Senin, 17 Juni 2024

Lafal Takbiran Idul Fitri Lengkap Teks Arab dan Artinya

Lafal Takbiran Idul Fitri Lengkap Teks Arab dan Artinya



Anjuran membaca takbir Idul Fitri dimulai sejak masuk malam 1 Syawal sampai imam shalat Id sudah takbiratul ihram bagi yang berjamaah.

Terdapat sejumlah kesunnahan yang dianjurkan pada momen ini, salah satunya yakni memperbanyak membaca takbir.  Anjuran membaca takbir Idul Fitri dimulai sejak masuk malam 1 Syawal sampai imam shalat Id sudah takbiratul ihram bagi yang berjamaah, atau sampai seseorang takbir shalat Id bagi yang tidak berjamaah.  

Mengutip artikel NU Online: Bacaan Takbiran Idul Fitri Arab, Latin, dan Artinya dijelaskan bahwa bacaan takbir Idul Fitri dibagi menjadi dua, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal. Takbir muqayyad adalah takbir yang dianjurkan dibaca setiap setelah shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnah. Sementara takbir mursal adalah takbir yang dibaca kapan saja dan di mana saja.  ADVERTISEMENT Baca Juga Prof Quraish Shihab Jelaskan Cara Raih Kemenangan dari Kungkungan Hawa Nafsu Berikut adalah lafal lengkap takbir Idul Fitri. Takbir dilafalkan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab:    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ  ad Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Baca Juga Haruskah Memakai Baju Baru saat Lebaran?   Artinya, "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar." Selain tiga takbir ini, bisa pula ditambahkan dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:   اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  ad Baca Juga Bacaan Takbiran Idul Fitri Arab, Latin, dan Artinya Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar. Adapun lafal takbir yang sering dibaca masyarakat sebagai berikut tidak masalah. Lafal takbir itu cukup baik untuk dibaca.  اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ  ADVERTISEMENT   Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya." Imam An-Nawawi menjelaskan sifat takbir pada malam dan hari raya. Imam An-Nawawi menyebut tiga takbir berturut-turut yang dikutip dari Imam As-Syafi‘i dan ulama syafiiyah:  صفة التكبير المستحبة الله اكبر الله اكبر الله اكبر هذا هو المشهور من نصوص الشافعي في الام والمختصر وغيرهما وبه قطع الاصحاب    Artinya: "Sifat takbir yang dianjurkan, 'Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.' Ini (takbir 3 kali) yang masyhur dari nash Imam As-Syafi’i dalam Kitab Al-Umm, Al-Mukhtashar, dan selain keduanya. Sifat ini yang dipegang ulama ashab," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 42).

Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/ini-lafal-takbiran-idul-fitri-lengkap-teks-arab-dan-artinya-Tn4rv


___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Minggu, 16 Juni 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

KOMPETENSI PADA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA

Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila:
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

a. Akhlak beragama

Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilaku diri di kehidupan sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol, kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.

b. Akhlak pribadi

Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati, bersikap serta berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Sebagai wujud merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan.

c. Akhlak kepada manusia

Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi luhurnya pada sesama manusia.

Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. Pelajar Pancasila mengidentifikasi persamaan dan menjadikannya sebagai pemersatu ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya, menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri.

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang moderat dalam beragama. Ia menghindari pemahaman keagamaan dan kepercayaan yang eksklusif dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, tidak memberikan label negatif pada penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila juga senantiasa berempati, peduli, murah hati dan welas asih kepada orang lain, terutama mereka yang lemah atau tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan itu.

d. Akhlak kepada alam

Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam.

Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

e. Akhlak bernegara

Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesama, untuk bergotong-royong. Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap sesama.

Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.

Selengkapnya tentang Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Twibbon Idul Adha 2024 Keren dan Menarik, Pasang Sekarang

Twibbon Idul Adha 2024 Keren dan Menarik, Pasang Sekarang


Twibbon Idul Adha 2024 Keren dan Menarik, Pasang Sekarang 

Twibbon Idul Adha 2024 Keren dan Menarik, Pasang Sekarang - Twibbon Idul Adha 2024 dapat menjadi salah satu pilihan dalam memeriahkan Hari Raya Idul Adha. Sobat dapat mengunggah twibbon Idul Adha gratis dengan berbagai desain menarik di media sosial.

Twibbon merupakan bingkai foto digital yang berisi gambar dan ucapan mencerminkan momentum tertentu. Di hari raya kurban nanti, twibbon Idul Adha 2024 dapat dimanfaatkan untuk memeriahkan dan mengekspresikan keceriaan hari raya.

Cara Memasang Twibbon Idul Adha 2024

Cara memasang Idul Adha 2023 sangatlah mudah. Pengguna juga tidak perlu mengunduh aplikasi khusus. Cukup klik salah satu link di atas, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini:

Klik salah satu twibbon yang ingin dipakai dari tautan di atas.

Setelah masuk ke laman Twibbonize, klik 'Pilih Foto' atau 'Choose a Photo'. Pilih foto yang akan digunakan, lalu klik OK.

Foto yang dipilih akan muncul di Twibbon Idul Fitri 2024.

Pastikan fotomu sudah terlihat bagus dan presisi di dalam twibbon tersebut.

Twibbon Idul Fitri 1445 H sudah jadi dan dapat digunakan.

Untuk menggunakan, klik 'Download'. Setelah itu, foto akan terunduh ke galeri ponsel.

Langkah terakhir, unggah di media sosial.

Makna Idul Adha dan Kurban

Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Hal tersebut tidak terlepas dari kisah bersejarah islam di masa Nabi Ibrahim yang ingin menyembelih Nabi Ismail sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah SWT. Kisah tersebut memiliki makna yang dapat diteladani oleh umat Muslim. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik yaitu:

1. Ketakwaan Pengertian takwa sendiri berkaitan dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Koridor agama (Islam) mengemas kehidupan secara harmoni seperti halnya kehidupan dunia-akhirat. Ketaatan Nabi Ibrahim AS ini lah yang perlu menjadi patokan dalam menjalankan perintah Allah SWT, bahkan ketika Ia diperintahkan untuk menyembelih anak kandungnya sendiri, Nabi Ismail AS.


2. Hubungan Antar Umat Manusia Salah satu ibadah umat Islam yang diperintahkan Allah SWT adalah dengan mempererat hubungan antar manusia atau hablumminannas. Hal itu dapat diwujudkan dengan meningkatkan kepedulian dan solidaritas serta kepekaan sosial melalui hubungan antar manusia tersebut.


Bahkan, salah satu ajaran Islam, yaitu berpuasa juga dilaksanakan agar merasakan hidup seorang dhuafa yang tak bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari, khususnya makanan. Dengan menyembelih hewan qurban dan membagikannya kepada kalangan tidak mampu juga merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial seorang Muslim kepada sesamanya.

3. Peningkatan Kualitas Diri Dari kisah Nabi Ibrahim AS tersebut, beberapa ciri dan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim telah dicontohkannya dalam menghadapi ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT. Kegigihan keluarga Nabi Ibrahim AS juga ditunjukkan dengan menempati lembah yang gersang dan tandus, untuk selanjutnya diberikan Allah SWT mata air Zamzam yang sampai saat ini juga tidak pernah kering.


Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan shalat Idul Adha adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah sama. Yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Bagi yang menunaikan ibadah Haji, pada waktu wukuf di Arafah juga memberikan gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dimintai pertanggungjawaban selama hidupnya

Link Twibbon Idul Adha 2024

1. UMUM KLIK DISINI

2. KEMENAG RI KLIK DISINI

3. YAYASAN KLIK DISINI


Demikian informasi tentang Twibbon Idul Adha 2024 yang bisa admin bagikan, Semoga bermanfaat.

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024

KOMPETENSI PADA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA

Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila:
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

a. Akhlak beragama

Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilaku diri di kehidupan sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol, kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.

b. Akhlak pribadi

Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati, bersikap serta berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Sebagai wujud merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan.

c. Akhlak kepada manusia

Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi luhurnya pada sesama manusia.

Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. Pelajar Pancasila mengidentifikasi persamaan dan menjadikannya sebagai pemersatu ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya, menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri.

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang moderat dalam beragama. Ia menghindari pemahaman keagamaan dan kepercayaan yang eksklusif dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, tidak memberikan label negatif pada penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila juga senantiasa berempati, peduli, murah hati dan welas asih kepada orang lain, terutama mereka yang lemah atau tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan itu.

d. Akhlak kepada alam

Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam.

Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

e. Akhlak bernegara

Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesama, untuk bergotong-royong. Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap sesama.

Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.

Selengkapnya tentang Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Pada Kurikulum Merdeka Tahun 2024

Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Pada Kurikulum Merdeka Tahun 2024


Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Pada Kurikulum Merdeka Tahun 2024

Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Pada Kurikulum Merdeka Tahun 2024

CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE FONDASI DI AKHIR SATUAN PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI (TAMAN KANAK-KANAK, RAUDHATUL ATHFAL, KELOMPOK
BERMAIN, TAMAN PENITIPAN ANAK, ATAU BENTUK LAIN YANG SEDERAJAT)

A. Rasional

Capaian Pembelajaran PAUD atau disebut juga fase fondasi disusun dengan mempertimbangkan beberapa rasional:

Pertama, Capaian Pembelajaran mencerminkan nilai karakter yang tertuang di dalam profil pelajar Pancasila, serta kompetensi yang tertuang di dalam Standar Kompetensi Lulusan untuk Anak Usia Dini (atau Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak - STPPA), yang merupakan landasan atau fondasi sebelum membangun kemampuan yang lebih kompleks pada jenjang pendidikan selanjutnya. Selaras dengan profil pelajar Pancasila dan STPPA, rumusan Capaian Pembelajaran dibuat fleksibel untuk memberikan lebih banyak ruang kemerdekaan bagi satuan PAUD dalam merancang tujuan pembelajaran yang mencerminkan visi dan misinya. Beragam keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan sumber daya masyarakat Indonesia adalah sinyal bahwa penjabaran mengenai apa yang perlu dipelajari di satuan PAUD harus tetap menyediakan ruang kemerdekaan bagi satuan pendidikan dan ekosistemnya dalam menentukan bagaimana mereka akan menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai Capaian Pembelajaran.

Kedua, Capaian Pembelajaran dirumuskan sebagai suatu nilai dan kompetensi untuk dicapai pada akhir partisipasi anak di satuan PAUD, dan karenanya tidak perlu dikunci menjadi capaian per usia. Rancangan ini didasarkan pada pendekatan konstruktivistik yang memposisikan peserta didik sebagai individu yang aktif mengonstruksi pengetahuannya sendiri, yang dipengaruhi oleh perbedaan pengalaman, latar belakang, dan lingkungan, sehingga menyebabkan variasi dalam proses belajar. Artinya, rancangan ini berpijak pada kepercayaan bahwa laju perkembangan anak beragam, sehingga Capaian Pembelajaran tidak dapat disekat-sekat berdasarkan rentang usia.

Ketiga, Capaian Pembelajaran fase fondasi juga mempertimbangkan kemampuan yang perlu dimiliki anak untuk memudahkan transisinya dari PAUD ke SD. Kemampuan tersebut merupakan enam kemampuan fondasi, yang terdiri dari:
  • mengenal nilai agama dan budi pekerti;
  • kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar;
  • keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu lainnya;
  • pemaknaan terhadap belajar yang positif;
  • pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri;
  • kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi, serta pemahaman dasar mengenai bagaimana cara dunia bekerja.
Kemampuan fondasional ini juga merupakan kemampuan yang dapat membantu anak usia dini memiliki kesiapan bersekolah. Kesiapan bersekolah tidak harus dicapai sebelum anak masuk ke jenjang pendidikan dasar, melainkan dapat terus dibangun bertahap mulai dari lingkup pembelajaran fase fondasi di PAUD hingga akhir fase A. Cara pandang ini lebih sesuai untuk konteks Indonesia di mana tidak semua anak pernah berpartisipasi di PAUD. Artinya, setiap anak berhak mendapatkan pembinaan kemampuan fondasional, walaupun titik berangkatnya ada yang dimulai sejak PAUD, maupun yang baru dibangun saat duduk di
jenjang pendidikan dasar. Cara pandang ini juga menghargai keragaman anak dalam berproses. Landasan teori dari penyusunan kemampuan fondasional yang dibangun mulai dari Capaian Pembelajaran Fase Fondasi hingga Capaian Pembelajaran Fase A dalam satu lajur pembelajaran, berpijak pada berbagai hasil studi yang memaknai periode anak usia dini adalah usia 0-8 tahun (UNESCO; Shonkoff et al., 2016).

Konsekuensi dari hal ini adalah, pembelajaran di satuan PAUD dan pendidikan dasar di fase A perlu dijaga kesinambungan dan keselarasannya karena menyasar target peserta didik yang sama.

Penyusunan kemampuan fondasional sebagai dasar rumusan Capaian Pembelajaran di PAUD hingga SD fase A, juga bermaksud untuk menghilangkan miskonsepsi bahwa kemampuan calistung (membaca menulis-berhitung) adalah satu-satunya bukti keberhasilan belajar pada anak usia dini dan dapat dibangun secara instan. Literasi tidak sebatas pada keaksaraan yang berujung pada baca dan tulis saja.

Pada kemampuan literasi, aspek kemampuan yang perlu dibangun juga meliputi kemampuan bertutur, pengetahuan latar, perbendaharaan kosakata, kesadaran fonemik, dan kesadaran cetak (Stewart, 2014 dalam Pusat Perbukuan, 2023).

Kemampuan fondasi yang perlu dibangun pada anak usia dini juga bukan hanya kemampuan literasi dan numerasi. Ada ragam kemampuan fondasi yang perlu dimiliki anak usia dini agar dapat berkembang secara utuh, antara lain kemampuan mengelola emosi, kemandirian, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan berbahasa, dan utamanya pemaknaan terhadap belajar yang positif (BSKAP, 2023). Kemampuan fondasi ini juga selaras dengan Peraturan Presiden No. 60 tahun 2013 tentang PAUD.

Dengan membangun kemampuan fondasi ini secara utuh melalui Capaian Pembelajaran Fase Fondasi dan kemudian dilanjutkan melalui Capaian Pembelajaran Fase A, anak akan memiliki bekal untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Dalam penyusunan Capaian Pembelajaran, dirumuskan elemen-elemen atau domain yang membentuk kemampuan yang penting dibangun pada anak usia dini. Elemen-elemen ini dirumuskan berdasarkan pertimbangan aspek perkembangan anak yang mencakup (1) nilai agama dan moral, (2) nilai Pancasila, (3) fisik motorik, (4) kognitif, (5) bahasa, dan (6) sosial emosional, STPPA, profil pelajar Pancasila, serta berbagai referensi literatur. Pertimbangan konseptual untuk dasar perumusan elemen di dalam Capaian Pembelajaran Fase Fondasi beserta lingkup Capaian Pembelajaran.

Selengkapnya tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Pada Kurikulum Merdeka Tahun 2024 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Sabtu, 15 Juni 2024

Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA

Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA


Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA - Madrasah merupakan satuan pendidikan formal di bawah binaan Kementerian Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum bercirikan Islam.


Dimana pendidikan agama Islam berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Oleh karena itu madrasah harus dikelola secara profesional, efektif dan efisien serta mengikuti perkembangan zaman.


Salah satu komponen penting dalam pengelolaan pendidikan madrasah adalah administrasi guru. administrasi guru adalah bentuk kelengkapan administrasi yang harus di siapkan oleh guru.


Bagi satuan pendidikan di madrasah, kelengkapan administrasi guru awal tahun menjadi kelengkapan yang perlu di siapkan untuk mempermudah proses pembelajaran.


Aplikasi Administrasi awal tahun ini dibuat dalam bentuk excel guna membantu guru mempersiapkan Administrasi menyambut awal tahun pelajaran.

Download Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA

Fitur Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA

  • Excel Fullscreen
  • Data Lembaga
  • Data Guru
  • Data Siswa
  • Bekerja Otomatis

Apa saja isinya?

ADMINISTRASI KANTOR

  • Absen Guru
  • Absen Umum Siswa
  • Piket Harian

ADMINISTRASI KELAS

  • Jurnal KBM
  • Absen Siswa

ADMINISTRASI GURU

  • Presensi Kelas
  • Daftar Nilai
  • Analisis Hasil Evaluasi Belajar ( AHEB )
  • Program Perbaikan dan Pengayaan
  • Daftar hadir remidi
  • Jurnal Guru

Download Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA

Selengkapnya tentang Aplikasi Administrasi Awal Tahun Jenjang MI, MTs dan MA bisa klik UNTUK MI, MTs dan MA DOWNLOAD DISINI 

Jumat, 31 Mei 2024

Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025

Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025

Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025

Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025

A. Ketentuan Umum

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
  1. Pedoman Kalender Pendidikan yang selanjutnya disingkat Pedoman Kaldik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran di madrasah selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, dan hari libur.
  2. Madrasah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Kementerian Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang meliputi Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
  3. Awal Masuk tahun ajaran adalah hari pertama masuk untuk mengikuti serangkaian kegiatan madrasah pada permulaan semester gasal.
  4. Awal masuk semester genap adalah hari pertama masuk untuk mengikuti serangkaian kegiatan madrasah pada permulaan semester genap.
  5. Minggu efektif pembelajaran adalah jumlah minggu yang digunakan untuk proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dalam waktu satu tahun ajaran.
  6. Semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada setiap tahun ajaran.
  7. Penilaian/asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
  8. Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah penilaian yang dilaksanakan pada minggu ke-8 atau ke-9 dalam satu semester. Adapun materi PTS meliputi semua Kompetensi Dasar (KD) yang sudah dipelajari sampai dengan minggu ke-7 atau ke-8
  9. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester gasal dengan materi semua Kompetensi Dasar (KD) pada semester tersebut.
  10. Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester genap dengan materi semua Kompetensi Dasar (KD) pada semester genap.
  11. Asesmen Formatif adalah Penilaian/asesmen yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan belajar siswa, merefleksi dan memperbaiki proses pembelajaran.
  12. Asesmen Sumatif adalah Penilaian/asesmen pada pendidikan anak usia dini yang digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan Peserta Didik. Sedangkan asesmen sumatif pada pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar Peserta Didik dan mengevaluasi efektivitas program pembelajaran.
  13. Asesmen Madrasah yang selanjutnya disingkat AM adalah penilaian/asesmen yang diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan madrasah untuk mengukur pencapaian perkembangan peserta didik bagi RA dan pencapaian hasil belajar bagi MI, MTs, dan MA/MAK sesuai Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan.
  14. Lima hari kerja atau enam hari kerja adalah jumlah hari dalam satu minggu yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran di madrasah.
  15. Hari libur adalah hari yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada madrasah. Adapun Hari libur dimaksud adalah hari libur nasional, cuti bersama, dan hari libur kalender Pendidikan yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama.
  16. Libur Semester adalah hari libur pembelajaran yang berlangsung pada akhir semester gasal.
  17. Libur Akhir tahun ajaran adalah hari libur pembelajaran yang berlangsung pada akhir tahun ajaran.
  18. Kementerian adalah Kementerian Agama Republik Indonesia.
  19. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
  20. Kanwil Kementerian Agama Provinsi adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
  21. Pemerintah Daerah adalah pemerintah provinsi dan/atau  pemerintah kabupaten/kota.

B. Ketentuan Khusus

Dalam penyelenggaraan pendidikan, satuan pendidikan menggunakan sistem semester yang membagi 1 (satu) tahun ajaran menjadi semester gasal dan semester genap.

Waktu pembelajaran efektif setiap jam pelajaran tatap muka untuk MI : 35 menit, MTs : 40 menit, dan MA/MAK : 45 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
  • Jumlah waktu pembelajaran per minggu disesuaikan dengan kurikulum yang dilaksanakan oleh madrasah yang bersangkutan.
  • Jumlah waktu pembelajaran pada setiap tahun ajaran sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) minggu efektif.
  • Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) wajib mencantumkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dalam kalender pendidikan sesuai dengan sistem yang diberlakukan pada madrasah yang bersangkutan.
4. Hari libur nasional dan cuti bersama menyesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah;

C. Semester Gasal

  • 15 Juli 2024 Awal Masuk/Permulaan Tahun Ajaran 2024/2025
  • 15 - 20Juli 2024 Rentang Waktu MATSAMA
  • 17 Agustus 2024 HUT Kemerdekaan RI
  • 16 September 2024 Maulid Nabi Muhammad Saw.
  • 18 Nov - 07 Des 2024 Rentang Penilaian Akhir Semester Gasal/Asesmen Sumatif
  • 20 atau 21 Desember 2024 Penyerahan Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
  • 25 Desember 2024 Hari Raya Natal
  • 23 - 31 Desember 2024 Libur Pembelajaran Semester Gasal

D. Semester Genap

  • 01 Januari 2025 Tahun Baru Masehi
  • 02 Januari 2025 Awal Masuk Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025
  • 03 Januari 2025 Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI
  • 27 Januari 2025 Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw.
  • 29 Januari 2025 Tahun Baru Imlek
  • 29 Maret 2025 Hari Raya Nyepi
  • 3 Maret — 17 Mei 2024 Rentang Waktu Asesmen Madrasah
  • 31 Maret 2025 Hari Raya Idul Fitri 1446 H (menyesuaikan dengan ketetapan pemerintah)
  • 18 April 2025 Wafat Isa Almasih
  • 26 Mei — 14 Juni 2025 Perkiraan Rentang Waktu Penilaian Akhir Tahun/Asesmen Sumatif Akhir Tahun Ajaran
  • 29 Mei 2025 Kenaikan Isa Almasih
  • 1 Juni 2025 Hari Lahir Pancasila
  • 20 atau 21 Juni 2025 Penyerahan Laporan Hasil Belajar Semester Genap
  • 23 Juni- 13 Juli 2025 Libur Pembelajaran Akhir Tahun Ajaran
Selengkapnya tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025 bisa DOWNLOAD DISINI

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat Minggu 27 Oktober 2024 yayasanarraihanbelalau.blogspot.com - Kader Pen...