Senin, 18 Agustus 2025

π˜Ώπ™π˜Ό π˜Όπ™”π˜Όπ™ˆ π™‹π˜Όπ™‰π™‚π™‚π˜Όπ™‰π™‚

π˜Ώπ™π˜Ό π˜Όπ™”π˜Όπ™ˆ π™‹π˜Όπ™‰π™‚π™‚π˜Όπ™‰π™‚ 

by: Edi Saputra, S.PdI.,Gr.


Cukup menarik untuk kita konsumsi pembelajarannya. 

Ayam pertama dimasak 1 jam di suhu 480°C. Yang satu lagi, 3 jam di 150°C.
Bahan sama, hasil beda.

Yang satu gosong di luar, mentah di dalam. Yang satunya matang sempurna, juicy, dan layak masuk konten NIK chef bintang lima.
Pelajarannya?
Matang itu butuh waktu. Buru-buru malah bisa bikin kita crunchy outside, raw inside, alias kelihatan oke, tapi sebenarnya belum siap.

Hari gini, kita gampang kepincut sama yang instan. Maunya karier cepat naik, mau jadi presiden usia muda, healing kilat, skill jago dalam semalam.
Padahal hal-hal penting dalam hidup tuh mirip slow-cooked chicken: butuh waktu, suhu yang pas, dan kesabaran.

Kalau kamu merasa lambat, bukan berarti kamu salah jalur. Bisa jadi kamu justru lagi dimasak dengan cara yang benar.
Supaya matang, bukan gosong. Supaya siap, bukan cuma tampil.
Biar gak jadi korban generasi BurnOut, yang serba cepat tapi rapuh.

Lambat bukanlah kegagalan, itu proses.
Dan proses yang baik memang butuh waktu.
Karena kedewasaan, ketangguhan, dan keberhasilan itu bukan hasil oven cepat saji.
Itu hasil dari kesabaran, konsistensi, dan ketekunan.

Kamu gak ketinggalan.
Kamu sedang dimasak dengan suhu yang pas, dengan durasi yang tepat.
Supaya ketika waktumu tiba, kamu matang luar dalam, siap dihidangkan ke panggung kehidupan.

Jadi… jangan bandingkan dirimu dengan ayam tetangga. Eh..
Fokus aja jadi versi ter-enak dari dirimu sendiri. Tenang aja, pelan-pelan asal meresap.

#nasehat #ispirasi #matang #fyp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PANCA CINTA KURIKULUM BERBASIS CINTA KEMENTERIAN AGAMA RI

PANCA CINTA KURIKULUM BERBASIS CINTA KEMENTERIAN AGAMA RI by Edi Saputra, S.Pd.I.,Gr. Panca Cinta dalam Kurikulum Berbasis Cinta...