Senin, 17 Mei 2021

Buku Panduan Penggunaan Aplikasi Bantuan KKG/MGMP/MGBK/KKM/Pokjawas Madrasah

Buku Panduan Penggunaan Aplikasi Bantuan KKG/MGMP/MGBK/KKM/Pokjawas Madrasah

Salah satu prioritas Rencana Strategis Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan di madrasah.

Strategi peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan pada direktorat GTK madrasah Kementerian Agama memutuskan untuk memperkuat peran KKG/MGMP/MGBK/KKM/POKJAWAS, dengan membangun komunitas belajar guru yang paling dekat dengan GTK.


Berdasarkan strategi tersebut, maka pihak Direktorat perlu membuatkan petunjuk teknis pemberian bantuan Pemberdayaan KKG/MGMP/MGBK/KKM/POKJAWAS guna memberi arah pengembangan, inisiatif, dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi secara sistematis dan berkelanjutan pada gugus terdekat dengan guru dan tenaga kependidikan.

Pemberi Bantuan Pemerintah KKG/MGMP/MGBK/KKM/Pokjawas Madrasah

Pemberi Bantuan Pemerintah dalam KKG/MGMP/MGBK/KKM/ POKJAWAS Madrasah adalah Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam Proyek REP/MEQR.

Penerima Bantuan KKG/MGMP/MGBK/KKM/Pokjawas Madrasah

Penerima bantuan adalah KKG/MGMP/MGBK/KKM/POKJAWAS yang telah dijelaskan pada BAB I poin 4. Sasaran.

Bentuk Bantuan Pemerintah KKG/MGMP/MGBK/KKM/Pokjawas Madrasah

Bentuk Bantuan Pemerintah terhadap KKG/MGMP/MGBK/KKM/ POKJAWAS Madrasah diberikan dalam bentuk dana yang disalurkan langsung ke rekening kelompok kerja.

Untuk file lengkap Buku Panduan Penggunaan Aplikasi Bantuan KKG/MGMP/MGBK/KKM/Pokjawas Madrasah bisa ———DOWNLOAD DISINI———


Semoga  bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 

Minggu, 16 Mei 2021

DAFTAR LENGKAP FORMASI CASN 2021 SEINDONESIA & JADWAL SELEKSI CPNS DAN PPPK TAHUN 2021

DAFTAR LENGKAP FORMASI CASN 2021 SEINDONESIA & JADWAL SELEKSI CPNS DAN PPPK TAHUN 2021

1. Pengumuman Seleksi : *30 Mei s.d. 13 Juni 2021*
2. Pendaftaran Seleksi : *31 Mei s.d. 21 Juni 2021*
3. Seleksi Administrasi dan Pengumuman Hasilnya : *1 Juni s.d. 30 Juni 2021*
4. Masa sanggah : *1 Juli s.d. 11 Juli 2021*
5. Pelaksanaan SKD CPNS (CAT BKN) : *Juli s.d. September 2021*
6. Seleksi Kompetensi PPPK Non Guru (CAT BKN) : *Juli s.d. September 2021 ( setelah SKD CPNS selesai di masing masing lokasi)*
7. Seleksi Kompetensi  PPPK Guru (CBT Kemendikbud)
   - *Tes 1 : Agustus 2021*
   - *Tes 2: Oktober 2021*
   - *Tes 3: Desember 2021*

8. Pelaksanaan SKB CPNS : *September s.d. Oktober 2021*
9. Pengumuman Akhir dan Masa Sanggah : *November 2021*
10. Penetapan NIP CPNS/ Nomor Induk PPPK : *Desember 2021*

🌐 *Ketentuan Umum Seleksi CPNS 2021*
http://bit.ly/Ketentuan_CPNS2021

🌐 *Ketentuan Umum Seleksi PPPK 2021*
http://bit.ly/Ketentuan_PPPK2021

🌐  *Daftar Lengkap Rincian Formasi CPNS DAN PPPK Tahun 2021 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten / Kota, Provinsi, Lembaga dan Kementerian Se Indonesia*
http://bit.ly/Formasi_CASN2021



✅ *UNDUH GRATIS E-Book SKD dan SKB serta Materi dan Soal Latian Tes PPPK & CPNS 2019*

🌐 *E-Book ( Buku Elektronik) Modul PPPK 2021*
http://bit.ly/MODUL_PPPK2021

🌐 *E-Book ( Buku Elektronik) SKD dan SKB CPNS 2021*
http://bit.ly/EBOOK_CPNS2021

🌐 *Materi dan Soal Seleksi Kompetensi Dasar ( SKD ) PPPK / CPNS 2021*
http://bit.ly/SKD_CPNS2021

🌐 *Materi dan Soal Seleksi Kompetensi Bidang ( SKB ) PPPK / CPNS 2021*
http://bit.ly/SKB_CPNS2021

🌐 *Unduh Materi dan Contoh Soal Latihan serta Pembahasan Tes CPNS 2021*

πŸ›‘ *A. Tes Karakteristik Pribadi (TKP)*
1. Integritas Diri : 
http://bit.ly/2OR5n2J
2. Kejujuran : 
http://bit.ly/2QXnCVT
3. Kemampuan Bekerja Mandiri dan Tuntas / Tanggung Jawab :
http://bit.ly/2N5kuDW
4. Kemampuan Beradaptasi : 
http://bit.ly/2xEFsVl
5. Kemampuan Pengendalian Diri : 
http://bit.ly/2IjMcvU
6. Semangat Berprestasi : 
http://bit.ly/2zww4Vq
7. Inisiatif : 
http://bit.ly/2xPHkKr
8. Kreativitas Kerja dan Inovasi : 
http://bit.ly/2IhSCvH
9. Ketekunan : 
http://bit.ly/2Q3UYkk
10. Orientasi pada Pelayanan : 
http://bit.ly/2DyJx2M
11. Menghargai Orang Lain : 
http://bit.ly/2IiEORA
12. Ketegasan : 
http://bit.ly/2zvSSnS
13. Kepercayaan Diri : 
http://bit.ly/2xSRc5Z
14. Toleransi : 
http://bit.ly/2DxkFbS
15. Kepedulian Lingkungan : 
http://bit.ly/2Q8fX5G
16. Efisiensi Kerja / Skala Prioritas : 
http://bit.ly/2QarVMa
17. Kemauan dan Kemampuan Belajar Berkelanjutan : 
http://bit.ly/2zwTidV
18. Bekerja sama dalam Kelompok : 
http://bit.ly/2ORFujq
19. Tekhnik Pemecahan Masalah ( Problem Solving ) : 
http://bit.ly/2zvLaue
20. Kepemimpinan / Menggerakan dan Mengkoordinir Orang Lain : 
http://bit.ly/2zwo8U4

πŸ›‘ *B. Tes lnteligensia Umum (TIU)*
1. Sinonim/Persamaan Kata : 
http://bit.ly/2A02Yh7 
2. Kumpulan Sinonim Kata : 
http://bit.ly/2C57g8o 
3. Antonim/Lawan Kata : 
http://bit.ly/2RDNuGD 
4. Kumpulan Antonim Kata : 
http://bit.ly/2Qy7f0E 
5. Analogi/Korelasi Makna : 
http://bit.ly/2OgKPV0 
6. Pengelompokan Kata/Perbendaharaan Kata : 
http://bit.ly/2Ofr0xl 
7. Kemampuan Kuantitatif  : 
http://bit.ly/2yzB0Hp 
8. Tes Penalaran Logis : 
http://bit.ly/2C4ZqM6 
9. Tes Penalaran Analitis : 
http://bit.ly/2A0bay4 
10. Kemampuan Berbahasa Indonesia : 
http://bit.ly/2A0W6Qx 
11. Pemahaman Bacaan : 
http://bit.ly/2yr1IBX 

πŸ›‘ *C. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)*

1. Pancasila : 
bit.ly/2pJcAHl 
2. Undang-Undang Dasar 1945. : 
bit.ly/2A0lnKU 
3. Bhinneka Tunggal Ika. : 
bit.ly/2C7wt2h 
4. Demokrasi. : 
bit.ly/2ytiPTk 
5. Kedaulatan rakyat. : 
bit.ly/2y9ERLw 
6. Sistem Pemerintahan. : 
bit.ly/2A0IIvW 
7. Perundang-undangan Nasional. : 
bit.ly/2ypWR3U 
8. Otonomi Daerah. : 
bit.ly/2ObWqVv 
9. Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik. : 
bit.ly/2zZV33m 
10. Hak Asasi Manusia (HAM). : 
bit.ly/2Nx4ivJ 
11. Pergerakan Nasional. : 
bit.ly/2OHlpzB 
12. Pendudukan Militer Jepang di Indonesia. : 
bit.ly/2C2xZTf 
13. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). : 
bit.ly/2OIMKBp 
15. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. : 
bit.ly/2ypy7c4 
16. Konflik Indonesia dengan Belanda. : 
bit.ly/2QGT3CT 
17. 45 Butir Pengamalan Pancasila. : 
bit.ly/2Nx62Fh.

Semoga  bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 


Rabu, 12 Mei 2021

Salah Kaprah Ucapan Selamat Idul Fitri

Salah Kaprah Ucapan Selamat Idul Fitri
Oleh Nine Adien Maulana 

Ramadhan sudah berlalu. Umat Islam merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. Selama masa hari raya ini ucapan selamat (tahniah) yang paling populer yang sering disampaikan oleh banyak orang adalah minal ‘aaidiin wal faaiziin dan mohon maaf lahir batin. Media massa baik cetak maupun elektronik pun berperan besar mengampanyekan ucapan selamat ini. Saya penasaran fenomena itu, sehingga tertarik untuk melakukan survey sederhana. Setiap ada murid yang mengucapkan minal ‘aaidiin wal faaiziin kepada saya, saya pun bertanya, “Apa maksudnya?”. Mereka pun menjawab, ”Mohon maaf lahir batin, Pak!”. Saya pun menyimpulkan bahwa selama ini ungkapan minal ‘aaidiin wal faaiziin dikira bermakna mohon maaf lahir batin. 

Bagi orang yang mengerti bahasa Arab, walaupun hanya sedikit, pasti akan mengatakan bahwa ini adalah tidak tepat. Dalam hal ini saya menganalogikannya seperti anak-anak SD yang baru saja belajar bahasa Inggris yang tahunya ada tulisan welcome di keset (alas yang difungsikan untuk membersihkan kotoran pada alas kaki), maka hal itu melekat dalam ingatan mereka bahwa bahasa Inggris keset adalah welcome. Karena kesalahan ini dilakukan secara massif, maka inilah yang dinamakan salah kaprah, salah tapi dilakukan banyak orang sehingga dianggap sebagai suatu kebenaran.

 Bagaimana seharusnya yang ucapan tahni’ah yang tepat? Jika kita membaca literature, memang kita menemukan tradisi di kalangan para sahabat Nabi, yakni mengucapkan selamat (tahni’ah) kepada sesama umat Islam yang telah berhasil menyelesaikan puasa Ramadlan. Bunyi bacaan selamatnya adalah “taqabbalallaahu minnaa wa minkum”, namun ada pula yang menambahnya “taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Ada pula yang masih menambahnya “wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”. Jika ucapan selamat itu dirangkai memang menjadi sangat panjang, “taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair” Artinya adalah “semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. 

Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantia dalam kebaikan.” Dari ucapan selamat yang panjang inilah, kita bisa lacak asal-usul ucapan minal “aaidiin wal faaiziin” yang artinya termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang. Dari sini pula kita sudah tahu kan bahwa ucapan tahniah ini tidak ada sangkut pautnya dengan mohon maaf lahir batin.

 Sayangnya, ucapan tahniah yang panjang itu, yang juga bisa bermakna do’a itu, sampai pada kita mengalami penyusutan atau sengaja diringkas. Lebih parahnya meringkasnya juga kurang pas. Ibaratnya kita menyampaikan informasi tentang kuda, namun yang kita jelaskan adalah ekornya. Kita potong ekor kuda itu, lalu kita bawa potongan ekor itu kemudian kita sampaikan kepada semua orang bahwa ini adalah kuda. Kita merasa bahwa apa yang telah kita sampaikan adalah benar, sedangkan orang telah mengetahui kuda pasti akan tertawa dengan penjelasan kita tentang kuda itu. 

Secara sederhana, kita tahu bahwa “aaidiin wal faaiziin” bukanlah kalimat yang sempurna (al-jumlatul mufiidah). Pasti mucul di benak kita lho kok tiba-tiba muncul “termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang (minal ‘aaidin wal faizin). Pasti ia tidak berdiri sendiri. Bacaan ini pasti terikat atau berhubungan dengan bacaan sebelumnya. Dengan agak sedikit "memaksa" kita sebenarnya bisa berdalih bahwa bacaan itu bermakna do’a, sehingga boleh diucapkan dengan ungkapan singkat atau ada sesuatu yang disembunyikan (mahdzuf), namun untuk menterjemahkannya kita perlu memunculkan makna yang disembunyikan bacaannya itu, agar mudah dipahami.

 Dengan alasan ini kita bisa menterjemahkan “minal ‘aaidin wal faizin” dengan “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang. Kalau kita mau meniru apa yang dilakukan sahabat Nabi, sebenarnya yang paling tepat kita ucapkan adalah bacaan selamat panjang itu. Kalaupun itu telalu panjang, kita bisa menyingkatnya dengan bacaan yang paling populer di kalangan mereka, yaitu “taqabbalallaahu minnaa wa minkum”, bukan mengucapkan minal ‘aaidin wal faizin." Alasannya adalah “taqabbalallaahu minnaa wa minkum” adalah bacaan yang telah sempurna struktur  kalimatnya. 

Selain itu, bacaan ini adalah paling populer di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW, dibadingkan bacaan “minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Bahkan, saya menduga bacaan “minal ‘aaidiin wal faaiziin” tidak populer, untuk tidak mengatakan tidak pernah ada, di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW. Hal ini bisa kita lacak pada kitab Fathul Bari karya Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani. Beliau mengatakan dalam kitabnya itu, “Telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubai bin Nufair, ia berkata: “Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya: “Taqabbalallahu minnaa wa minkum.” (Fathul Bari, juz II, halaman 446). Bagaimana fakta di Indonesia? Ternyata yang populer adalah “minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Inilah uniknya orang Islam di Indonesia. Mereka tidak menerima tradisi pengucapan tahniah ini apa adanya.

 Mereka malah mengkreasi tradisi baru ala Indonesia, walaupun kemudian menjadi salah kaprah. Buktinya, “minal ‘aaidiin wal faaiziin” lebih populer dan dikira bermakna mohon maaf lahir batin. Selain itu mereka mengkreasi tradisi Halal Bi Halal yang tidak ada rujukannya secara khusus dari Islam atau dari tradisi Arab. Inilah masalah budaya. Selama ia mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan syari’at, marilah bersikap moderat. Sikap moderat ternyata juga ditampilkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah saat ditanya tentang ucapan selamat di hari raya. Beliau menjawab, “Ucapan selamat hari raya sebagian mereka kepada sebagian lainnya jika bertemu setelah shalat ‘Id dengan ungkapan, taqabbalallaahu minnaa wa minkum dan a’aadahullaahu ‘alaika serta ucapan sejenisnya, maka hal ini telah diriwayatkan dari sejumlah sahabat bahwa mereka melakukannya, dan telah diperbolehkan oleh para imam seperti Imam Ahmad, dan lain lain. Maka siapa yang melakukannya, ia memiliki panutan, dan yang meninggalkannya pun memiliki panutan.” (Majmuu’ Fatawa (XXIV/253) 

Meskipun saya lebih sependapat ucapan tahni’ah dengan “taqabbalallahu minnaa wa minkum daripada “minal ‘aaidiin wal faaiziin”, namun saya tidak bisa memaksakan kecenderungan saya ini kepada siapa pun, karena memang ini adalah masalah budaya. Dilakukan boleh tidak dilakukan pun juga boleh. Namun, jika anda lebih suka dengan “minal ‘aaidiin wal faaiziin”, kemudian mengartikannya dengan mohon maaf lahir batin, maka jelas saya tidak setuju. 

Ini jelas salah. Kalau tidak dibetulkan akan menjadi kaprah. Oleh karena itu, saya harus memaksa Anda untuk tidak mengartikan demikian agar tidak salah kaprah. *) Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pacarpeluk, Megaluh, Kabupaten Jombang.    

 Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Selasa, 27 Juni 2017 pukul 06:01. Redaksi mengunggah ulang tanpa mengubah isi tulisan.  

Mohon dengan IKHLAS untuk Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Channel Youtube Yayasan Arraihan Belalau silahkan kunjungi di KLIK DISINI


Selasa, 11 Mei 2021

Yayasan Arraihan Belalau kembali dirundung duka


Yayasan Arraihan Belalau kembali dirundung duka. Kepala RA Fitri Rahmadana Tanjung, S.PdI mengungkapkan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya KH. Tengku Zulkarnain.

 Umi Fitri Tanjung sapaan akrabnya merasa kehilangan atas kepulangan Ustadz Tengku Zulkarnain yang meninggal di bulan suci Ramadhan 1442 H .

Umi Fitri Tanjung juga menuturkan, KH. Tengku Zulkarnain yang meninggal pada Senin, 10 Mei 2021 Pukul 18.4

Umi Fitri Tanjung mendoakan agar semua amal ibadah almarhum KH. Tengku Zulkarnain diterima oleh Allah SWT dan semua anggota keuarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.

"Ψ§Ω†Ψ§ Ω„Ω„Ω‡ ΩˆΨ§Ω†Ψ§ Ψ§Ω„ΩŠΩ‡ Ψ±Ψ§Ψ¬ΨΉΩˆΩ† Sungguh akhir yang indah. Semoga Allah SWT menerima segala amal beliau dan keluarga yg ditinggal diberi kesabaran." Tutupnya


Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan untuk segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau


Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H Digelar

Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H Digelar


Bulan Ramadan hampir berakhir. Kementerian Agama akan kembali menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1442 H. Sidang isbat akan digelar pada Selasa, 11 Mei 2021, bertepatan 29 Ramadan 1442 H.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat. Karena masih pandemi Covid-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.

"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H secara daring dan luring,"  terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, di Jakarta, Rabu (5/5/2021).

"Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas," sambungnya.

Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan (zoom meeting), baik untuk peserta sidang maupun media. Sebab, peliputan juga akan dilakukan secara terbatas.

"Kemenag bekerjasama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Syawal bisa berkoordinasi dengan TVRI," terang Kamaruddin. 

"Kami juga memanfaatkan medsos Kemenag untuk melakukan live streaming," sambungnya.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu. Sessi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya. Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal. 

Kemenag menjadwalkan akan melakukan rukyatul hilal pada 88 titik di seluruh Indonesia. Untuk di DKI Jakarta misalnya, rukyatul hilal akan dilaksanakan di Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.

"Hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," tutupnya.

Untuk link Live Streaming via YOUTUBE Kementerian Agama RI. Silahkan kunjungi atau Klik tautan berikut: Klik disini


Semoga  bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 


Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H

Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H

Mari kita sambut Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M dengan memasang bingkai foto profil dengan tema Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H. Sehingga memotivasi kita untuk terus memperbaiki diri setelah sebulan lamanya berpuasa.

Seperti biasanya, Admin membagikan Bingkai atau Twibbon Foto Profil Selamat Hari Raya Idul Fitri. Pada kesempatan kali ini, kami akan menyediakan beberapa desain Twibbon / Bingkai Foto Profil. Dikarenakan pada waktu dekat ini umat Islam akan menyambut hari raya setelah sebulan lamanya berpuasa di bulan Ramadhan. di akhiri dengan Hari Raya Idul Fitri sebagai Hari Kemenangan.


Maka dari itu patutlah kita berbahagia karena masih diberi kesempatan bertemu dengan Hari Raya Idul Fitri 1442 H tahun 2021. Nah mari kita sambut Hari Raya dengan kebahagian kemudian selain itu dengan memasang bingkai / twibbon berikut linknya:
Klik disini
Atau Copy Paste URL berikut
https://twb.nz/selamatharirayaidulfitri


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1442 H

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 



Kumpulan Kata – Kata Untuk Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H –

Kumpulan Kata – Kata Untuk Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H –


 Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya kita berpuasa tentu dengan momen yang hanya satu kali dalam satu tahun dan momen yang di nanti – nanti oleh kita umat Islam tidak boleh kita lewatkan bersama orang – orang tercinta dan tentunya kita perlu mempersiapkan kata – kata untuk kita ucapkan di hari Idul Fitri 1442 H sebagai tumpahan hati kita untuk orang – orang tercinta. Nah pada kesempatan kali ini admin bagikan beberapa kata – kata yang bisa teman – teman gunakan untuk di kirimkan ke orang – orang tercinta dan sahabat kita. Baiklah langsung saja admin bagikan tanpa banyak basa – basi lagi.

 Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1442 H

  1.  “Mata sering salah menatap, mulut sering salah berucap, hati sering salah prasangka, dengan niat yang tulus dan suci saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.”
  2. “Jiwa-jiwa kembali putih seakan terlahir kembali. Jutaan syukur menggema di langit Ilahi. Semoga kemenangan ini menjadi kemenangan yang hakiki. Selamat Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.”
  3. “Dengan segala kerendahan hati, Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita kembali dalam keadaan yang suci.”
  4.  “Karena keagunganMU jua, tercurah hidayahMU kepada ummaMu yang sungguh-sungguh menjalankan ibadah untuk meraih kemenangan Ramadhan suci.”
  5. “Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Semoga di hari yang fitri ini kita mampu kembali ke jati diri insani menjadi pribadi-pribadi yang kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun mampu menebar damai dan saling berbagi.”
  6. “Taqobbalallaahu minnaa wa minkum shiyaamana washiyaamakum kullu aamiin wa antum fii khoir. Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya dan semoga kita bisa brrtemu dengan Ramadhan di tahun yang akan datang.”
  7. “Selamat merayakan Hari Raya Idulfitri 1442 H. Mari bersihkan diri di hari yang fitri, semoga segala dosa & kesalahan kita yang lalu terampuni. Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir & batin.”
  8. “Senja Ramadhan beranjak pergi, berganti fajar syawal di pagi hari. Membawa cahaya kedamaian di penghujunh ramadhan. Menebar berkah di hari kemenangan.”
  9. Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah jika ada maaf. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.”
  10. “Meski wajah tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling menjabat, semoga coretan kata ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan. Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal aidin walfaizin.”
  11. “Dari dulu terus mencari, meski hati masih sendiri, jangan pernah bersusah hati, karena hari ini Idul Fitri. Semoga kita yang sendiri bisa saling berbagi, minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin.”
  12. “Mawar indah harum mewangi, aromanya menyentuh nurani, pesan Ini sebagai pengganti diri, selamat Hari Raya Idul Fitri.”
  13. “Berbuat khilaf adalah sifat. Meminta maaf adalah kewajiban. Dan kembalinya fitrah adalah tujuan. Di hari fitri ini Mohon maaf lahir serta batin.”
  14. “Bila kata merangkai dusta, bila langkah membekas lara, bila hati penuh prasangka, dan bila ada langkah yang menoreh luka, mohon bukakan pintu maaf. Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin.”
  15. “Sebening embun di pagi hari, seputih kapas tanpa biji, seperti itu suasana hati. Berharap selamanya seperti ini dengan pribadi positif sepanjang hari. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin.”
  16. “Ramadhan telah berlalu namun kerinduan kepadanya tak juga hilang. Ya Rabb pertemukanlah kami kembali dengannnya.”
  17. “Mata dapat salah lihat. Kuping dapat salah dengar. Mulut dapat salah bicara. Hati dapat salah sangka. Di hari yang fitri ini, saya dan kekuarga mengucapkan: ” Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H.”
  18. “Inilah hari yang penuh kesucian dan kesukacitaan. Hari kemenangan dan hari untuk saling memaafkan. Mohon maaf lahir dan batin dan selamat hari raya Idul Fitri.”
  19. “Selamat idul fitri. Semoga Allah SWT menerima amal kami dan darimu (amal kita semua) dan semoga Allah SWT selalu memberikan kebaikan kepada kita sepanjang tahun dan selamanya.”
  20. “Ya Rabbi, berkahi umur kami hingga Ramadhan di tahun depan. Sucikan hati kami untuk bisa memaafkan saudara kami. Taqabalallahu minna wa minkum.”
  21. “Waktu mengalir deras bagaikan air. Ramadhan yang suci akan segera berakhir. Untuk salah yang pernah kubuat, khilaf yang pernah terucap, pintu maaf selalu kuharap. Selamat Hari Raya Idul Fitri.”
  22. “Seiring surya berseri indah dipagi penuh hikmat ini, kami mohon dibukakan pintu maaf apabila ada kata dan tindak yang tidak berkenan di hati.”
  23. “Sucikan hati dengan dzikir, cerahkan hati dengan pikir, teruslah bersyukur dengan menebar senyuman, dengan kerendahan hati saya mengucapkan selamat lebaran 1442 H.”
  24. “Kalbu tak pernah memberhala atau menghantui dan dari sanalah maaf berada secara asli. Selamat hari raya idul fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.”
  25. “Aku tidak memintamu untuk menjadi awan, karena aku takut kamu akan mendung. Aku juga tidak memintamu untuk menjadi bunga, karena aku takut kamu akan layu. Aku hanya memintamu untuk memaafkanku setulus hati. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin.”
  26. “Bila idul fitri adalah lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf, agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf. Selamat hari raya Idul Fitri.”
  27. “Waktu mengalir bagaikan air. Ramadhan suci akan berakhir. Tuk salah yang pernah ada. Tuk khilaf yang sempat terucap. Pintu maaf selalu ku harap.”
  28. “Senang memaafkan dengan sesadar-sadarnya. Sadar pula kita sering berbuat khilaf. Selamat hari raya idul fitri 1442 H. Mohon untuk kita saling memaafkan. Barakallah.”
  29. Di tengah gema takbir, hati tertunduk untuk memohon maaf. Dari lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan, tingkah laku yang tidak berkenan serta hati yang berprasangka.
  30. “Andai jemari tak sempat berjabat. Jika raga tak bisa bersua. Bila ada kata membekas luka. Semoga pintu maaf masih terbuka.”

Demikian Kumpulan Kata – Kata Untuk Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang bisa teman – teman gunakan untuk menyambut momen istimewa untuk orang – orang tercinta.

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp 1 Klik disini

WhatsApp 2

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau 



Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN

Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN Nomor : B-3192/SJ/B.III/KP.02....