Senin, 28 Maret 2022

Contoh Karya Ilmiah Untuk Persyaratan Kenaikan Pangkat Guru

Contoh Karya Ilmiah Untuk Persyaratan Kenaikan Pangkat Guru Bagi Guru yang berstatus PNS yang ingin mengajukan kenaikan pangkat dari golongan III/b ke III/c dan seterusnya, persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru PNS tersebut salah satunya adalah membuat karya ilmiah. Berikut ini saya ingin memberikan contoh sebuah karya ilmiah yang saya tulis, dimana karya ilmiah ini sudah saya ajukan untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkat saya kemarin. Karya ilmiah yang saya sajikan berikut ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya sangat berterima kasih jika ada dari pembaca yang mau memberikan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan bagi diri saya secara pribadi, agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Semoga dapat membantu rekan-rekan seprofesi / pembaca yang kebetulan juga membutuhkan pedoman untuk menulis karya ilmiahnya sendiri. cover : MAKALAH TINJAUAN ILMIAH ”PEMBERIAN TUGAS DENGAN SUMBER RUJUKAN DARI BUKU-BUKU DI PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK PADA SISWA KELAS V.B SDN 017 BULUH KASAP T.P 2016 / 2017 ” Diajukan sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat bagi guru Description: app_full_proxy.php.jpg Oleh FITRAYANI, S.H. NIP ****************** DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SDN 017 BULUH KASAP DUMAI TIMUR 2017 halaman pengesahan : HALAMAN PENGESAHAN Karya tulis ilmiah dengan judul “MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB ANAK UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS KELOMPOK DALAM MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V.B SDN 017 BULUH KASAP T.P 2017 / 2018 “ ini diajukan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat bagi guru yang disusun oleh : Nama : FITRAYANI, S.H. NIP : ****************** Mengetahui, Ka. SDN 017 Buluh Kasap __________________ NIP ****************** kata pengantar : KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang terus menerus melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tinjaun ilmiah yang berjudul ”Pemberian Tugas dengan Sumber Rujukan dari Buku-Buku di Perpustakaan Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak pada Siswa Kelas V.B SDN 017 Buluh Kasap T.P 2016 / 2017 ”. Tinjauan ilmiah ini menjadi salah satu syarat pengembangan profesi dan produk karya tulis ilmiah sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Helmiyah, A.Ma.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 017 Buluh Kasap Dumai. 2. Hema Marlina, selaku penanggung jawab perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap. 3. Seluruh teman sejawat di SDN 017 Buluh Kasap Dumai yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, atas bimbingan, bantuan dan kerjasamanya yang memudahkan penulis menyelesaikan penelitian ini. Penulis sangat menyadari bahwa tinjauan ilmiah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan perbaikan untuk kesempurnaan tinjauan ilmiah ini. Penulis berdoa semoga Allah SWT meridhoi langkah-langkah penulis dan senantiasa memberikan ampunan, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita serta berkenan membalas budi baik yang telah diberikan. Akhirnya penulisi berharap kegiatan ini memberikan perubahan dalam pendidikan, khususnya pada diri Penulis sebagai guru menuju peningkatan profesionalisme dan untuk rekan-rekan sesama guru semoga penelitian ini dapat memberi masukan dan bermanfaat sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dan kinerja kita. Dumai, Februari 2017 Penulis FITRAYANI, S.H. daftar isi : DAFTAR ISI Lembar pengesahan ………………………………………………………………………………………. i Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………… ii Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………… iv Abstrak ……………………………………………………………………………………………………… vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………………… 1 B. Deskripsi Masalah …………………………………………………………………………………… 2 C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………………….. 2 D. Manfaat Penulisan …………………………………………………………………………………… 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Membaca ………………………………………………………………………………. 4 B. Jenis-jenis Membaca ………………………………………………………………………………. 6 C. Manfaat Membaca ………………………………………………………………………………. 6 D. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Anak ………………………………. 8 E. Faktor-faktor Penyebab Anak Malas Mengunjungi Perpustakaan ………………. 10 F. Cara meningkatkan Minat Baca pada Anak ………………………………………………. 13 BAB III PEMBAHASAN MASALAH A. Metode Pemecahan Masalah ……………………………………………………………………. 17 B. Pelaksanaan Pemecahan Masalah …………………………………………………………. 20 C. Pembahasan Hasil Pemecahan Masalah ………………………………………………. 21 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………. 24 B. Saran ……………………………………………………………………………………………………. 25 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 26 LAMPIRAN abstrak: ABSTRAK Buku adalah jendela dunia. Kamu bisa membuka jendela itu dengan membaca. Membaca adalah wadah untuk membuka jendela dunia. Karena dengan membaca dapat membuka dan memperluas wawasan kita. Dalam dunia pendidikan aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kebiasaan membaca anak dan bagaimana cara meningkatkan minat baca anak kelas V.B di SDN 017 Buluh Kasap tahun pelajaran 2016 / 2017. Pihak sekolah dalam hal ini guru-guru harus ikut berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak. Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat lebih kepada memberikan arahan kepada siswa. Untuk itu penulis mencoba mengambil langkah dengan memberikan tugas kepada siswa yang mana tugas tersebut rujukannya adalah buku-buku yang ada di perpustakaan. Dari sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada diri pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya. Sebagai solusi atau permasalahan rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku adalah jendela dunia. Kamu bisa membuka jendela itu dengan membaca. Membaca adalah wadah untuk membuka jendela dunia. Karena dengan membaca dapat membuka dan memperluas wawasan kita. Dalam dunia pendidikan aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. Keberhasilan studi seseorang akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan membacanya. Bahkan setelah seseorang siswa menyelesaikan studinya, kemampuan dan kemauan membacanya tersebut akan sangat mempengaruhi keluasan pandangan tentang berbagai masalah. Oleh karena itu pengajaran bahasa yang mempunyai tugas membina dan meningkatkan kemampuan membaca siswa hendaknya menaruh perhatian yang cukup terhadap usaha peningkatan kemampuan ada kemauan membaca. Sesuai dengan perkembangan zaman, dimana semakin meluasnya pemakaian media elektronik seperti televisi, komputer, internet dalam masyarakat, fungsi bahasa tulisan semakin hilang. Hal inilah yang membuat para siswa mulai meninggalkan dunia baca tulisan, mereka lebih betah menerima informasi lewat media elektronika. Padahal dengan membaca akan membuat sel-sel syaraf mereka lebih aktif dibandingkan dengan memanfaatkan media elektronik. Kebiasaan ini akan berpengaruh buruk terhadap minat untuk mendekatkan ke dunia perpustakaan yang merupakan sumber ilmu. Yang lebih parah lagi, keadaan perpustakaanlah yang menjadi alasan, sehingga para siswa malas mendekati perpustakaan, seperti buku yang tidak lengkap, tidak ada ruang baca, perpustakaan sempit. Meminjam buku dengan membawanya pulang adalah salah satu langkah untuk mencari tempat yang nyaman untuk membaca. Membaca tidak harus dalam perpustakaan , banyak tempat yang bisa dimanfaatkan untuk membaca. Berdasarkan kenyataan ini maka penulis akan memberikan suatu solusi sehingga para siswa bisa memanfaatkan perpustakaan dan bisa meningkatkan minat membaca. Salah satu caranya dengan memberikan tugas dengan sumber rujukan dari buku-buku yang ada di perpustakaan. B. Deskripsi Masalah Adapun permasalahan dalam makalah ini yang akan dibahas pada Bab berikutnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan membaca ? 2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan anak malas membaca ? 3. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan anak malas mengunjungi perpustakaan? 4. Bagaimana cara meningkatkan minat baca pada anak ? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kebiasaan membaca anak dan bagaimana cara meningkatkan minat baca anak kelas V.B di SDN 017 Buluh Kasap tahun pelajaran 2016 / 2017. D. Manfaat Penulisan Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah : 1. Bagi siswa Meningkatkan rasa keingintahuan siswa serta keaktifan siswa dalam belajar sehingga membangkitkan semangat untuk mengikuti pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 2. Bagi guru Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan sebagai salah satu alternative pemecahan permasalahan dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri 017 Buluh Kasap dalam meningkatkan minat baca anak, dan penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam memperbaiki sistem perpustakaan. 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian dapat menjadi rujukan dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dengan luang lingkup yang lebih luas BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Membaca 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Membaca adalah melihat dan paham isinya, bisa dengan melisankan atau dalam hati saja. 2. Menurut Mr. Tampubolon, ( 1987 ) halaman 6 Bahasa tulisan adalah suatu ide-ide / pemikiran, sehingga dalam pemahaman dialek sebuah tulisan dengan metode membaca sebagai sebuah proses penalaran. 3. Menurut Mr. Juel dalam buku Mr. Sandjaja ( 2005 ) Membaca merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan menjadi arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca. 4. Menurut Mr. Finochiaro ( 1973 ) halaman 119 Membaca yaitu memahami sebuah arti dan maknanya yang terkandung pada bahasa yang tertulis. 5. Menurut Mr. Lado ( 1976 ) Membaca yaitu memahami dari beberapa pola atau tata bahasa dari gambaran yang tertulis. 6. Menurut Keraf Mr. Gorys Membaca merupakan suatu proses yang mengandung komponen fisik dan mental. Sepanjang jalur tersebut dapat diterjemahkan juga sebagai metodologi memberikan pentingnya gambar visual. 7. Menurut Mr. Hodgson ( 1960 ) Membaca yaitu sebuah proses yang dilakukan oleh para pembaca untuk mendapatkan sebuah pesan yang akan disampaikan dari penulis dengan perantara media kata-kata ataupun bahasa tulisan. 8. Menurut Mr. Fredick Mc Donald ( 1996 ) Membaca merupakan rangkaian respon-respon yang lengkap, yang mencakup respon sikap, kognitif, dan manipulatif. 9. Menurut Bonomo ( 1973 ) Membaca merupakan suatu cara untuk memahami sebuah arti dan maknanya yang ada dalam bahasa tertulis. 10. Menurut Kolker Membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan menggunakan bahas tulis. 11. Menurut Mr. Smith dalam buku Mr. Ginting ( 2005 ) Membaca merupakan proses yang membangun sebuah pemahaman sari bacaan ( teks ) yang tertulis. 12. Menurut Mr. Juel dan Mr. Sandjaja ( 2005 ) Membaca bahwa metodologi untuk menjadi lebih berkenalan dengan beberapa kata-kata dan mengkoordinasikan ke pentingnya kata-kata menjadi kalimat dan struktur meneliti. Dengan cara ini, dibangun dari meneliti dapat membuat esensi dari bagian. B. Jenis-jenis Membaca 1. Membaca Nyaring Dalam proses membaca nyaring sering dipakai oleh seseorang untuk menyampaikan suatu gagasan terhadap orang lain dengan cara membaca teks. Membaca nyaring adalah sebuah kegiatan membaca yang dilakukan dengan teknis atau cara membaca keras-keras di depan umum. 2. Membaca dalam Hati Membaca dalam hati merupakan sebuah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan untuk dapat mengerti dan juga memahami maksud serta tujuan dari penulis dalam media tulis. Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. a. Membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bias menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas maupun membaca dangkal b. Membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan. C. Manfaat Membaca 1. Membaca dapat menghilangkan rasa kegundahan dan kecemasan 2. Dengan sering melakukan kegiatan membaca, seseorang dapat mengembangkan kefasihan dan keluwesan dalam bertutur kata 3. Membaca dapat membantu menjernihkan cara berpikir dan mengembangkan pikiran 4. Membaca meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman seseorang 5. Dengan seringnya membaca, kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain 6. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di dalam hidup 7. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku keagamaan. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntuk seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan 8. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia dengan hal negatif 9. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalmia Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh. Dengan Membaca sesorang menjadi cerdas dan berpengaruh pada kepribadian dan kemampuan nya untuk berinteraksi sehingga menjadikan manusia yang siap menjadi inti dari kemajuan bangsa dan negaranya. Dengan gemar membaca menjadi gerbang utama kemajuan sebuah negara karena rakyatnya maju dan cerdas. D. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Anak Sebagai warga negara Indonesia mungkin perlu kita ketahui fakta bahwa di tahun 2013 suatu studi telah mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dan memprihatinkan. Sesuai dengan hasil indeks nasional, indeks minat baca di tanah air ternyata hanya mencapai 0.01. Coba bandingkan dengan rata-rata indeks baca negara maju yang berada di antara angka 0.45 hingga 0.62. Di antara negara-negara di kawasan Asia lainnya pun semangat membaca warga negara Indonesia tergolong minim. Kenyataan ini akan semakin memprihatinkan bila terjadi pada anak-anak dan remaja yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Minimnya minat baca akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan dengan kualitas diri yang lebih rendah bila dibandingkan dengan bangsa lain tentu kita tak akan mudah bersaing pada dunia yang semakin global sebagaimana saat ini. Sesungguhnya banyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca, yaitu : 1. Lingkungan keluarga Mustahil seorang anak tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau lingkungan keluarga tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga. Inilah sebabnya sedini mungkin sangat penting untuk membiasakan buah hati kita untuk membaca agar karakter ini tertanam hingga mereka dewasa kelak. Padahal membaca bisa menjadi salah satu bentuk rekreasi yang menyenangkan dan bisa membuat kita menjadi lebih santai. 2. Lingkungan masyarakat Dapat dikatakan bahwa hingga saat ini lingkungan sekitar masih sering memandang ganjil orang yang menghabiskan waktu dengan membaca misalnya sambil mengantri, saat berada di kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil membaca. Tak hanya dipandang dengan aneh, kadang ada pula yang meremehkan atau mengatakan hal-hal yang negatif sehingga yang bersangkutan merasa malu. Padahal orang-orang yang membaca di area publik seperti ini umum ditemui di negara-negara lain. 3. Perkembangan teknologi yang kian canggih Kemajuan pesat teknologi selain membawa dampak positif dengan memudahkan pekerjaan manusia ternyata juga bisa membawa dampak negatif bila tak digunakan, diawasi, dan dikendalikan dengan baik. Pengguna terbesar produk-produk berteknologi tinggi adalah para pemuda dan sayangnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget-gadget canggih tersebut daripada membaca. 4. Di sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi Sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah ternyata juga mempunyai dampak terhadap minat baca. Pada umumnya proses belajar mengajar di tanah air menggunakan model penjelasan dan sangat minim mengarahkan siswa untuk mendapatkan informasi dengan membaca buku. Inilah sebabnya siswa menjadi pasif dan hanya menerima saja tanpa berusaha sendiri untuk mencari tahu lebih banyak. Kondisi ini telah dikoreksi pada kurikulum yang baru tetapi tentu dibutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan. 5. Kurang motivasi Masih banyak orang yang menganggap membaca adalah hal yang tak terlalu penting sehingga kurang mempunyai kesadaran serta motivasi untuk rajin membaca. Intinya harus ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta motivasi untuk menggiatkan diri dalam membaca buku. 6. Sarana yang minim Kurangnya minat baca pada anak bisa juga karena tak ada atau kurangnya sarana untuk kegiatan tersebut. Di rumah orangtua mungkin kurang menyediakan buku-buku bacaan berkualitas sehingga anak tak diperkenalkan dengan kegiatan membaca. Sementara itu kondisi perpustakaan juga kadang masih lemah terutama di daerah-daerah terpencil. E. Faktor-Faktor Penyebab Anak Malas Mengunjungi Perpustakaan Beberapa hal yang menyebabkan siswa malas untuk mengunjungi perpustakaan antar lain: 1. Minat baca siswa itu sendiri yang rendah. Dorongan/ motivasi dari dalam diri untuk membaca itu kurang sehingga mereka tidak ingin pergi ke perpustakaan untuk membaca atau untuk meminjam buku. Disini solusinya adalah guru dapat merekomendasikan mereka mencari literatur/ referensi buku di perpustakaan untuk mengerjakan tugas dan kemudian guru juga dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat mengajar. Dengan demikian secara tidak langsung guru tersebut juga memperkenalkan dan memperlihatkan keadaan perpustakaan sehingga siswa berkunjung ke perpustakaan. Kemudian dari sisi perpustakaan juga dapat memberikan peraturan kenaikan siswa adalah dengan meminjam buku minimal 2x dalam satu tahun ajaran, hal ini memang terkesan agak memaksa namun lebih efektif dari pada banner promosi perpustakaan atau ajakan/ nasehat karena kalau cuma omongan biasanya masuk “telinga kanan keluar telinga kiri” 2. Letak perpustakaan yang terlalu jauh dari kelas membuat mereka malas untuk berkunjung ke Perpustakaan. Kita mengetahui bahwa perpustakaan adalah jantung dari sekolah maka dari itu lokasinya pun harus strategis, yaitu ditengah-tengah sekolah atau pusat sekolah. Lokasi saja tidak cukup tetapi ukuran pun harus besar atau luas, hal ini sangat penting mengingat koleksi perpustakaan tiap tahun semakin bertambah banyak dan tentunya dengan ruang yang luas ini dapat digunakan untuk pengembangan perpustakaan selanjutnya. Solusinya jelas, yaitu memindah lokasi perpustakaan ke lokasi yang mudah diakses oleh siswa, guru dan karyawan. 3. Fasilitas diperpustakaan yang sangat terbatas. Misalnya untuk jumlah komputer untuk internet yang sangat sedikit kemudian untuk meja baca dan kursi yang juga sedikit padahal siswa yang berkunjung terkadang sampai over load. Niat dari siswa untuk berkunjung sudah ada namun karena terbatas pada fasilitas yang minim dan ruang yang penuh maka mereka lebih memilih keluar perpustakaan. Untuk menambah jumlah komputer, meja dan kursi baca juga tidak mungkin karena terbatas pada ruang, ini kaitannya dengan luas perpustakaan sehingga kita berusaha memanajemen perpustakaan dengan ukuran yang ada dan tidak begitu luas ini agar tetap optimal. Solusinya pasti dengan penambahan fasilitas yang lebih banyak dan lengkap untuk mendukung kegiatan perpustakaan. 4. Koleksi perpustakaan yang tidak up to date. Buku-buku yang sudah tua dan berdebu masih saja menjadi koleksi perpustakaan. Solusinya adalah kita telah melakukan penyiangan buku, yaitu memilah buku yang tidak pernah dipinjam untuk disiangi untuk ditaruh gudang. Disisi lain jika ada buku yang keluar maka kita harus memasukkan buku baru. Kita telah berusaha melakukan pengadaan buku khususnya buku request siswa namun kadang terhambat, jumlah dana yang keluar pun lama dan terbatas. Jika kekurangan perpustakaan dapat ditutupi dengan baik dan solusi-solusi diatas dijalankan dengan baik tentunya dengan proses yang bertahap, maka tidak ada siswa yang malas untuk datang ke perpustakaan, pengunjung perpustakaan menjadi lebih banyak. Semakin sering berkunjunganya siswa ke perpustakaan berarti menandakan semakin akan haus bacaan. Disinilah terjadinya dinamika kegiatan perpustakaan untuk mencerdaskan siswa dan tentu saja akan mencerdaskan kehidupan bangsa. F. CARA MENINGKATKAN MINAT BACA PADA ANAK Minat baca siswa tinggi adalah harapan kita para guru semua, karena membaca adalah jembatan menggapai dunia. Karena sangat pentingnya membaca, sudah semestinya guru punya target agar siswa-siswa nya punya minat baca tinggi sehingga membaca menjadi kebiasaan para siswa. 1. Berikan tugas membaca dan anda ikut juga didalamnya. Jika para guru dan orang tua ingin meningkatkan minat baca anak dan siswa nya maka kita juga harus ikut membaca juga. Seperti pepatah yang kita sering dengar guru adalah orang yang digugu dan ditiru, sehingga ketika kita ikut terlibat maka siswa akan mengikutinya. Hal ini sama seperti yang dituliskan di edutodia 2. Membacalah sebagai kesenangan. Langkah selanjutnya dengan menjadikan membaca sebagai suatu kesenangan, caranya dengan memberikan bacaan yang berisi cerita dongeng, cerita novel, informasi, petunjuk, hubungan dengan orang lain, dan sebagainya. Usahakan menambah bacaan setiap harinya walaupun hanya setengah halaman. 3. Bagikan pengalaman membaca Anda. Berbagi pengalaman dengan sesama guru, apa yang pernah mereka alami kemudian membagi pengalamannya kepada siswa. Katakan kepada mereka apa yang telah Anda baca, apa yang telah Anda dapatkan atau pelajari dari teks-teks ini, apa yang Anda rekomendasikan. Sebagai seorang guru, saya dengan sengaja dan teratur memberi tahu murid-murid saya apa yang sedang saya baca, di mana saya membaca, (“di kamar mandi!”); Saya membawa buku-buku yang saya baca, saya membaca beberapa bagian untuk mereka. Bantu mereka melihat apa yang pembaca lakukan. Dan baru-baru ini saya menemukan sebuah situs Goodreads, yang mana situs ini kita bisa mendapatkan rekomendasi buku bacaan dan buku-buku menarik yang direkomendasikan untuk dibaca 4. Ajak siswa untuk saling beriteraksi dengan temannya. Ciptakan sebuah kelompok baca sangat membantu minat baca siswa. membuat sebuah kelompok baca kemudian memberikan literatur bacaan kepada mereka dan saling menceritakan apa yang menarik dari bacaanya kepada temannya.Kebanyakan siswa laki-laki perlu berinteraksi satu sama lain, Ini sangat meningkatkan pemahaman mereka dan membuatnya jauh lebih menyenangkan. 5. Membuat sebuah piknik membaca. Aturlah sebuah kegiatan piknik dekat alam sekitar khusus untuk membaca, persiapkan buku yang akan dibaca siswa baik oleh guru atau siswa itu sendiri. Dengan kondisi alam yang berbeda akan membantu siswa untuk meningkatkan minat bacanya. Orang tua harus ikut memberikan dukungan dalam hal ini mungkin dengan menyiapkan makanan dan hal lain yang diperlukan. 6. Lakukan kunjungan pustaka. Melakukan kunjungan keperpustakaan adalah salah satu cara lain meningkatkan minat baca siswa. Aturlah Kunjungan ke beberapa perpustakaan terdekat, baik itu pustaka universitas atau toko buku. Kita melakukan ini bukan untuk membeli buku, tetapi untuk melihat-lihat, atau memegang buku-buku yang tersedia disana. Hal ini dapat menarik minat siswa karena dengan tersusun banyak nya buku disitu akan muncul insting “itu buku tentang apa ya?, disana buku apa” itu secara tidak langsung akan terjadi pada siswa. Biarkan mereka berkeliling dan melihat-lihat. 7. Kontak penulis berbicara walau melalui email. Seperti halnya menonton filem seandainya bertemu artisnya itu adalah hal yang paling menyenangkan apalagi sempat berfoto. Begitu juga dengan penulis buku, kalau anak bisa mendapatkan sebuah balasan email dari penulis dengan begitu timbul penasaran buku apa saja yang ditulisnya sehigga timbul niat membaca keseluruh buku penulis tersebut. Kegiatan ini harus didukung oleh admin dan orang tua. Anak-anak dapat sangat terpengaruh mendengar seorang penulis (jika mungkin, terutama yang memiliki latar belakang yang sama dengan mereka) berbicara tentang membaca dan menulis. 8. Buat permasalahan yang berhubungan dengan bacaan. Permasalahan yang saya maksud bisa berhubungan dengan sejarah, politik, agama ataupun ekonomi. Contoh “kenapa dahulu timbulnya perbudakan”? berikan mereka tugas itu untuk membaca kenapa itu terjadi, dari mana dasarnya. Suruh mereka menggali informasi tentang itu sebanyak-banyak?. Contoh lain “Apa yang menyebabkan perbedaan kurs mata uang berbeda-beda disetiap negara”. Masih banyak hal yang lain silahkan di explore sendiri 9. Pelajari tentang kebutuhan tertentu untuk siswa tertentu. Setiap siswa berbeda pola pikir, berbeda pula pendekatan yang cocok untuk kita terapkan. Oleh karena itu seorang guru harus tahu berbagai macam metode dan teknik untuk diterapkan kepada anak yang berbeda. Maka saya sarankan anda membaca quantum teaching dan quantum learning. 10. Ajarkan strategi membaca. Terakhir, saya yakin dan percaya bahwa semua guru, punya strategi berbeda dalam membaca, tapi yang penting harus bertanggung jawab untuk mengajar membaca. Siswa tidak akan senang membaca jika mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya. Tidak ada yang suka melakukan sesuatu yang sangat sulit. Kita harus memberi mereka keterampilan membaca pada saat yang sama kita telah menumbuhkan minat mereka membaca. BAB III PEMBAHASAN MASALAH A. Metode Pemecahan Masalah Dari uraian dan kajian literatur tersebut di atas dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca. Berikut ini akan penulis rangkum beberapa faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca pada anak tersebut dengan langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya, yaitu : 1. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan bagian terpenting dalam pembentukan karakter anak. Peran, perhatian, dan dukungan orang tua dalam hal ini sangat besar pengaruhnya. Untuk itu diharapkan kepada orang tua agar dapat membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarganya, terutama untuk anak-anak sehingga kebiasaan ini tertanam dalam diri anak hingga dewasa kelak. Dukungan orang tua dalam hal ini bisa berupa menyediakan fasilitas bagi anak untuk membaca. Bagi keluarga yang mampu tentu tidak akan merasa keberatan untuk membelikan putra-putrinya berbagai bahan bacaan. Tapi bukan berarti untuk keluarga yang kurang mampu juga harus membeli berbagai bahan bacaan tersebut. Mereka bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah yaitu Perpustakaan Daerah. 2. Lingkungan masyarakat Memang tak bisa dipungkiri bahwa dalam masyarakat kita masih ada yang memandang bahwa orang yang menghabiskan waktu dengan membaca misalnya sambil mengantri, saat berada di kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil membaca adalah sesuatu yang aneh. Kita sebagai bagian dari masyarakat bisa memulai untuk menghilangkan kebiasaan atau pandangan yang menganggap orang yang gemar membaca itu aneh dan kurang bergaul dengan masyarakat. Kita mulai dari diri kita sendiri untuk tidak lagi melontarkan kata-kata yang bernada mengejek kepada orang yang sedang asyik membaca, sehingga mereka tak lagi malu dengan kebiasaan gemar membacanya. 3. Perkembangan teknologi yang kian canggih Perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak mungkin dapat kita redam. Karena memang kemajuan teknologi tersebut sangat kita butuhkan dalam kehidupan kita. Tapi tak dapat dipungkiri, kehadiran teknologi ditengah-tengah kita juga membawa dampak negatif. Sebagai contoh adalah dengan adanya internet. Sekarang dari mulai anak-anak hingga orang tua dapat dengan mudah mengakses jaringan internet. Seperti yang kita ketahui bahwa apa yang dapat dilihat di internet bukan hanya tulisan tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak. Tugas orang tua mengarahkan anak-anak dalam hal pemanfaatan internet untuk hal-hal positif dari internet tersebut. 4. Di sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi Penulis dalam hal ini selaku pendidik sering merasa heran, dimana banyak siswa yang ketika diberi latihan menjawab soal, dimana jawabannya sebenarnya ada dalam uraian materi yang ada di dalam buku. Tapi masih ada beberapa siswa yang salah menjawabnya. Setelah ditelusuri kenapa siswa tersebut bisa tetap salah menjawab pertanyaan yang sebenarnya jawabannya sudah tersedia, ternyata disebabkan siswa tersebut malas untuk membaca kembali uraian materi tersebut. Oleh karena itu penulis berharap pihak sekolah dalam hal ini guru-guru ikut berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak. Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat lebih kepada memberikan arahan kepada siswa. 5. Kurang motivasi Sebagai guru dan juga sebagai orang tua, tugas kitalah untuk memberikan motivasi agar anak gemar membaca. Intinya harus ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta motivasi untuk menggiatkan diri dalam membaca buku. 6. Sarana yang minim Untuk masalah sarana, harus ada kerjasama dengan pemerintah agar lebih diperhatikan lagi kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan. Dari sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada diri pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya. Sebagai solusi atau permasalahan rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua. B. Pelaksanaan Pemecahan Masalah Seperti yang telah penulis ungkapkan di atas bahwa pihak sekolah dalam hal ini guru-guru harus ikut berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak. Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat lebih kepada memberikan arahan kepada siswa. Untuk itu penulis mencoba mengambil langkah dengan memberikan tugas kepada siswa yang mana tugas tersebut rujukannya adalah buku-buku yang ada di perpustakaan. Penulis memberi tugas kepada siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu mencari unsur-unsur cerita dalam cerita rakyat dan menceritakan kembali cerita rakyat yang telah dibaca dengan bahasa sendiri. Cerita rakyat yang dimaksud dapat ditemukan pada buku-buku cerita yang tersedia di perpustakaan. Dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala yang terjadi, tapi meskipun demikian penulis tetap berusaha untuk mengatasi kendala tersebut dengan berbagai cara. Kendala-kendala yang penulis temui yaitu : 1. Ruangan perpustakaan sempit Kondisi ruangan perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap sudah dilengkapi dengan AC, sehingga pengunjung perpustakaan tidak kepanasan lagi di ruangan tersebut. Tapi rungannya belum bisa menampung seluruh siswa karena sempit. Jadi tidak memungkinkan bagi penulis untuk membawa seluruh siswa kelas V.B sekaligus dalam satu waktu untuk melakukan kunjungan pustaka dan mengerjakan tugas tersebut. Jadi penulis mengambil kebijakan tugas tersebut dikerjakan dalam jangka waktu satu minggu. Dan siswa dapat meminjam buku perpustakaan untuk dibawa pulang. 2. Buku yang tersedia jumlahnya terbatas Memang dalam kenyataannya jumlah buku-buku yang tersedia di perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap sangat terbatas, terutama untuk jenis buku cerita rakyat. Jadi, penulis mengambil kebijakan agar semua siswa kelas V.B dapat menyelesaikan tugasnya. Penulis menyampaikan kepada siswa bahwa buku rujukan untuk tugas tersebut ada tersedia di perpustakaan tapi jumlahnya terbatas. Siapa yang rajin ke perpustakaan untuk mencari bukunya, pasti bisa meminjam buku tersebut. Dan bagi yang lambat dan suka menunda-nunda berkemungkinan tidak dapat bagian buku untuk dipinjam. Dan alternatif terakhir siswa dibenarkan untuk mencari sendiri buku cerita rakyat bagi yang tidak mendapatkan buku pinjaman dari perpustakaan. C. Pembahasan Hasil Pemecahan Masalah Sebagian besar siswa kelas V.B melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk mendapatkan buku sumber untuk membuat tugas. Beberapa anak tidak kebagian buku pinjaman dan memutuskan untuk mencari sendiri buku dengan meminta orang tuanya membeli sendiri buku cerita tersebut, dan ada pula yang mengusahakan buku tersebut dengan meminjam dari tetangga. Jumlah pengunjung perpustakaan dan jumlah buku yang dipinjam meningkat pada saat penulis memberikan tugas tersebut kepada siswa kelas V.B. Setelah siswa mengumpulkan tugasnya, penulis mengajak siswa untuk menceritakan pengalamannya ketika melakukan kunjungan pustaka. Dan juga bagaimana rasanya ketika membaca buku-buku cerita yang mereka pinjam atau beli tersebut. Penulis menyampaikan kepada siswa bahwa sangat banyak manfaat dari kegemaran membaca, yaitu : 1. Membaca dapat menghilangkan rasa kegundahan dan kecemasan 2. Dengan sering melakukan kegiatan membaca, seseorang dapat mengembangkan kefasihan dan keluwesan dalam bertutur kata 3. Membaca dapat membantu menjernihkan cara berpikir dan mengembangkan pikiran 4. Membaca meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman seseorang 5. Dengan seringnya membaca, kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain 6. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di dalam hidup 7. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku keagamaan. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntuk seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan 8. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia dengan hal negatif 9. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalmia Jadi sangat banyak keuntungan bagi orang yang gemar membaca. Dan penulis menyampaikan harapan agar siswa tidak lagi malas untuk membaca. Siswa tidak hanya dituntut untuk membaca ulang materi-materi yang mungkin membuat mereka jenuh. Mereka mulai diajak membaca dengan membaca buku-buku yang menurut mereka menarik dan menyenangkan. Mengenai kondisi perpustakaan yang belum bisa menampung pengunjung dalam jumlah yang besar dan jumlah buku yang terbatas, perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh. Dengan Membaca sesorang menjadi cerdas dan berpengaruh pada kepribadian dan kemampuan nya untuk berinteraksi sehingga menjadikan manusia yang siap menjadi inti dari kemajuan bangsa dan negaranya. Dengan gemar membaca menjadi gerbang utama kemajuan sebuah negara karena rakyatnya maju dan cerdas. Dari sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada diri pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya. Sebagai solusi atau permasalahan rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua. B. Saran Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa untuk meningkatkan minat baca pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua. 1. Pemerintah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang layak dan nyaman untuk lebih meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mau berkunjung ke perpustakaan. Tidak hanya untuk perpustakaan daerah, tapi juga untuk perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah. 2. Para pendidik dalam hal ini guru dan kepala sekolah diharapkan bisa saling bekerja sama untuk lebih meningkatkan kegemaran membaca bagi siswa. 3. Orang tua diharapkan mau untuk ikut serta mengarahkan anaknya untuk gemar membaca. Dan peran serta orang tua dalam hal ini bisa diwujudkan dengan kesediaan untuk memberikan sumbangan bahan bacaan berupa buku (dengan catatan buku tersebut buku yang mendidik dan sesuai dengan tingkat sekolah yang diberi sumbangan) untuk koleksi perpustakaan sebagai kenang-kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat Minggu 27 Oktober 2024 yayasanarraihanbelalau.blogspot.com - Kader Pen...