Mengenal Kain Celugam dari Lampung Barat, Warisan Budaya Leluhur. Contoh Bingkai Celugam Helau.
Kain Celugam dengan motifnya yang khas, berasal dari Lampung Barat
Lampung memiliki banyak kekayaan warisan dari leluhur,salah satunya kain motif celigam asal Kabupaten Lampung Barat.
LIHAT JUGA:
🛑 M E R I A H N Y A 🛑PESTA TOPENG PANJAT PINANG ( SEKURA CAKAK BUAH) YANG DIGELAR DIBEBERAPA PEKON DILAMPUNG BARAT PADA BULAN SYAWAL MEMERIAHKAN HARI KEMENANGAN ANTARA LAIN:
|
Tabik pun !!!
Mungkin kalian ada yang sudah pernah melihat kain dengan motif potongan segitiga dengan warna merah, oranye, hitam dan putih, nah itu kain celugam, asli dari Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Barat.
Celugam adalah kain khas Lampung Barat yang berbentuk potongan potongan kain segitiga berwarna merah, oranye, hitam dan putih menyatu menjadi motif-motif unik dan antik. Celugam dipercaya sudah turun temurun dipakai sejak ratusan tahun lalu oleh masyarakat Bumi Sekala Bekhak, Lampung Barat. Hal ini dapat kita temui pada perangkat keagungan adat yang ada di Paksi Pak Sekala Bekhak, mulai dari tempat duduk atau singgahsana terdapat keagungan adat berupa susunan kasur dengan bagian depan kasur dilapisi Celugam atau biasanya disebut Pudak Palsu.
Kain Celugam dengan motifnya yang khas, berasal dari Lampung Barat |
Kemudian pada kasur yang digunakan untuk alas duduk oleh Sultan dan atau raja atau pengantin memiliki tingkatan sesuai dengan status sosial si pemakai. Selain itu, motif celugam yang digunakan di setiap tingkatan kasur berbeda-beda.
Adapun motif-motif dari celugam ini yakni Putut manggus, api pon, Cumkok kekeris, dan lalamban. Kelima motif tersebut memiliki keunikan-keunikan tersendiri dan sistem pengerjaan yang berbeda-beda. Sistem pengerjaannya yaitu dengan teknik patcwork atau penyambungan-penyambungan kain segitiga.
Jenis motif Kain Celugam |
Berikut penjelasan masing-masing motif kain Celugam :
1. Puttut Manggus
Puttut Manggus atau dalam bahasa Indonesianya bagian bawah buah manggis yang berbentuk bunga (dibaca : pantat manggis) ini memiliki bentuk segitiga seperti bintang yang terdiri dari hitam putih merah oranye.
2. Apipon
Apipon merupakan motif yang menyerupai gerigi yang biasanya dijadikan sebagai pemanis dalam susunan Celugam dengan sebutan Bilai.
3. Cumcok
Sama halnya dengan Apipon, Cumcok juga digunakan sebagai bilai (pemisah/pembatas dari satu motif-motif lain) memiliki bentuk seperti segiempat yang disambung dengan warna berbeda beda.
4. Kekeris
Motif kekeris ini adalah motif yang memasukkan semua warna dari celugam ini sendiri yaitu merah, oranye, hitam, dan putih.
5. Lalamban
Motif yang ini tidak ada penjelasan secara khusus, namun merupakan motif yang paling banyak digunakan.
Sebagai masyarakat Lampung kita turut berbangga, karena Celugam ini sudah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dari Kementrian Hukum dan Hak Asai Manusia (HAM) RI tentang etiket merk Celugam.
Kain Celugam dengan motif Puttut Manggus |
Dan seiring perkembangan zaman, motif kain celugam ini sudah banyak digunakan dalam berbagai kain seperti Sarung Bantal Kursi, Taplak Meja, Tatakan Gelas, Bungkus Aqua, Kotak Tisu, Tas, hingga masker dan kawai plastik di tengah pandemi COVID-19. Celugam juga menjadi tema besar dalam Lampung Craft 2020, yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Lampung beberapa bulan yang lalau sebelum pandemi COVID-19.
Nah, itu dia sekilas tentang Celugam khas Lampung Barat. Tentunya masih banyak lagi kekayaan budaya Lampung yang bisa kita dapati. Semoga, dengan kekayaan yanga ada, Semoga Minak Muakhi bertambah cinta pada tanah kelahirannya ya.
3. Unduh Format PNG
Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan segala urusan امين امين يا الله
Jangan Lupa juga untuk bergabung digroup:
WhatsApp #1 Klik disini
WhatsApp #2 Klik disini
Telegram #1 Klik disini
Jangan Lupa juga untuk bergabung digroup:
WhatsApp #1 Klik disini
WhatsApp #2 Klik disini
Telegram #1 Klik disini
Mohon dengan IKHLAS untuk Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Channel Youtube Yayasan Arraihan Belalau silahkan kunjungi di KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar