|
Pengembangan Profesi Guru Madrasah Berbasis Sistem Digital Untuk 75.000 Guru |
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dr. Muhammad Zain memandang, bahwa saat ini kondisi para guru madrasah sudah saatnya dikondisikan dalam atmosfir digital culture. Karena saat ini mereka berhadapan dengan siswa generasi z dan alpha.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) akan melatih para guru dan pengawas madrasah melalui sistem pembelajaran secara online. Targetnya tahun ini akan menyasar 3.589 pengawas Madrasah dan sebanyak 75.000 guru madrasah.
Jika para guru sudah tersambung dengan big data, maka mereka semakin percaya diri dalam mengajar siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi apalagi ditambah Anak-anak saat ini sangat friendly dengan gadget.
Dalam rangka pengembangan kompetensi guru madrasah, diperlukan langkah taktis dan sinergis. Untuk itu, Direktorat GTK bersinergi dalam pengembangan secara digital dengan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag.
Saat ini BMSPSDM telah mengembangkan sistem diklat atau pembelajaran dengan sistem Massive Open Online Course (MOOC) Pintar.
Sistem MOOC diklaim mampu mempercepat trasfer ilmu pengetahuan kepada para guru Madrasah. MOOC dijalankan berbasis kemandirian peserta, mulai dari mendaftar, mengikuti pelatihan, mengerjakan tugas, menjawab soal, dan mengunduh sertifikat.
Penguatan Learning Manajemen Sistem dan Sistem Informasi antara Ditjen Pendis dan BMBPSDM dalam kolaborasi ini penting karena semua guru madrasah yang akan mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) akan dilakukan dengan beberapa skema.
Di antaranya dengan sistem synchronous dan asynchronous. Asynchronous akan digunakan dengan memanfaatkan MOOC Pintar dan LMS (Learning Manajemen System) PPKB, sementara synchronous akan dilaksanakan secara tatap muka, dan blended.
“MOOC Pintar sudah siap digunakan untuk mendukung program ini. Pelatihan terakhir yang menggunakan MOOC Pintar diikuti dua puluh ribu peserta. Jadi berapa saja target sasaran PPKB, insya Allah MOOC Pintar siap,”.
Saat ini terdapat 3.589 pengawas madrasah yang menjadi sasaran pada pelatihan yang dilaksanakan secara blended. “Semuanya itu tadi harus dilatih materi IKM (implementasi kurikulum merdeka-red) dan Moderasi Beragama,”.
Pemanfaatan MOOC Pintar untuk PPKB guru madrasah ini dijalankan sesuai target yang dibutuhkan masyarakat. “Semua harus dikerjakan sesuai dengan target, tidak boleh tanpa target. Juga harus disesuaikan dengan kebutuhan publik. Benar tidak yang kita kerjakan dibutuhkan masyarakat.
“Kementerian Agama ini terdiri dari banyak unit eselon satu. Jika diibaratkan kereta, lembaga kita ini terdiri dari banyak gerbong, tapi masinisnya satu, pemimpinnya satu. Meskipun tugas dan fungsi Ditjen Pendis dan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia berbeda-beda, tapi tujuan tetap satu, di bawah satu komando. Jadi sinergi ini wajib kita lakukan,”.
Mohon dengan IKHLAS untuk Klik LIKE, SHARE dan SUBSCRIBE Channel Youtube. Silahkan kunjungi KLIK DISINI