Senin, 28 Oktober 2024

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Minggu 27 Oktober 2024


yayasanarraihanbelalau.blogspot.com - Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU) Harus Bangga dengan identitas NU-nya, ajak Gus Abrori dihadapan 1000’an Kader Penggerak NU di acara Silatda -1 kader Penggerak NU Lampung Barat .

“Kader NU di Lampung Barat harus bangga dengan identitasnya, bangun dan lebih giat lagi dalam keaswajaan,” demikian tegas Gus Afit Abrori MP.d (Gus Abrori) selaku koordinator instruktur PWNU Lampung, Ahad 27/10 /2024 bertempat di Masjid Islamic Center Liwa.

“Apa alasan bangga terhadap NU? Apa yang luar biasa dari NU dibanding yang lain?” ? tanya Gus Abrori

Gus Afit Abrori menerangkan, setidaknya ada empat alasan yang dapat dibanggakan dalam NU. Pertama, NU sebagai media paling praktis dan lengkap menuju derajat tinggi di sisi Allah.

“Di NU lengkap yakni meliputi, syariat-hakikat-makrifat,” terangnya.

Faktor Kedua, yakni fiqih di NU mendapatkan legitimasi dari rasul. Ketiga, NU merupakan pengusung ajaran ahlussunah wal jamaah (Aswaja).

“Terakhir Keempat, NU telah terbukti dari dulu, mampu menjadi benteng penyelamat Aswaja,” ungkapnya.

Dengan memahami esensi rasa bangga tersebut harapannya warga NU di Lampung Barat semestinya juga dapat ditularkan kepada orang lain dan generasi sesudahnya.

“Terkait dengan pewarisan konsep ke-NU-an kepada generasi mendatang. “Bangga harus dilandasi dengan argumen logis, agar dapat diwariskan ke anak-anak sekarang yang semakin kritis,” katanya.

Sementara itu Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang (PC NU) Lampung Barat KH Imam Syafi’i dalam sambutannya memaparkan pentingnya Konsolidasi dan platform (aplikasi) digdaya (digitalisasi data)

“Digitalisasi merupakan sesuatu yang penting untuk menjalankan struktur lembaga yang melayani jam’iyah dengan skema layaknya pemerintahan,” kata dia.

Lanjutnya, Tanggung jawab struktural kepada jami’yah adalah memberikan pelayanan layaknya pemerintah kepada rakyat. Tanggung jawab itu diwujudkan dengan kinerja organisasi yg dapat melayani jamaah sebaik-baiknya melalui konsolidasi tata kelola, agenda, dan sumber daya.

“Tansformasi digital ini merupakan salah satu cara untuk mengelola organisasi dengan efektif dan penuh tanggung jawab,” pungkasya.

Hadir diacara Silatda-1 kader Penggerak NU Lampung Barat itu jajaran Forkompimda Lambar, jajaran Pengurus NU mulai tingkat Cabang, 15 Majelis Wakil Cabang, ranting hingga anak ranting.

Dan lebih kurang 1000’an Kader Penggerak NU yang telah ikuti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) mulai dari Angkatan Pertama hingga Angkatan ke-XVIII. 

Penulis: Edi Saputra, S.Pd.I

Senin, 21 Oktober 2024

Santri

Santri

Istilah Siswa di Pesantren

Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Santri biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.[1] Biasanya, santri setelah menyelesaikan masa belajarnya di pesantren, mereka akan mengabdi ke pesantren dengan menjadi pengurus.[2]

Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suciagama dan pengetahuan.[3] Ada pula yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi.[butuh rujukan] Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut.[butuh rujukan] Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut.[3][4]

Pada tahun 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional.[5]

Penetapan Hari Santri Nasional melalui perjuangan panjang. Mula-mula disuarakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur. Pada 5 November 2013, PMII Jatim meminta pemerintah agar menjadikan Tahun Baru Hijriah atau tanggal 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.[6]



Referensi

  1. ^ "santri ~ Kateglo"kateglo.com. Diakses tanggal 3 Agustus 2017.
  2. ^ "Naura Yasmin, Santri Berbakat dengan Segudang Prestasi"SMK NURIS JEMBER. 2021-09-01. Diakses tanggal 2021-09-04.
  3. Lompat ke:a b Efendi, Ferry; Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. hlm. 313. Diakses tanggal 22 September 2022.
  4. ^ Raditya, Iswara N (21 Oktober 2019). "Sejarah & Asal Usul Kata Santri: Berasal dari Bahasa Sanskerta?"tirto.id. Diakses tanggal 12 Februari 2021.
  5. ^ Harbani, Rahma Indina (22 Oktober 2021). "Hari Santri Nasional 2021 Lahir dari Resolusi Jihad, Bagaimana Awalnya?"detikcom. Diakses tanggal 22 September 2022.
  6. ^ PMII Jatim Minta 1 Muharam Ditetapkan Jadi Hari Santri Nasional SantriNews.com diakses 25 Nopember 2021


Penulis: Edi Saputra, S.Pd.I
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Santri

Selasa, 08 Oktober 2024

Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun 2024 Periode 2

Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun 2024 Periode 2

Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun 2024 Periode 2



Nomor : B-394/DJ.I/Dt.I.II/HM.00/9/2024
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun 2024 Periode 2

Dengan hormat, dalam rangka pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) Madrasah Periode 2 Tahun 2024 tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, perlu disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. AKGTK Madrasah Periode 2 wajib diikuti oleh seluruh kepala, pengawas, dan guru madrasah dengan mata pelajaran sebagaimana terlampir. Bagi kepala, pengawas dan guru madrasah yang telah mengikuti AKGTK Madrasah Periode 1 Tahun 2024 pada bulan Juni, tidak diperkenankan mengikuti AKGTK Madrasah Periode 2;

2. Bagi para calon peserta yang belum mengikuti AKGTK Madrasah Periode 1 diwajibkan mengikuti AKGTK Madrasah Periode 2;

3. AKGTKMadrasah Periode II dilaksanakan pada tanggal 11-15 November 2024;

4. Pendaftaran dilakukan pada laman SIMPATIKA melalui akun individu masing-masing pada tanggal 11-21 Oktober 2024;

5. AKGTK Madrasah Periode 2 dilaksanakan secara daring di Tempat Asesmen Kompetensi (TAK) yang berlokasi di satuan pendidikan madrasah terdekat di Kabupaten/Kota masing - masing;

6. Pemilihan mata pelajaran sesuai dengan linieritas sertifikat pendidik atau prodi ijazah DIV/S1;

7. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menentukan TAK yang akan dijadikan lokasi pelaksanaan AKGTK berdasarkan usulan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan mencatatkannya di SIMPATIKA.

Sehubungan dengan hal dimaksud, kami mohon Bapak/Ibu untuk menyampaikan informasi tersebut kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan madrasah pada wilayah binaan masing - masing.

Selengkapnya tentang Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun 2024 Periode 2 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

Panduan Implementasi Kurikulum Pembelajaran dan Asesmen RA, MI, MTs, MA dan MAK

Panduan Implementasi Kurikulum Pembelajaran dan Asesmen RA, MI, MTs, MA dan MAK

Panduan Implementasi Kurikulum Pembelajaran dan Asesmen RA, MI, MTs, MA dan MAK


A. Latar Belakang

Panduan Pembelajaran dan Asesmen merupakan salah satu dokumen pedoman implementasi kurikulum madrasah yang diadaptasi dari buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah disesuaikan dengan ciri kekhasan madrasah. Panduan ini berisi prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan madrasah dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, dan asesmen.

Pembelajaran yang dimaksud meliputi aktivitas merumuskan capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran dan cara mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Sementara asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam Panduan ini, pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus, di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung.

Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik.

Pemerintah telah menetapkan capaian pembelajaran yang menjadi rujukan utama dalam pengembangan rancangan pembelajaran, khususnya untuk kegiatan intrakurikuler.

Panduan ini memfasilitasi proses berpikir dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, mengembangkan alur tujuan pembelajaran, modul ajar, serta asesmen pada awal pembelajaran, dan pembelajaran terdiferensiasi.

Dokumen ini juga memuat perencanaan serta pelaksanaan asesmen yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan pelaporan hasil penilaian atau asesmen. Pembelajaran dan asesmen difokuskan untuk pembelajaran dan asesmen intrakurikuler, sedangkan panduan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil ‘alamin disampaikan dalam dokumen terpisah.

B. Sasaran Pengguna

1. Pendidik; Panduan Pembelajaran dan Asesmen digunakan sebagai panduan dalam pembelajaran.

2. Kepala Madrasah; panduan ini dapat menjadi acuan atas fungsi kepala madrasah sebagai pemimpin pembelajaran (instructional leader). Sebagai pemimpin pembelajaran, kepala madrasah menginspirasi para pendidik untuk berkolaborasi dan berinovasi untuk menciptakan perubahan yang dimulai dari dalam kelas.

3. Pengawas Madrasah; panduan ini menjadi bahan pengawas madrasah saat melakukan pendampingan terhadap kepala madrasah dalam mendiskusikan dan merefleksikan proses pembelajaran, serta memberikan inspirasi praktik baik pelaksanaan pembelajaran dan asesmen dari madrasah lain. Pengawas juga dapat melakukan pendampingan kepada kepala madrasah dan pendidik yang memerlukan konsultasi dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan dalam pembelajaran.

4. Komunitas Belajar; panduan ini dapat dijadikan referensi diskusi, memantik berbagai ide dalam pembelajaran, dan lain-lain.

C. Cara Menggunakan Panduan

Madrasah dan pendidik diberikan kebebasan untuk mengembangkan pembelajaran, perangkat ajar, dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Madrasah dan pendidik juga memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

Dalam penggunaannya, panduan ini perlu memperhatikan beberapa regulasi lain, yaitu:

1. Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Anak Usia Dini Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;

2. Keputusan Menteri Agama Nomor 450 Tahun 2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan;

3. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 031/H/KR/2024 tentang Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila;

4. Keputusan Kepala BSKAP 032/H/KR/2024 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka; dan

5. Keputusan Dirjen Pendis No. 3302 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah.

Selengkapnya tentang Panduan Implementasi Kurikulum Pembelajaran dan Asesmen RA, MI, MTs, MA dan MAK bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Rabu, 02 Oktober 2024

UKPPPG 2024: Kunci Jawaban Soal Try Out Studi Kasus PPG Guru Tertentu

SILAHKAN DI ATM (Amati Tiru dan Modifikasi)




UKPPPG 2024: Kunci Jawaban Soal Try Out Studi Kasus PPG Guru Tertentu

1. Permasalahan apa yang pernah anada hadapi?

1. Permasalahan yang pernah saya hadapi adalah peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran, peserta didik kebanyakan diam dan tidak bersemangat.

Beberapa peserta didik asik dengan aktivitasnya, seperti bercerita dengan teman sebangku, bahkan ada yang asik dengan dunianya sendiri, yaitu menggambar apapun di buku tulis yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah khususnya dalam mata pelajaran IPA.

Sebagian besar siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPAS adalah mata pelajaran yang isinya hanya materi dan bersifat hafalan saja. Pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru dan seringkali berpusat pada LKS.

Belum adanya pengetahuan dasar mengenai latar belakang peserta didik yang akan diajarkan sehingga masih banyak peserta didik yang kurang aktif dan merasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagaimana Upaya anda untuk menyelesaikannya?

2. Upaya saya dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mengidentifikasi akar permasalahannya dengan memperhatikan model, metode, dan strategi pembelajaran serta media yang digunakan apakah sesuai dengan karakteristik atau kebutuhan siswa atau tidak.

Agar tidak membosankan saya juga selingi dengan kegiatan Ice Breaking.

Berikut upaya yang saya lakukan:

  • Membuat asesmen awal/ asesmen diagnostik untuk mengetahui tingkat kemampuan awal, gaya belajar, dan karakteristik peserta didik, selanjutnya hasil dari asesmen diagnostik tersebut dibuat buku profiling siswa sehingga memudahkan guru dalam membuat rancangan pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa sehingga pembelajarannya lebih bervariasi dan efektif.
  • Menggunakan model pembelajaran project based learning atau pembelajaran berbasis proyek.
  • Menggunakan media pembelajaran berupa kartu flash card tentang materi pelajaran IPAS khususnya pada materi Bagian-bagian mata melalui aplikasi Canva.
  • Menggunakan video pembelajaran yang menarik yaitu video animasi tentang bagian-bagian mata yang saya ambil pada aplikasi youtube
  • Menggunakan LKPD bagian-bagian mata yang menarik perhatian siswa, LKPD ini dibuat menggunakan aplikasi Canva
  • Memanfaatkan barang bekas disekitar siswa untuk membuat proyek model 3D bagian-bagian mata, yang cara pembuatannya bisa kita lihat melalui video YouTube.

3. Apa Hasil dari Upaya Tersebut?

3. Hasil dari upaya tersebut adalah pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan, dilihat dari wajah senang siswa selama pembelajaran berlangsung, khususnya hasil belajar IPAS yang mengalami kenaikan.

Untuk menghilangkan rasa bosan siswa, saya melakukan Ice Breaking karena seringkali efektif untuk mengusir kejenuhan dan kebosanan mereka saat kegiatan pembelajaran belum usai.

4. Pengalaman berharga apa yang bisa anda petik Ketika menyelesaikan permasalah tersebut?

4. Pengalaman berharga ketika menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dalam membuat asesmen awal atau asesmen diagnostik, sebelumnya saya tidak pernah atau jarang sekali melaksanakan asesmen awal/ asesmen diagnostik.

Saya harus meluangkan waktu yang cukup dalam pembuatannya. Bukan hanya asesmen diagnostik saja, saya juga harus membuat alat peraga/ media pembelajaran yang dapat menarik siswa.

Membuat LKPD yang menarik agar siswa tidak bosan atau jenuh dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.

Berdasarkan refleksi di akhir pembelajaran, saya memperoleh umpan balik dari siswa yang mana mereka menyukai pembelajaran yang saya terapkan, yaitu model project based learning. Melihat hasil evaluasi mengalami kenaikan, siswa tidak lagi menganggap bahwa mata pelajaran IPAS ini membosankan, tetapi pembelajarannya menyenangkan dengan bantuan media pembelajaran yang menarik perhatian.

Dalam mengerjakan soal menggunakan LKPD yang menarik, hasilnya juga sangat memuaskan.

SEMOGA BERMANFAAT DAN SEMOGA LULUS 

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat Minggu 27 Oktober 2024 yayasanarraihanbelalau.blogspot.com - Kader Pen...