap, bukan cuma tampil.
Biar gak jadi korban generasi BurnOut, yang serba cepat tapi rapuh.

Lambat bukanlah kegagalan, itu proses.
Dan proses yang baik memang butuh waktu.
Karena kedewasaan, ketangguhan, dan keberhasilan itu bukan hasil oven cepat saji.
Itu hasil dari kesabaran, konsistensi, dan ketekunan.

Kamu gak ketinggalan.
Kamu sedang dimasak dengan suhu yang pas, dengan durasi yang tepat.
Supaya ketika waktumu tiba, kamu matang luar dalam, siap dihidangkan ke panggung kehidupan.

Jadi… jangan bandingkan dirimu dengan ayam tetangga. Eh..
Fokus aja jadi versi ter-enak dari dirimu sendiri. Tenang aja, pelan-pelan asal meresap.

#nasehat #ispirasi #matang #fyp

Sabtu, 16 Agustus 2025

‎Jalan Sehat Kerukunan, Simbol Persatuan Lintas Agama


‎Jalan Sehat Kerukunan, Simbol Persatuan Lintas Agama

Oleh: Edi Saputra, S.PdI.,Gr.

Lampung Barat, Kemenag (Humas) — Dalam rangka memperingati HUT RI ke-80, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat menggelar Jalan Sehat Kerukunan. Tampak hadir Bupati Lambar Parosil Mabsus, Wakil Bupati Lambar Mad Hasnurin, Plt. Kepala Kankemenag Lambar H. Miftahus Surur, S.Ag.,M.Si, unsur Forkopimda, Kepala/Badan Antar Instansi, Ketua MUI, Ketua Baznas, Ketua FKPP, Siswa/I SD dan Madrasah, dan Masyarakat. Bertempat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat. Sabtu, 16 Agustus 2025.

‎Pada kegiatan ini, Miftahus Surur menyampaikan bahwa keluarga besar Kementerian Agama merayakan acara jalan sehat sebagai simbol persatuan dan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang diraih 80 tahun silam. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih, sekaligus menjadi bukti kuat bahwa semangat kebangsaan kita tetap kokoh.

‎”Kegiatan jalan sehat ini juga merupakan bagian dari semangat untuk memeriahkan hari kemerdekaan, sesuai dengan tema kerukunan. Berbagai lintas agama yang berada di Kabupaten Lampung Barat turut memeriahkan jalan sehat kerukunan. Ini menunjukkan bahwa keragaman dan kebersamaan selalu kita jalin selama ini,” jelasnya.

‎M. Surur berharap baik kegiatan dan sinergi lintas agama dan kerukunan dapat terus berlangsung di masa depan, sebagai bentuk nyata dari upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan kerukunan dan kebersamaan.

‎”Dengan suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini, diharapkan semangat persatuan dan kerukunan terus dikedepankan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk mencapai kebersamaan dan keharmonisan,” tegasnya.

‎Ditempat yang sama, Bupati Lambar Parosil Mabsus, turut mengapresiasi kegiatan Jalan Sehat Kerukunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat. “Saya menilai bahwa acara ini bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga merupakan momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kebersamaan,” katanya.

‎Menurut Parosil, kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Lampung Barat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk terus mempromosikan toleransi dan harmoni di tengah masyarakat yang beragam.

‎”Selain itu, acara jalan sehat ini juga menjadi bagian dari agenda nasional, yang menekankan pentingnya kerukunan dan persatuan di seluruh penjuru negeri. Tentu kami jajaran Forkopimda sangat mendukung jalan sehat kerukunan ini. Dengan adanya partisipasi dari berbagai lintas agama, ini berhasil menciptakan suasana yang penuh keakraban dan saling menghargai,” paparnya.


Ref. fatinmedia.com 

Kamis, 14 Agustus 2025

NU Siap Berkorban


“Apapun yang terjadi, di tengah tantangan apapun, di dalam gejolak apapun, NKRI harus terus tegak berdiri. Berapapun harganya NU siap berkorban apapun demi terus tegaknya NKRI.” 

KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU

Selamat Hari Pramuka ke-64!


Selamat Hari Pramuka ke-64! 

Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa Di madrasah, nilai-nilai Pramuka sejalan dengan pendidikan akhlak, kedisiplinan, dan cinta tanah air. Mari jadikan semangat Pramuka sebagai bekal membangun generasi Maju, Bermutu, Mendunia. 

#HariPramuka 
#PramukaIndonesia 
#KSKKMadrasah 
#MadrasahMajuBermutuMendunia 
#KetahananBangsa 
#PramukaMadrasah 
#64TahunPramuka

Senin, 11 Agustus 2025

Kumpulan Doa Haji & Umrah

Kumpulan Doa Haji & Umrah

Doa Berangkat dari Rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâhi wa lâ ḫaula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘adhîm
Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.
2/21

Doa Setelah Duduk dalam Kendaraan

بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَاۗ اِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌwa qâlarkabû fîhâ bismillâhi majr)hâ wa mursâhâ, inna rabbî laghafûrur raḫîmDengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS Hud: 41).
3/21

Doa ketika Kendaraan Mulai Bergerak

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَلَنَا هٰذَا وَ مَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَ . وَ إِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَBimillâhir-raḫmânir-raḫîm. Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar.Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar.
4/21

Doa ketika Tiba di Tempat Tujuan

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَـــا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَـــا فِيْهَاAllâhumma innî as-aluka khairahâ wa khaira ahlihâ wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûzubika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâYa Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan tempat ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan apa pun yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan tempat ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan apa pun yang ada di dalamnya.
5/21

Niat Umrah dan Haji

Niat Haji
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلّٰهِ تَعَــالَىNawaitul ḫajja wa aḫramtu bihî lillâhi ta‘âlâAku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah ta‘ala.
Niat Umrah
نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلّٰهِ تَعَالَىnawaitul ‘umrata wa aḫramtu bihî lillâhi ta‘âlâAku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah ta‘ala.
Niat Haji Sekaligus Umrah (Haji Qiran)
نَوَيْتُ الْحَجَّ والْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِمَا لِلّٰهِ تَعَالَىNawaitul ḫajja wal ‘umrata wa aḫramtu bihî lillâhi ta‘âlaAku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah ta‘ala.
6/21

Doa Selesai Berihram

اَللّٰهُمَّ أُحَرِّمُ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَجَسَدِيْ وَجَمِيْعَ جَوَارِحِيْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَهُ عَلَى الْمُحْرِمِ أَبْتَغِيْ بِذٰلِكَ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ يَا رَبَّ الْعَــالِمِيْنَAllâhumma uḫarrimu sya‘rî wa basyarî wa jasadî wa jamî‘a jawâriḫî min kulli syai-in ḫarramtahu ‘alâl muḫrimi abtaghî bidzâlika wajhakal karîma yâ rabbal ‘âlamîn(a)Ya Allah aku mengharamkan rambut, kulit, tubuh, dan seluruh anggota tubuhku dari semua yang Kauharamkan bagi seorang yang sedang berihram, demi mengharapkan ridha-Mu semata, wahai Tuhan pemelihara seluruh keberadaan.
7/21

Lafal Talbiyah

لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَLabbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ḫamda wan ni‘mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.
8/21

Doa Memasuki Kota Makkah

اَللّٰهُمَّ هٰذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَاٰمِنِّـيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَAllâhumma hâdzâ ḫaramuka wa amnuka faḫarrim laḫmî wa damî wa sya‘rî wa basyarî ‘alan-nâri wa âminnî min ‘adzâbika yauma tab’atsu ‘ibadaka waj‘alnî min auliyâ-ika wa ahli thâ‘atikaYa Allah, ini adalah tanah haram-Mu dan tempat aman-Mu. Haramkanlah dagingku, darahku, rambutku, dan kulitku dari api neraka. Selamatkanlah aku dari siksa-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Jadikan aku termasuk di antara kekasih-Mu dan hamba-hamba yang taat pada-Mu.
9/21

Doa Masuk Masjidil Haram

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِAllâhumma antassalâm, waminkas-salâm fahayyinâ rabbanâ bissalâm wa adkhilnal jannata dâras-salâm tabârakta wata‘âlaita yâ dzaljalâli wal ikrâm. Allâhumma-ftaḫ lî abwâba raḫmatika wamaghfiratika wa adkhilnî fîhâ. Bismillâhi walḫamdulillahi wash-shalâtu wassalâmu ‘alâ rasûlillâhYa Allah Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), dari-Mu keselamatan datang, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan. Mahasuci Engkau, Mahaluhur Engkau, wahai Tuhan sang pemulik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan-Mu. Masukanlah aku ke dalam rahmat dan ampunan-Mu itu. Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah. Semoga rahmat dan keselamatan terlimpah untuk Rasulullah.
10/21

Doa ketika Melihat Ka’bah

اَللّٰهُمَّ زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّاAllâhumma zid hâdzal baita tasyrîfan wa ta‘dhîman wa takrîman wa maḫâbatan wa zid man syarafahu wa karramahu mim man ḫajjahu awi‘tamarahu tasyrîfan wa ta‘dhîman wa takrîman wa birranYa Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini; dan tambahkanlah pula kepada orang-orang yang memuliakan, menghormati, dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan kebaikan.
11/21

Doa Tawaf

Dari Hajar Aswad ke Rukun Yamani
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمSubḫânallâhi walḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu allâhu akbar. wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘adhîm(i)Mahasuci Allah. Segala pujian hanya pantas disanjungkan kepada Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (pertolongan) dari Allah yang Mahaluhur lagi Mahaagung.
Dari Rukun Yamani ke Hajar Aswad
رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِRabbanâ âtinaa fid dun-yâ ḫasanah, wa fil âkhirati ḫasanah, wa qinâ a‘dzâban nârWahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.
12/21

Doa Sa’i

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًاAllâhu akbar, allâhu akbar, allâhu akbar, allâhu akbar, kabîran walḫamdulillâhi katsîran wa subḫanallâhi bukratan wa ashîlâAllah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Mahabesar Allah segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah baik saat pagi maupun petang.
13/21

Doa Menggunting Rambut

اَللّٰهُمَّ اثْبُتْ لِيْ بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةً وَامْحُ عَنِّيْ بِهَا سَيِّئَةً وَارْفَعْ لِيْ عِنْدَكَ دَرَجَةًAllâhumma-tsbut lî bi kuli sya’ratin ḫasanatan wa-mḫu ‘annî bihâ sayyi-atan wa-rfa‘ lî ‘indaka darajatanYa Allah, tetapkanlah kebaikan untukku lantaran setiap helai rambut ini, hapuslah keburukan dari diriku lantaran rambut ini, dan angkatlah derajatku di sisi-Mu.
14/21

Doa ketika Masuk Arafah

اَللّٰهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ اعْتَصَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ تُبَاهِيْ بِهِ الْيَوْمَ مَلَائِكَتَكَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌAllâhumma ilaika tawajjahtu, wabika‘tashamtu, wa’alaika tawakkaltu. Allâhummaj’alnî mim-man tubaahî bihil yauma malâ-ikataka, innaka ‘alâ kulli syai-in qadîrunYa Allah, hanya kepada-Mulah aku menghadap, dengan-Mulah aku berpegang teguh, pada-Mulah aku berserah diri. Ya Allah, jadikanlah aku menjadi bagian dari orang yang hari ini Engkau banggakan di hadapan Malaikat-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
15/21

Doa Wukuf

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ تَقُوْلُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُوْلُ. اَللّٰهُمَّ لَكَ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ وَإِلَيْكَ مَاٰبِيْ، وَلَكَ رَبِّيْ تُرَاثِيْ. اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَــبْرِ وَوَسْوَاسِ الصَّدْرِ، وَشَتَاتِ الْأَمْرِ. اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيْءُ بِهِ الرِّيْحُAllâhumma lakal ḫamdu kalladzî taqûlu wa khairan mimmâ naqûlu. Allâhumma laka shalâtî wa nusukî wa maḫyâyâ wa mamâtî wa ilaika ma-âbî, wa laka rabbî turâtsî. Allâhumma innî a‘ûdzubika min ‘adzâbil qabri wa waswâsish-shadri, wasyatâtil amri. Allâhumma innî a‘ûdzubika min syarri mâ ta jî’u bihirrîḫYa Allah, segala puji bagi-Mu seperti Engkau memuji (diri-Mu) dan pujian terbaik yang kami ucapkan. Ya Allah, bagi-Mu shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, dan kepada-Mu tempat kembaliku dan kepada-Mulah pemeliharaan apa yang aku tinggalkan. Ya Allah, aku berlindung pa da-Mu dari siksa kubur dan keragu-raguan dalam hati serta kesulitan-kesulitan dalam segala urusan. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang diembuskan oleh angin.
16/21

Doa ketika Sampai di Muzdalifah

اَللّٰهُمَّ إِنَّ هٰذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيْهَا أَلْسِنَةٌ مُخْتَلِفَةٌ تَسْأَلُكَ حَوَائِجَ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِيْ مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فَكَفَّيْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَAllâhumma inna hâdzihi muzdalifatu jumi‘at fîhâ alsinatun mukhtalifatun, tas’aluka hawâija mutanawwi‘atan faj’alnî mimman da‘âka fastajabta lahu wa tawakkala ‘alaika fakaffaitahu yâ arḫamar râḫimînYa Allah, sesungguhnya di Muzdalifah ini telah berkumpul bermacam-macam bahasa yang memohon kepada-Mu berbagai hajat yang beraneka ragam. Maka, masukkanlah aku ke dalam golongan orang yang berdoa lalu Engkau kabulkan, golongan orang yang berserah diri pada-Mu lalu Engkau lindungi dia, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.
17/21

Doa ketika Sampai di Mina

اَللّٰهُمَّ هٰذَا مِنَى فَامْنُنْ عَلَيَّ بِمَا مَنَنْتَ بِهِ عَلَى أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَAllâhumma hadzâ minâ famnun ‘alayya bimâ mananta bihi ‘alâ awliyâika wa ahli thâ‘atikaYa Allah, tempat ini adalah di Mina, anugerahkanlah kepadaku apa yang Engkau telah anugerahkan kepada orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu.
18/21

Doa Melontar Jamrah

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِيْنِ وَرِضًا لِلرَّحْمٰنِ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًاBismillâhi wallâhu akbar, rajman lisysyayâthîni wa ridhan lirraḫmâni allâhumma-j‘al hajjan mabrûran wa sa‘yan masykûranDengan menyebut nama Allah, Allah Mahabesar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Pengasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan usahaku dibalas pahala.
19/21

Doa Masuk Kota Madinah

اَللّٰهُمَّ هٰذَا حَرَمُ رَسُولِكَ وَاجْعَلْهُ لِيْ وِقَايَةً مِنَ النَّارِ وَأَمَانًا مِنَ الْعَذَابِ وَسُوْءِ الْحِسَابِAllâhumma hâdzâ ḫaramu rasûlika waj‘alhu lî wiqâyatan minan nâri wa amânan minal ‘adzâbi wa sû-il ḫisâb(i)Ya Allah, negeri ini adalah tanah haram rasul-Mu. Jadikanlah ia penjaga bagiku dari neraka, pengaman dari siksa dan buruknya perhitungan amal.
20/21

Doa Masuk Masjid Nabawi

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيمِ وَوَجْهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَBismillahir raḫmânir rahîm. A‘ûdzubillâhil ‘adhîmi wa wajhil karîmi wa sulthânihil qadîmi minasy syaithânir rajîmi, allâhumma-ftaḫlî abwâba raḫmatikaDengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Aku berlindung kepada Allah yang Mahaagung, Dzat-Nya yang Mahamulia, dan kekuasaan-Nya Yang Mahadahulu, dari godaan setan yang terkutuk. Ya Allah, bukakanlah bagiku segala pintu rahmat-Mu.
21/21

Doa ketika Pulang Haji/Umrah

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اٰيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُLâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîkalahu lahul mulku wa lahul ḫamdu wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr(un), âyibûn tâibûn ‘âbidûn sâjidûna li rabbinâ ḫâmidûn shadaqallâhu wa‘dahu wa nashara ‘abdahu wa hazamal aḫzâba waḫdahuTidak ada Tuhan kecuali Allah, Tuhan yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia pemilik seluruh kerajaan dan segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Semoga kami termasuk orang-orang yang kembali, orang-orang yang ahli taubat, ahli ibadah, ahli sujud dan ahli memuji Tuhan kami. Allah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan sendiri musuh-musuh -Nya.

PANCA CINTA KURIKULUM BERBASIS CINTA KEMENTERIAN AGAMA RI

PANCA CINTA KURIKULUM BERBASIS CINTA KEMENTERIAN AGAMA RI by Edi Saputra, S.Pd.I.,Gr. Panca Cinta dalam Kurikulum Berbasis Cinta...