Rabu, 21 Juli 2021

Pendaftaran CPNS 2021 Diperpanjang, 10 Instansi Sepi Pelamar

 

Pendaftaran CPNS 2021 Diperpanjang, 10 Instansi Sepi Pelamar

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengatakan pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 diperpanjang karena masih ada instansi yang sepi peminat.

Pendaftaran CPNS 2021 diperpanjang untuk memberi peluang bagi masyarakat segera melamar posisi lowongan CPNS yang dibutuhkan.

"Karena kami memberikan kesempatan kepada masyarakat seluas-luasnya. Ada juga beberapa instansi yang pelamarnya masih sedikit," kata Plt. Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama BKN Paryono , Senin (19/7).

Meskipun jumlah pendaftaran sudah banyak, masih ada beberapa instansi yang baru memiliki kurang dari 20 pelamar. Sehingga membuat pemerintah memutuskan pendaftaran CPNS 2021 diperpanjang. Mayoritas instansi dengan sedikit pelamar merupakan pemerintah kabupaten.


Dari jumlah tersebut, baru 1.908.625 orang yang menyimpan secara permanen formulir pendaftaran dan dokumen lainnya, sehingga sudah terdaftar dalam seleksi administrasi.

Berikut data 10 instansi dengan pelamar paling sedikit:
1. Pemerintah Kab. Lanny Jaya 18 pelamar
2. Pemerintah Kab. Intan Jaya 14 pelamar
3. Pemerintah Kab. Nduga 11 pelamar
4. Pemerintah Kab. Yalimo 10 pelamar
5. Pemerintah Kab. Yahukimo 8 pelamar
6. Pemerintah Kab. Mamberamo Raya 7 pelamar
7. Pemerintah Kab. Deiyai 3 pelamar
8. Pemerintah Kab. Dogiyai 3 pelamar
9. Pemerintah Kab. Pegunungan Bintang 2 pelamar
10. Pemerintah Kab. Paniai 0 pelamar

Pendaftaran CPNS 2021 diperpanjang hingga 26 Juli 2021. Masa pendaftaran seharusnya berakhir besok, Selasa (20/7).Berikut data 10 instansi dengan pelamar paling banyak:
1. Kementerian Hukum & HAM 436.725 pelamar
2. Kementerian Perhubungan 99.286 pelamar
3. Kejaksaan Agung 91.927 pelamar
4. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan 79.976 pelamar
5. Kementerian Agama 68.759 pelamar
6. Pemerintah Provinsi Jawa Timur 36.465 pelamar
7. Pemerintah Provinsi Jawa Barat 31.248 pelamar
8. Kementerian Kesehatan 30.067 pelamar
9. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 29.725 pelamar
10. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 28.351 pelamar

Pendaftaran CPNS 2021 diperpanjang hingga 26 Juli 2021. Masa pendaftaran seharusnya berakhir besok, Selasa (20/7).

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2

Telegram #1 Klik disini

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau


Selasa, 20 Juli 2021

Makna Historis dan Filosofis Halal Bihalal

Makna Historis dan Filosofis Halal Bihalal 



Ijtihad para ulama pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memang patut di acungi jempol. Terutama ketika bangsa Indonesia terancam perpecahan dan disintegrasi antar-anak bangsa sendiri.

 Perhatian para kiai memang begitu besar terhadap kerharmonisan kehidupan bangsa selama ini. Dasar negara Pancasila salah satu buah pikir para ulama yang menautkan nilai-nilai kental religiusitas sebagai pondasi persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. 


Pun setelah Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan pada tahun 1945, namun justru ancaman pemberontakan dan disintegrasi bangsa muncul di mana-mana, antara lain pemberontakan yang dilakukan DI/TII dan PKI di Madiun pada tahun 1948. Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi mengungkapkan gagasan salah seorang Pendiri NU, KH Abdul Wahab Chasbullah (1888-1971) menggelar halal bihalal untuk seluruh tokoh bangsa atas permintaan Bung Karno.

 Dari riwayat yang diceritakan Kiai Masdar itu, pada tahun 1948 yaitu dipertengahan bulan Ramadhan, Bung Karno memanggil KH Wahab Chasbullah ke Istana Negara untuk dimintai pendapat dan sarannya untuk mengatasi situasi politik Indonesia yang tidak sehat.   

Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan Silaturrahim, sebab sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, di mana seluruh umat Islam disunahkan bersilaturrahim.

 Lalu Bung Karno menjawab, "Silaturrahim kan biasa, saya ingin istilah yang lain".  "Itu gampang,” kata Kiai Wahab. "Begini, para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan. Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan. 

Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehingga silaturrahim nanti kita pakai istilah halal bihalal,” jelas Kiai Wahab. Dari saran Kiai Wahab itulah, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri saat itu, mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturrahim yang diberi judul halal bihalal dan akhirnya mereka bisa duduk dalam satu meja, sebagai babak baru untuk menyusun kekuatan dan persatuan bangsa. 

Sejak saat itulah istilah halal bihalal gagasan Kiai Wahab lekat dengan tradisi bangsa Indonesia pasca-lebaran hingga kini.   ADVERTISEMENT Begitu mendalam perhatian seorang Kiai Wahab Chasbullah untuk menyatukan seluruh komponen bangsa yang saat itu sedang dalam konfik politik yang berpotensi memecah belah bangsa. 

Hingga secara filosofis pun, Kiai Wahab sampai memikirkan istilah yang tepat untuk menggantikan istilah silaturrahim yang menurut Bung Karno terdengar biasa sehingga kemungkinan akan ditanggapi biasa juga oleh para tokoh yang sedang berkonflik tersebut. Kini, halal bihalal yang dipraktikkan oleh umat Islam Indonesia lebih dari sekadar memaknai silaturrahim. 

Tujuan utama Kiai Wahab untuk menyatukan para tokoh bangsa yang sedang berkonflik menuntut pula para individu yang mempunyai salah dan dosa untuk meminta maaf kepada orang yang pernah disakiti dengan hati dan dada yang lapang. 

Begitu pun dengan orang yang dimintai maaf agar secara lapang dada pula memberikan maaf sehingga maaf-memaafkan mewujudkan Idul Fitri itu sendiri, yaitu kembali pada jiwa yang suci tanpa noda bekas luka di hati. Dengan demikian, ditegaskan bahwa bukan memaafkan namanya jika masih tersisa bekas luka di hati dan jika masih ada dendam yang membara dalam hatinya. 

Boleh jadi ketika itu apa yang dilakukannya baru sampai pada tahap menahan amarah. Artinya, jika manusia mampu berusaha menghilangkan segala noda atau bekas luka di hatinya, maka dia baru bisa dikatakan telah memaafkan orang lain atas kesalahannya. 

Oleh karena itu, syariat secara prinsip mengajarkan bahwa seseorang yang memohon maaf atas kesalahnnya kepada orang lain agar terlebih dahulu menyesali perbuatannya, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, serta memohon maaf sambil mengembalikan hak yang pernah diambilnya. Kalau berupa materi, maka materinya dikembalikan, dan kalau bukan materi, maka kesalahan yang dilakukan itu dijelaskan kepada yang dimohonkan maafnya. 

Istilah khas Indonesia Para pakar selama ini tidak menemukan dalam Al-Qur’an atau Hadis sebuah penjelasan tentang halal bihalal. Istilah itu memang khas Indonesia. Bahkan boleh jadi pengertiannya akan kabur di kalangan bukan bangsa Indonesia, walaupun mungkin yang bersangkutan paham ajaran agama dan bahasa Arab.

 Mengapa? Karena istilah tersebut juga muncul secara historis dan filosofis oleh Kiai Wahab untuk menyatukan bangsa Indonesia yang sedang dilanda konflik saudara sehingga harus menyajikan bungkus baru yang menarik agar mereka mau berkumpul dan menyatu saling maaf-memaafkan.

 Terkait dengan makna yang terkandung dalam istilah halal bihalal, Pakar Tafsir Al-Qur’an asal Indonesia Muhammad Quraish Shihab (Membumikan Al-Qur’an, 1999) menjelaskan sejumlah aspek untuk memahami istilah yang digagas Kiai Wahab Chasbullah tersebut. 

Pertama, dari segi hukum. Halal yang oleh para ulama dipertentangkan dengan kata haram, apabila diucapkan dalam konteks halal bihalal akan memberikan kesan bahwa acara tersebut mereka yang melakukannya akan terbebas dari dosa. 
Dengan demikian, halal bihalal menurut tinjauan hukum menjadikan sikap kita yang tadinya haram atau yang tadinya berdosa menjadi halal atau tidak berdosa lagi. Ini tentu baru tercapai apabila persyaratan lain yang ditetapkan oleh hukum terpenuhi oleh pelaku halal bihalal, seperti secara lapang dada saling maaf-memaafkan.   
Masih dalam tinjauan hukum. Menurut para pakar hukum, istilah halal mencakup pula apa yang dinamakan makruh. Di sini timbul pertanyaan, “Apakah yang dimaksud dengan istilah halal bihalal menurut tinjauan hukum itu adalah adanya hubungan yang halal, walaupun di dalamnya terdapat sesuatu yang makruh? Secara terminologis, kata makruh berarti sesuatu yang tidak diinginkan. 

Dalam bahasa hukum, makruh adalah suatu perbuatan yang tidak dianjurkan oleh agama, walaupun jika dilakukan tidak mengakibatkan dosa, dan dengan meninggalkan perbuatan itu, pelaku akan mendapatkan ganjaran atau pahala. Atas dasar pertimbangan terakhir ini, Quraish Shihab tidak cenderung memahami kata halal dalam istilah khas Indonesia itu (halal bihalal), dengan pengertian atau tinjauan hukum. Sebab, pengertian hukum tidak mendukung terciptanya hubungan harmonis antarsesama. 

Kedua, tinjauan bahasa atau linguistik. Kata halal dari segi bahasa terambil dari kata halla atau halala yang mempunyai berbaga bentuk dan makna sesuai rangkaian kalimatnya. Makna-makna tersebut antara lain, menyelesaikan problem atau kesulitan atau meluruskan benang kusut atau mencairkan yang membeku atau melepaskan ikatan yang membelenggu.  

Dengan demikian, jika kita memahami kata halal bihalal dari tinjauan kebahasaan ini, seorang akan memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadinya putus menjadi tersambung kembali. Hal ini dimugnkinkan jika para pelaku menginginkan halal bihalal sebagai instrumen silaturrahim untuk saling maaf-memaafkan sehingga seseorang menemukan hakikat Idul Fitri. 

Ketiga, tinjauan Qur’ani. Halal yang dituntut adalah halal yang thayyib, yang baik lagi menyenangkan. Dengan kata lain, Al-Qur’an menuntut agar setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap Muslim harus merupakan sesuatu yang baik dan menyenangkan bagi semua pihak. Inilah yang menjadi sebab mengapa Al-Qur’an tidak hanya menuntut seseorang untuk memaafkan orang lain, tetapi juga lebih dari itu yakni berbuat baik terhadap orang yang pernah melakukan kesalahan kepadanya. 

Dari semua penjelasan di atas dapat ditarik kesan bahwa halal bihalal menuntut pelaku yang terlibat di dalamnya agar menyambungkan hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dari sebuah konflik, serta berbuat baik secara berkelanjutan. 

Kesan yang berupaya diejawantahkan Kiai Wahab Chasbullah di atas lebih dari sekadar saling memaafkan, tetapi mampu menciptakan kondisi di mana persatuan di antara anak bangsa tercipta untuk peneguhan negara. Sebab itu, halal bihalal lebih dari sekadar ritus keagamaan, tetapi juga kemanusiaan, kebangsaan, dan tradisi yang positif. Wallahu ‘alam bisshowab. 

Penulis adalah Pengajar di Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta.

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2

Telegram #1 Klik disini

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau


Tata Cara Shalat Idul Adha

Tata Cara Shalat Idul Adha 



 Syarat dan rukun shalat Idul Adha (termasuk pula Idul Fitri) mirip dengan shalat lain, demikian pula dengan hal-hal yang membatalkan dan pekerjaan-pekerjaan atau ucapan-ucapan yang disunnahkan. 

Hukum shalat id sunnah muakkadah alias sangat dianjurkan, meskipun bukan wajib. Baik bagi laki-laki maupun perempuan. 

 Namun demikian, tak seperti shalat lima waktu, ada beberapa perbedaan teknis dalam shalat id. Shalat id tak didahului dengan adzan maupun iqamah. Niat dan anjuran takbir juga berbeda. Waktunya setelah matahari terbit hingga masuk waktu dhuhur. 

Untuk shalat Idul Adha, dianjurkan mengawalkan waktu demi memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian shalat id. Shalat id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya. 


Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah ketimbang tidak sama sekali. 

Berikut tata cara shalat id secara tertib sebagai mana disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus. 

Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî ​sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” kalau dilaksanakan sendirian. 
Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum. 
  أُصَلِّيْ  سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى 
 Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.” 

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. 
Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:   
 اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا 
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.” 
 Atau boleh juga membaca:   
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ 
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.” 

Ketiga, membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. 
Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa. 

Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. 

Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.   

Kelima, setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah. Pada momen Idul Adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan sejak bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. 

Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai shalat fadhu. (Mahbib K)

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2

Telegram #1 Klik disini

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau


Ini Doa Lengkap Menyembelih Hewan Kurban

Ini Doa Lengkap Menyembelih Hewan Kurban


Penyembelihan hewan kurban adalah bagian dari ibadah yang sangat dianjurkan. Untuk menyempurnakan ibadah itu, kita dianjurkan untuk berdoa ketika penyembelihan hewan kurban. Inilah doa yang dibaca sesaat sebelum hewan kurban kita disembelih. 
Doa ini dibaca dengan harapan Allah menerima ibadah kurban kita.
 اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm 
Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Mulia"


Doa ini bisa kita temukan antara lain di buku Irsyadul Anam fi Tarjamati Arkanil Islam karya Sayid Utsman bin Yahya atau Tausyih ala Ibni Qasim karya Syekh M Nawawi bin Umar Banten.

Namun demikian ada sejumlah doa yang dianjurkan ketika kita mengambil ancang-ancang untuk menyembelih hewan kurban. 

Hal ini ditunjukkan oleh Syekh M Nawawi Banten dalam Tausyih ala Ibni Qasim. Menurutnya, sebelum kita menghadapkan hewan kurban ke kiblat dan siap menggoreskan senjata tajam, kita dianjurkan membaca bismillâh, lengkap dan sempurnanya bismillâhir rahmânir rahîm. 

Setelah itu kita dianjurkan membaca sholawat untuk Rasulullah SAW, bertakbir tiga kali. 

Setelah menghadap kiblat dan sesaat sebelum menyembelih, kita dianjurkan membaca doa menyembelih seperti di atas. Berikut ini kami urutkan bacaan doanya.

1. Baca “Bismillâh” بِسْمِ اللهِ 

Artinya, “Dengan nama Allah” Lebih sempurna “Bismillâhir rahmânir rahîm”
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 
Artinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”.

 2. Baca sholawat untuk Rasulullah SAW
 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
 Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad. 
Artinya, “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.” 

3. Baca takbir tiga kali dan tahmid sekali 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ 
Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd 
Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.” 

4. Baca doa menyembelih 
اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm 

Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.” 

Adapun takbir pada poin ketiga bisa juga dibaca sebelum bismillah pada poin pertama. 

Demikian doa yang dianjurkan dalam rangkaian upacara penyembelihan hewan kurban. Keterangan ini bisa ditemukan antara lain di buku Tausyih ala Ibni Qasim karya Syekh M Nawawi Banten. Wallahu a‘lam. (Alhafiz Kurniawan)

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/71043/ini-doa-lengkap-menyembelih-hewan-kurban
===
Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2

Telegram #1 Klik disini

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau



Senin, 19 Juli 2021

Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H / 2021 M


Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H / 2021 M



Assalamualaikum...

Tabik Pun...
Halo Sahabat RA!

Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H / 2021 M

Humas (19/7)

============================
Raudhatul Athfal Ar-raihan Belalau
============================

Email : ms_raihan@yahoo.com
Blogger : Yayasan Ar_Raihan Belalau Lampung Barat
Faceebook : Raudhatul Athfal Arraihan Belalau
Instagram: @Raudhatul Athfal Arraihan Belalau
Channel Youtube: Yayasan Ar Raihan Belalau Lampung Barat


Lihat juga Takbiran LIVE beserta Teks


Minggu, 18 Juli 2021

Berita Duka Rektor UNU Lampung


Assalamualaikum...

Tabik Pun...
Halo Sahabat RA!


Turut Berduka cita atas Meninggalnya

Dr. Nasir, M.Pd.

 REKTOR Universitas Nahdhatul Ulama Lampung

============================
Raudhatul Athfal Ar-raihan Belalau
============================

(Humas 18/7 admin)

Email : ms_raihan@yahoo.com
Blogger : Yayasan Ar_Raihan Belalau Lampung Barat
Faceebook : Raudhatul Athfal Arraihan Belalau
Instagram: @Raudhatul Athfal Arraihan Belalau
Channel Youtube: Yayasan Ar Raihan Belalau Lampung Barat

Jumat, 16 Juli 2021

Contoh Desain Piagam KSM Satuan Pendidikan

Contoh Desain Piagam KSM Satuan Pendidikan 


Piagam KSM menjadi cambuk semangat untuk siswa dalam mengikuti kompetisi.

KSM Kompetisi Sains Madrasah (KSM) adalah sebuah ajang berkompetisi dalam bidang sains yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia

KSM yang setiap tahunnya selalu digelar walaupun dalam keadaan pandemi saat ini karena masih bisa dilakukan secara online.

Sesuai Juknis KSM 2021 kegiatan tersebut di mulai dari tingkat satuan pendidikan sampai perwakilan Provinsi dalam ajang KSM tingkat Pusat.

Kegiatan seleksi peserta KSM di satuan pendidikan itu adalah tahap awal yang dimana untuk dapat mewakili dalam ajang kompetisi di tingkat Kabupate.

Pendaftaran KSM tingkat Kabupaten membutuhkan Piagam penghargaan atas prestasi yang diraih di tingkat satuan pendidikan untuk kemudian dijadikan bukti dalam pendaftaran KSM tingkat Kabupaten selain lampiran nilai rapot.

contoh Desain Piagam Penghargaan KSM yang bisa dijadikan sarana pengabadian sebagai piagam penghargaan bagi siswa terbaik dalam ajang kompetisi sains Madrasah.

Secara umum Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2021 bertujuan untuk memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itu, penting rasanya kegiatan KSM ini dilakukan untuk menjadi pengalaman bagi peserta didik dalam kompetisi keilmuan.

Demikian artikel tentang Contoh Desain Piagam KSM Satuan Pendidikan semoga bermanfaat.

Selengkapnya Silahkan DOWNLOAD DISINI

Semoga bermanfaat dan semoga selalu diberikan kemudahan  segala urusan Aamiin...

Jangan Lupa juga gabung digroup

WhatsApp #1 Klik disini

WhatsApp #2

Telegram #1 Klik disini

Mohon Klik LIKE, SHARE AND SUBSCRIBE Untuk Chanel Youtube silahkan kunjungi di Edi Saputra, S.PdI Yayasan Arraihan Belalau

Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN

Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN Nomor : B-3192/SJ/B.III/KP.02....