Sabtu, 18 November 2023

Kemenag Rilis Rapor AKMI 2023

Kemenag Rilis Rapor AKMI 2023

Kemenag Rilis Rapor AKMI 2023


Kementerian Agama hari ini merilis hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) tahun 2023. Rapor AKMI 2023 dapat dilihat mulai tanggal 17 November 2023 di masing-masing akun madrasah pelaksana AKMI pada laman portal-akmi.kemenag.go.id.

Kementerian Agama RI, Muchamad Sidik Sisdiyanto mengatakan . Rapor AKMI bersifat rahasia, hanya untuk siswa, orang tua, guru, kepala madrasah, dan Kemenag. Akan tetapi, masyarakat umum bisa memperoleh informasi terkait hasil AKMI di portal yang sama, di waktu yang akan ditentukan kemudian.

“Rapor AKMI juga memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh orang tua, guru, kepala madrasah, hingga pemangku kepentingan yang lebih tinggi dalam menyusun strategi peningkatan kompetensi setiap siswa madrasah dalam berliterasi,”.
Rapor AKMI berisi hasil diagnostik kemampuan siswa dalam Empat literasi yaitu literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya. Menurutnya, dalam rapor AKMI, kemampuan anak dalam berliterasi dipetakan ke dalam lima tingkat kemahiran yaitu Perlu Pendampingan, Dasar, Cakap, Terampil, dan Perlu Ruang Kreasi.

“Setiap tingkat kemahiran memiliki strategi tersendiri untuk ditingkatkan ke tingkatan yang lebih tinggi. Dan secara nasional, hasil AKMI 2023 menunjukkan bahwa kompetensi siswa MI berada pada tingkat Cakap untuk semua literasi yang diukur,”.

Ketua PMU REP MEQR Abdul Rouf, menambahkan bahwa AKMI 2023 diikuti oleh 351.666 siswa dari 12.823 Madrasah Ibtidaiyah (MI) seluruh Indonesia dan telah berlangsung 2 – 14 Oktober 2023. AKMI merupakan bagian dari program Realizing Education's Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) atau Reformasi Madrasah, Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan Bank Dunia.

Sebelumnya, ribuan instruktur telah diterjunkan untuk melatih guru madrasah dalam membaca rapor AKMI untuk kemudian membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan menjadi rencana peningkatan pembelajaran di madrasah masing-masing.

Keseruan "PESTA BUDAYA SEKURA CAKAK BUAH" Pasca Ramadhan Merayakan Hari Kemenangan Halal Bihalal Syawal di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Silahkan KLIK TAUTAN DIBAWAH INI:

2 SYAWAL 1444 H Klik  PEKON PADANG DALOM

 SYAWAL 1444 H Klik PEKON SUKABUMI

2 SYAWAL 1444 H Klik PEKON KENALI

3 SYAWAL 1444 H Klik PEKON KUTABESI



TERBARU: 


LIHAT JUGA:



Lihat Juga: 

Lihat Juga:

LIHAT JUGA:

TERBARU 🛑CARA MEMPERBAIKI DATA PADA SIMPATIKA

CARA MENDAFTAR PPG SERTIFIKASI GURU

TIPS MENDIDIK ANAK MENURUT SUNNAH OLEH HABIB NOVEL

CARA SUNNAH MINUM AIR DAN MANFAATNYA


LIHAT JUGA:

ANK SUPIR ANGKOT JADI POLISI TERBAIK

ANAK TUKANG GORENGAN JADI TENTARA TNI

DAHSYATNYA DOA SEORANG IBU


LIHAT JUGA:

SOSIALISASI UP BAGI GURU SETTIFIKASI PPG DALJAB

SOSIALISASI PRE TEST PPG DALAM JABATAN

AMALAN DALAM ADZAN HABIB SYECH

TATA CARA WUDHU 


LIHAT JUGA:

DOA YANG AKAN MEMBUAT KITA DIKEJAR REJEKI8

FILOSOFI DIBALIK LOGO KEMERDEKAAN RI TAHUN 2022

DO'A MAKNA SESUNGGUHNYA


LIHAT JUGA

BEASISWA GURU PAI DAN KEAGAMAAN

CARA REGISTRASI DAFTAR PELATIHAN DIWEB PINTAR KEMENAG

CARA MUDAH CEPAT CETAK KARTU ASN BKN



LIHAT JUGA:


Jangan Lupa juga untuk bergabung digroup:

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2 Klik disini

WhatsApp #SahabatRA/MadrasahIndonesia Klik Disini

WhatsApp #SahabatGURU Klik disini

Telegram Sahabat Yayasan Ar-Raihan Belalau Klik disini

Telegram Info RA/Madrasah Indonesia 1 KLIK DISINI

Telegram Info RA/Madrasah Indonesia 2 KLIK DISINI

Guru Youtuber KLIK DISINI

Mohon dengan IKHLAS untuk Klik LIKE, SHARE dan SUBSCRIBE Channel Youtube. Silahkan kunjungi KLIK DISINI

Terima Kasih atas kunjungannya, mohon doa' agar kami sekeluarga diberikan kesehatan dan blog ini terus berkembang serta berguna bagi semua orang. Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.


Lirik dan Arti Sholawat Alamate Anak Sholeh


Lirik dan Arti Sholawat Alamate Anak Sholeh


Lagu berbahasa Jawa bernuansa sholawat yang berjudul Alamate Anak Sholeh tengah viral di masyarakat.

Lirik Alamate Anak Sholeh mengandung petuah ulama sebagai bentuk wejangan dalam berperilaku yang baik dan diselingi pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Alamate Anak Sholeh dipopulerkan oleh Majelis Az-Zahir asal Pekalongan Jawa Tengah sehingga liriknya menggunakan Bahasa Jawa Alus.

Lagu ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak agar menjadi pribadi yang lebih baik sesuai syariat agama.

Simak, berikut ini lirik dari lagu ‘Alamate Anak Sholeh’ lengkap dengan artinya: 

Alamate anak sholeh ikut papat
(ciri-ciri anak sholeh itu ada empat)

Bakdane mukmin, anut ing syariat
(sesudah mukmin, mengikuti syariat agama)

Kang dihin, lisane alus ngendikane
(Yang pertama, lisan yang bertutur kata yang halus)

Kapindo, mulyaaken ing wong tuwane
(Yang kedua, memuliakan orang tuanya)
(2X)

يارسول الله سلام عليك
(Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu)

يارفيع الشان والدرج
(Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi)

عطفة ياجيرة العلم
(Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga)

ياأهيل الجود والكرم
(Wahai ahli dermawan dan pemurah hati)

Kaping telu, asih ing bocah cilik-cilik
(Yang ketiga, menyayangi terhadap anak-anak kecil)

Uga marang sedulur gawe becik
(Juga berperilaku baik terhadap saudara)
(2X)

Kaping papat, ngamalaken ing ilmune
(Yang keempat, beramal dengan ilmu)

Dadi tanggung jawab, ora ngawulane
(bertanggung jawab, tidak semaunya sendiri)
(2X) 


Iku saking ulama, aweh pitutur
(Itu dari ulama, memberi nasehat/petuah)

Alamate bocah…..
(ciri-ciri anak)

Ingkang dadi jujur
(menjadi pribadi yang jujur)
(2X)

Muga-muga kita bisa ngelampahi
(Semoga kita bisa melaksanakannya)

Dunyo akhirat tan nemu bilahi
(Dunia akhirat tidak bertemu dengan bilahi/celaka/bala)


Keseruan "PESTA BUDAYA SEKURA CAKAK BUAH" Pasca Ramadhan Merayakan Hari Kemenangan Halal Bihalal Syawal di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Silahkan KLIK TAUTAN DIBAWAH INI:

2 SYAWAL 1444 H Klik  PEKON PADANG DALOM

 SYAWAL 1444 H Klik PEKON SUKABUMI

2 SYAWAL 1444 H Klik PEKON KENALI

3 SYAWAL 1444 H Klik PEKON KUTABESI



TERBARU: 


LIHAT JUGA:



Lihat Juga: 

Lihat Juga:

LIHAT JUGA:

TERBARU 🛑CARA MEMPERBAIKI DATA PADA SIMPATIKA

CARA MENDAFTAR PPG SERTIFIKASI GURU

TIPS MENDIDIK ANAK MENURUT SUNNAH OLEH HABIB NOVEL

CARA SUNNAH MINUM AIR DAN MANFAATNYA


LIHAT JUGA:

ANK SUPIR ANGKOT JADI POLISI TERBAIK

ANAK TUKANG GORENGAN JADI TENTARA TNI

DAHSYATNYA DOA SEORANG IBU


LIHAT JUGA:

SOSIALISASI UP BAGI GURU SETTIFIKASI PPG DALJAB

SOSIALISASI PRE TEST PPG DALAM JABATAN

AMALAN DALAM ADZAN HABIB SYECH

TATA CARA WUDHU 


LIHAT JUGA:

DOA YANG AKAN MEMBUAT KITA DIKEJAR REJEKI8

FILOSOFI DIBALIK LOGO KEMERDEKAAN RI TAHUN 2022

DO'A MAKNA SESUNGGUHNYA


LIHAT JUGA

BEASISWA GURU PAI DAN KEAGAMAAN

CARA REGISTRASI DAFTAR PELATIHAN DIWEB PINTAR KEMENAG

CARA MUDAH CEPAT CETAK KARTU ASN BKN



LIHAT JUGA:


Jangan Lupa juga untuk bergabung digroup:

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2 Klik disini

WhatsApp #SahabatRA/MadrasahIndonesia Klik Disini

WhatsApp #SahabatGURU Klik disini

Telegram Sahabat Yayasan Ar-Raihan Belalau Klik disini

Telegram Info RA/Madrasah Indonesia 1 KLIK DISINI

Telegram Info RA/Madrasah Indonesia 2 KLIK DISINI

Guru Youtuber KLIK DISINI

Mohon dengan IKHLAS untuk Klik LIKE, SHARE dan SUBSCRIBE Channel Youtube. Silahkan kunjungi KLIK DISINI

Terima Kasih atas kunjungannya, mohon doa' agar kami sekeluarga diberikan kesehatan dan blog ini terus berkembang serta berguna bagi semua orang. Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.

Kamis, 16 November 2023

Ketua Umum PBNU Dari Masa ke Masa

Ketua Umum PBNU Dari Masa ke Masa


(Hitungan Masehi) 

1. Haji Hasan Gipo (1926-1934),

2. KH. M. Noer (1934-1937),

3. KH. Machfudz Siddiq (1937-1943), 

4. KH. Nachrowi Thohir (1943-1944), 

5. KH. Muhammad Dachlan (1943-1948 dan 1954-1956), 

6. KH. Abdul Wahid Hasyim (1948-1950), 

7. KH. Masykur (1950-1954), 

8. KH. Idham Chalid (1956-1984), 

9. KH. Abdurrahman Wahid (1984-1999), 

10. KH. Hasyim Muzadi (1999-2010), 

11. KH. Said Aqil Siradj (2010-2021), 

12. KH. Yahya Cholil Staquf (2021-sekarang).

Maturnuwun atas data dan postingannya njih Mas Ayung Notonegoro, peneliti naskah asal Banyuwangi, dan peneliti Sejarah Nahdlatul Ulama.

Idham Chalid, Politisi Air yang Tak Lagi Mengalir

Ketika sebagian besar kiai NU menentang Demokrasi Terpimpin dan Nasakom Sukarno, Idham Chalid bersikap sebaliknya. Air jadi filosofi berpolitiknya.


KH Idham Chalid menandatangani serah terima jabatan menteri sosial darinya ke H.M.S. Mintardja pada 1971. (IPPHOS/Perpusnas RI).

Kiai Nahdlatul Ulama (NU) ada dua macam: kiai-pesantren dan kiai-politisi. Kiai-pesantren hanya menjadikan NU sebagai wadah perjuangan sosio-religius dan lebih betah di pesantren ketimbang di parlemen. Kiai-politisi sebaliknya: menjadikan NU sebagai kekuatan politik. Idham Chalid masuk kategori kedua.

Idham tangkas berakrobat tapi bukan sembarang akrobat. Sebagai politisi, Idham lebih memilih jalan negoisasi daripada konflik kontroversial. Sebagai ulama, dia berjuang demi terbentuknya kestabilan kondisi umat di akar rumput tapi juga bersikap fleksibel tanpa harus terlepas dari jalur dan tradisi Islam.

Menurut Idham, seperti termuat dalam Idham Chalid: Guru Politik Orang NU karya Ahmad Muhajir, politisi yang baik mestilah memahami filosofi air. Apabila air dimasukkan di dalam gelas, ia akan berbentuk gelas; bila dimasukkan ke dalam ember, ia akan berbentuk ember; bila dibelah dengan benda tajam, ia akan terputus sesaat dan cepat kembali ke bentuk aslinya. Air juga selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Jika disumbat atau dibendung, ia bisa bertahan, bergerak elastis mencari resapan. Bila dibuatkan kanal, ia mampu menghasilkan tenaga penggerak turbin listrik serta mengairi sawah dan tanaman sehingga berguna bagi kehidupan makhluk di dunia. 

Di ranah politik, Idham menganggap NU harus ikut dalam kekuasaan sebagai kekuatan penyeimbang. Cara ini menurutnya lebih tepat ketimbang berada di luar kekuasaan yang justru menyulitkannya untuk bergerak.

Prinsip politik Idham adalah berorientasi pada kebaikan serta manfaat bagi umat. Karena itu, tak harus kaku dalam bersikap, sehingga kesejahteraan fisik dan spiritual umat selalu terjaga. Apalagi situasi politik di masa itu (Demokrasi Terpimpin) mengalami banyak tekanan keras dari pihak penguasa serta partai-partai politik radikal.

Ketika sebagian besar kiai NU tidak suka Demokrasi Terpimpin-Sukarno dan Nasakom (Nasionalis Agamis dan Komunis), Idham –bersama Wahab Hasbullah dan Saifuddin Zuhri–justru mendukungnya.

Menurut Greg Fealy, sejarawan politik dari Australia National University dan penulis buku Ijtihad Politik Ulama: Sejarah Nahdlatul Ulama, 1952-1967, situasi politik memaksa Idham melakukan itu. Jika dia tak mendukung Demokrasi Terpimpin, ini akan membahayakan NU dan karier politiknya. Kalau NU tak meniru retorika Sukarno, posisi NU terancam dan disudutkan. Jika NU disudutkan dan terancam maka tidak ada ormas Islam besar lagi yang masuk sistem politik. Hanya dengan NU umat Islam bisa terwakili.

Takut bernasib tragis seperti Masyumi dan tokoh-tokohnya yang dijebloskan ke penjara, NU, PSII, Perti, dan HMI mendukung Nasakom dan Demokrasi Terpimpin. Kebijakan untuk mendukung Sukarno ini jauh sebelumnya telah tampak, yaitu pada saat sejumlah ulama NU dan Perti menganugerahkan gelar waliyyul ‘amri kepada Presiden Sukarno di Istana Cipanas, Bogor, pada 1953, sebuah legitimasi keagamaan yang memperkokoh kedudukan Sukarno sebagai pemimpin negara. Legitimasi ini kemudian dikukuhkan dalam musyawarah para dekan IAIN di bawah pimpinan Prof RHA Soenarjo, seorang tokoh NU, di Purwokerto pada 6-7 Oktober 1962.

Sokongan NU kepada pemerintahan Sukarno makin tampak saat mendukung keputusan MPRS untuk menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup. Ketetapan yang dikeluarkan pada sidang MPRS tanggal 18 Mei 1963 itu ditandatangani oleh Ketua dan para Wakil Ketua MPRS, yaitu Chairul Saleh (Murba), Ali Sastroamidjojo (PNI), Idham Chalid (NU), DN Aidit (PKI), dan Wilujo Puspojudo (militer).

“Keterlibatan dalam demokrasi bagi pandangan politik NU adalah mendukung pula keberadaan kaum nasionalis, komunis, dan sebagainya. Tapi preferensi mereka adalah ingin membubarkan PKI,” kata Greg kepada Hatib, seperti dimuat dalam crcs.ugm.ac.id.

“Komunisme, seperti halnya anjing, adalah najis. Tapi Sukarnoisme tidaklah najis, karena dia bukan komunisme. Paling banter Sukarnoisme itu adalah seperti anjing laut dan sebagaimana Anda tahu anjing laut menurut Islam tidaklah najis,” kata Idham seperti dikutip H. Maulwi Saelan dalam Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa: Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66.

Idham lahir pada 27 Agustus 1921 di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Dia anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya H Muhammad Chalid, penghulu asal Amuntai, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 kilometer dari Banjarmasin. Saat berusia enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah Tangga Ulin, kampung halaman leluhur ayahnya.

Dia mendapat pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor. Pada usia 30 tahun, Idham sudah dipercaya sebagai sekretaris jenderal PBNU. Empat tahun kemudian, pada 1956, dia menjadi Ketua Umum PBNU hingga 1984. Dia menjadi Ketua Umum PBNU termuda (di usia 34 tahun) dan terlama (selama 28 tahun). Sebagai kiai, dia tergolong loyalis Sukarno.

Penyusunan kabinet hasil Pemilu 1955 berlangsung alot. Sukarno mendesak agar unsur PKI masuk dalam kabinet, yang disebutnya sebagai Kabinet Kaki Empat (PNI, Masyumi, NU, PKI). Namun, Ali Sastroamidjojo (PNI), Mohammad Roem (Masyumi), dan Idham Chalid (NU) menolak dengan keras usul Sukarno itu.

Setelah setengah bulan, Sukarno akhirnya menerima susunan kabinet yang diajukan Ali. Namun, Sukarno tak bersedia memimpin pengambilan sumpah menteri kabinet. Presiden hanya menyaksikan setiap menteri membaca teks sumpah sendiri-sendiri, hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Idham menanyakan keganjilan itu pada Ali. “Kalau Sukarno tidak senang, memang begitu,” kata Ali seperti dikutip Asro Kamal Rokan dalam “KH Idham Chalid Kini” Republika, 7 Mei 2008.

Pada 1956, Idham menjadi Wakil Perdana Menteri merangkap Kepala Badan Keamanan pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II bersama Mr Mohammad Roem. Kabinet ini dikenal Kabinet Ali-Roem-Idham.

Kabinet yang tak direstui Presiden Sukarno ini hanya bertahan setahun. Menyusul penarikan dukungan Masyumi dan PSII terhadap kabinet, Ali dan Idham akhirnya mengembalikan mandat. Kabinet berakhir pada 14 Maret 1957. Ini disusul keputusan Sukarno memberlakukan keadaan bahaya perang (Staat van Oorlog en van Beleg/SOB). Presiden kemudian menunjuk dirinya sendiri menjadi formatur kabinet. Ini dianggap melanggar konstitusi. Dalam kabinet itu, Djuanda menjadi Perdana Menteri dan Idham menjadi wakil Perdana Menteri.

Dalam perkembangan politik yang berlangsung sangat cepat, Idham tetap mengambil peran penting. Dia menjadi wakil ketua MPRS (1963-1966), Menteri Kesejahteraan Rakyat (1966-1967; 1967-1968; dan 1968-1973), Ketua DPR/MPR (1971-1977), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (1973). Di NU, posisinya sebagai ketua umum berakhir pada 1984. Dia digantikan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang ditandai dengan fase Khittah 1926 atau NU kembali menegaskan diri sebagai ormas yang tidak terlibat politik praktis serta tidak berafiliasi terhadap partai mana pun.

Setelah tidak lagi di politik, Idham memimpin Perguruan Darul Ma’arif di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Lembaga Pendidikan Darul Qur’an, dan Rumah Yatim di Cisarua. Di Cipete kediaman Idham, ratusan santri –anak-anak dhuafa, bahkan di antaranya ada yang telah menjadi pejabat dan menteri– dididik ilmu agama.

“Di sini, setiap hari di tengah derai senda gurau para santri, dia terbaring lemah. Tiga bulan setelah tidak berkuasa, Soeharto mengunjungi Idham. Habibie dan Gus Dur semasa menjadi presiden juga mengunjunginya,” tulis Asro.

Sejak 1999, Idham terkena serangan jantung. Dia lumpuh total dan tak bisa bicara. Untuk makan pun dia harus dibantu dengan selang yang dimasukkan ke saluran pencernaannya di perut (sounde). Pada Minggu, 11 Juli 2010 pukul 08.00 WIB, dia menghembuskan nafas terakhirnya. Selamat jalan, kiai.

Penulis: Edi Saputra, S.Pd.I
Sumber: historia.id

PENDIRI JATMAN

PENDIRI JATMAN


Pendiri JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) ada 5 orang. Dua diantaranya adalah KH. Masykur dan KH. Idham Chalid. Tiga lainnya adalah KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. Bisri Syansuri dan KH. Muslih Mranggen.

Al-Quthb Syaikh Muhammad Amin Kutbi berpesan kepada Muassis dan Mudir ‘Aam Jatman KH. Idham Chalid, yang mana Syekh Muhammad Amin Kutbi tidak pernah bertemu dengan Habib Lutfi, tapi dengan kasaf dan firasatnya beliau berkata: “Idham, thariqah di Indonesia akan maju dan berkembang bila nanti dipimpin oleh seorang Habib yang bernama Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim Bin Yahya.”

Perlu diketahui Syekh Muhammad Amin Kutbi adalah salah satu guru dari Abah Guru Sekumpul dan Guru Sekumpul pernah menyebut nama Sayyid Muhammad Amin Kutbi dalam deretan nama Aulia Allah yang berpangkat (Quthbul Gaus) yakni pimpinan tertinggi Aulia Allah di zamannya.

Setelah Kh Idham mendapat pesan seperti itu, Maka sepulangnya dari Mekkah, KH. Idham bertemu dengan Habib Luthfi Bin Yahya dan bersalaman dengan durasi yang lama tanpa berkata-kata, tapi Habib Luthfi bersuara berulang-ulang, “InsyaAllah, Pak Kiai, saya laksanakan.”

Hal ini membuat hadirin yang melihat pemandangan itu terheran-heran. Selidik punya selidik ternyata keduanya berkomunikasi batin. Kiai Idham bilang, “Habib, nanti kamu yang melanjutkan thariqah.”

Habib Luthfi Bin Yahya pun menjawab, “InsyaAllah, Pak Kiai, saya laksanakan.”

Saat Muktamar Thariqah, KH. Idham berucap kepada ulama yang hadir bahwa dirinya dalam JATMAN diibaratkan seperti orang yang membangun rumah sakit, namun dokter spesialisnya adalah Habib Luthfi Bin Yahya.

Tuan Guru Sekumpul Syaikh KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani berucap kepada KH. Syafriansyah, “KH. Idham Chalid itu penanggak kita. Beliau lebih dahulu menjadi wali quthub daripada aku. Kalau menyandingkan fotoku dengan beliau, letakkan posisi beliau di kananku.”
(Bagi yang kurang mengenal Kh Idham Khalid, Foto beliau yang ada di uang 5000.)

Karna dari itu kita harus bersukur punya banyak Waliyullah yang lahir di indonesia, kalau kita pandai bersukur isyaAllah akan terus ada generasi penerusnya. Mari terutama kita panjatkan sukur kpd allah ta'ala karna telah memberikan Habaib seperti Habib Lutfi yang mana beliau sangat berpengaruh terutama buat kita penduduk indonesia.
(ALHAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIIN).

Bismillahirrahmanirrahim

ILAA HADDROTIN_Nabiyil Musthafa Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam Wa Alihi Washahbihi Ajma'in Syai'un Lahumul~ AL_FATIHA...•...

ILAA HADDROTI_Sayyid Muhammad Amin Kutbi~ WAILAA_Kh Idham Khalid~ WAILAA_Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya~ AL_FATIHA...•...

Mudah"an Habib Luthfi diberikan umur yang panjang, Sehat Wal 'Afiyat, Dimudahkan dan dilancarkan rizkinya, Selalu dalam lindungan Allah ta'ala Dan mudah"an kita semua yang ikut mengirim fatiha dan do'a, Selalu mendapat Aliran barokahnya
امین یارب العالمین

Penulis: Edi Saputra, S.Pd.I

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat Minggu 27 Oktober 2024 yayasanarraihanbelalau.blogspot.com - Kader Pen...