Sabtu, 29 Maret 2025

100 KATA-KATA HIKMAH


*📚 100 KATA-KATA HIKMAH* 📚

1. ﻣَﻦْ ﺟَﺪَّ ﻭَﺟَﺪَ
1. Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan dapat.

2. ﻣَﻦْ ﺻَﺒَﺮَ ﻇَﻔِﺮَ
2. Barang siapa bersabar, maka ia akan memperoleh apa yang ia cita-citakan.

3. ﻣَﻦْ ﺳَﺎﺭَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺪَّﺭْﺏِ ﻭَﺻَﻞَ
3. Barang siapa berjalan pada jalannya, maka ia akan sampai.

4. ﻣَﻦْ ﻗَﻞَّ ﺻِﺪْﻗُﻪُ ﻗَﻞَّ ﺻَﺪِﻳْﻘُﻪُ
4. Barang siapa sedikit kejujurannya, sedikit pula temannya.

5. ﺟَﺎﻟِﺲْ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺍﻟﻮَﻓَﺎﺀِ
5. Bergaullah dengan orang yang jujur dan menepati janji.

6. ﻣَﻮَﺩَّﺓُ ﺍﻟﺼَّﺪِﻳْﻖِ ﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻭَﻗْﺖَ ﺍﻟﻀِّﻴْﻖِ
6. Ketulusan teman itu akan tampak di waktu sempit.

7. ﻭَﻣَﺎﺍﻟﻠَّﺬَّﺓُ ﺇِﻻَّ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺘَّﻌَﺐِ
7. Kenikmatan tidaklah diperoleh kecuali setelah kepayahan.

8. ﺍﻟﺼَّﺒْﺮُ ﻳُﻌِﻴْﻦُ ﻋَﻠﻰَ ﻛُﻞِّ ﻋَﻤَﻞٍ
8. Kesabaran itu membantu semua pekerjaan.

9. ﺟَﺮِّﺏْ ﻭَﻻَﺣِﻆْ ﺗَﻜُﻦْ ﻋَﺎﺭِﻓًﺎ
9. Coba dan perhatikanlah, niscaya engkau akan tahu.

10. اَلْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ
10. Ilmu itu sebelum berbicara dan berbuat.

11. اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
11. Manfaatkanlah waktu yang lima sebelum datang waktu yang lima lainnya, yaitu: masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum miskin, waktu luangmu sebelum waktu sempit, dan hidupmu sebelum matimu.
( *Hadits Nabawi)*

12. ﺍﻟﻮَﻗْﺖُ ﺃَﺛْﻤَﻦُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺬَّﻫَﺐِ
12. Waktu itu lebih mahal daripada emas.

13. اَلْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ
13. Seseorang itu mengikuti agama kawannya.
( *Hadits Nabawi)*

14. ﺧَﻴْﺮُ ﺟَﻠِﻴْﺲٍ ﻓﻲِ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﻛِﺘَﺎﺏٌ
14. Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku.

15. ﻣَﻦْ ﻳَﺰْﺭَﻉْ ﻳَﺤْﺼُﺪْ
15. Barang siapa menanam, maka ia akan memetik hasilnya.

16. ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻷَﺻْﺤَﺎﺏِ ﻣَﻦْ ﻳَﺪُﻟُّﻚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺨَﻴْﺮِ
16. Sebaik-baik teman adalah orang yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.

17. ﻟَﻮْﻻَ ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﻟَﻜَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻛَﺎﻟﺒَﻬَﺎﺋِﻢِ
17. Seandainya tidak ada ilmu agama, niscaya manusia itu seperti binatang.

18. ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﻓﻲِ ﺍﻟﺼِّﻐَﺮِ ﻛَﺎﻟﻨَّﻘْﺶِ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺤَﺠَﺮِ
18. Belajar di waktu kecil itu bagaikan mengukir di atas batu.

19. ﻟَﻦْ ﺗَﺮْﺟِﻊَ ﺍﻷَﻳﺎَّﻡُ ﺍﻟَّﺘﻲِ ﻣَﻀَﺖْ
19. Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.

20. تَعَلَّمُوْا قَبْلَ أَنْ تَسَوَّدُوْا
20. Belajarlah sebelum engkau menjadi pemimpin nanti.

21. ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﺑِﻼَ ﻋَﻤَﻞٍ ﻛَﺎﻟﺸَّﺠَﺮِ ﺑِﻼَ ﺛَﻤَﺮ
21. Ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon tidak berbuah.

22. ﺍﻻﺗِّﺤَﺎﺩُ ﺃَﺳَﺎﺱُ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺡِ
22. Bersatu adalah pangkal keberhasilan.

23. ﻻَ ﺗَﺤْﺘَﻘِﺮْ ﻣِﺴْﻜِﻴْﻨًﺎ ﻭَﻛُﻦْ ﻟَﻪُ ﻣُﻌِﻴْﻨﺎً
23. Jangan engkau menghina orang miskin, bahkan jadilah penolong baginya.

24. ﺍﻟﺸَّﺮَﻑُ ﺑِﺎﻷَﺩَﺏِ ﻻَ ﺑِﺎﻟﻨَّﺴَﺐِ
24. Kemuliaan itu diperoleh dengan adab kesopanan, bukan dengan keturunan.

25. ﺳَﻼَﻣَﺔُ ﺍﻹِﻧْﺴَﺎﻥِ ﻓﻲِ ﺣِﻔْﻆِ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ
25. Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya (perkataannya).
26. ﺁﺩَﺍﺏُ ﺍﻟﻤَﺮْﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺫَﻫَﺒِﻪِ
26. Adab seseorang lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.

27. ﺳُﻮْﺀُ ﺍﻟﺨُﻠُﻖِ ﻳُﻌْﺪِﻱ
27. Akhlak yang buruk itu menular.

28. ﺁﻓَﺔُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ ﺍﻟﻨِّﺴْﻴﺎَﻥُ6
28. Bencana ilmu adalah lupa.

29. ﺇِﺫَﺍ ﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟﻌَﺰْﻡُ ﻭَﺿَﺢَ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴْﻞُ
29. Jika benar kemauan seseorang, maka akan terbuka jalannya.

30. ﻻَ ﺗَﺤْﺘَﻘِﺮْ ﻣَﻦْ ﺩُﻭْﻧَﻚَ ﻓَﻠِﻜُﻞِّ ﺷَﻴْﺊٍ ﻣَﺰِﻳَّﺔٌ
30. Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena masing-masing memiliki kelebihan.

31. ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻳَﺼْﻠُﺢْ ﻟَﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ
31. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik kepadamu.

32. ﻓَﻜِّﺮْ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﺰِﻡَ
32. Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).

33. ﻣَﻦْ ﻋَﺮَﻑَ ﺑُﻌْﺪَ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ ﺍِﺳْﺘَﻌَﺪَّ
33. Barang siapa yang mengetahui jauhnya jarak perjalanan, maka dia akan mempersiapkan bekal.

34. ﻣَﻦْ ﺣَﻔَﺮَ ﺣُﻔْﺮَﺓً ﻭَﻗَﻊَ ﻓِﻴْﻬَﺎ
34. Barang siapa menggali lubang, maka ia akan terperosok di dalamnya.

35. لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا
35. Janganlah meremehkan perbuatan baik meskipun kecil.
( *Hadits Nabawi)*

36. ﻣَﻦْ ﻛَﺜُﺮَ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧُﻪُ ﻛَﺜُﺮَ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻪُ
36. Barang siapa banyak perbuatan baiknya, maka banyak pula temannya.

37. ﺍِﺟْﻬَﺪْ ﻭَﻻَ ﺗَﻜْﺴَﻞْ ﻭَﻻَ ﺗَﻚُ ﻏَﺎﻓِﻼً ﻓَﻨَﺪَﺍﻣَﺔُ ﺍﻟﻌُﻘْﺒﻰَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺘَﻜﺎَﺳَﻞُ
37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malasan, dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malasan.

38. ﻻَ ﺗُﺆَﺧِّﺮْ ﻋَﻤَﻠَﻚَ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﻐَﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﻘْﺪِﺭُ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﻤَﻠَﻪُ ﺍﻟﻴَﻮْﻡَ
38. Janganlah menunda pekerjaan yang dapat kamu kerjakan hari ini hingga esok hari.

39. ﺍُﺗْﺮُﻙِ ﺍﻟﺸَّﺮَّ ﻳَﺘْﺮُﻛْﻚَ
39. Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.

40. ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﺧُﻠُﻘﺎً ﻭَﺃَﻧْﻔَﻌُﻬُﻢْ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ
40. Sebaik-baik manusia adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.

41. ﻓﻲِ ﺍﻟﺘَّﺄَﻧِّﻲ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔُ ﻭَﻓﻲِ ﺍﻟﻌَﺠَﻠَﺔِ ﺍﻟﻨَّﺪَﺍﻣَﺔُ
41. Dalam sikap hati-hati terdapat keselamatan, dan dalam tergesa-gesa terdapat penyesalan.

42. ﺛَﻤْﺮَﺓُ ﺍﻟﺘَّﻔْﺮِﻳْﻂِ ﺍﻟﻨَّﺪَﺍﻣَﺔُ ﻭَﺛَﻤْﺮَﺓُ ﺍﻟﺤَﺰْﻡِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔُ
42. Buah meremehkan adalah penyesalan, dan buah sikap serius adalah keselamatan.

43. ﺍﻟﺮِّﻓْﻖُ ﺑِﺎﻟﻀَّﻌِﻴْﻒِ ﻣِﻦْ ﺧُﻠُﻖِ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳْﻒِT
43. Berlemah lembut kepada orang yang lemah adalah akhlak orang mulia (terhormat).

44. ﻓَﺠَﺰَﺍﺀُ ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ ﺳَﻴِّﺌَﺔٌ ﻣِﺜْﻠُﻬَﺎ
44. Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa.

45. ﺗَﺮْﻙُ ﺍﻟﺠَﻮَﺍﺏِ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺠَﺎﻫِﻞِ ﺟَﻮَﺍﺏٌ
45. Tidak menjawab orang yang bodoh adalah jawabannya.

46. ﻣَﻦْ ﻋَﺬُﺏَ ﻟِﺴَﺎﻧُﻪُ ﻛَﺜُﺮَ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻪُ
46. Barang siapa manis tutur katanya (perkataannya), maka banyak pula temannya.

47. ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻢَّ ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ﻗَﻞَّ ﺍﻟﻜَﻼَﻡُ
47. Apabila akal seseorang telah sempurna, maka akan sedikit bicaranya.

48. ﻣَﻦْ ﻃَﻠَﺐَ ﺃَﺧًﺎ ﺑِﻼَ ﻋَﻴْﺐٍ ﺑَﻘِﻲَ ﺑَﻼَ ﺃَﺥٍ
48. Barang siapa mencari teman yang tidak bercacat, maka ia tidak akan mempunyai teman.

49. ﻗُﻞِ ﺍﻟﺤَﻖَّ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﺮًّﺍ
49. Katakanlah yang benar itu meskipun pahit ( *hadits nabawi).*

50. ﺧَﻴْﺮُ ﻣَﺎﻟِﻚَ ﻣَﺎ ﻧَﻔَﻌَﻚَ
50. Sebaik-baik hartamu adalah sesuatu yang bermanfaat bagimu.

51. ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﺃَﻭْﺳَﻃُﻬَﺎ
51. Sebaik-baik perkara adalah pertengahannya (tidak melampaui batas dan tidak meremehkan).

52. ﻟِﻜُﻞِّ ﻣَﻘَﺎﻡٍ ﻣَﻘَﺎﻝٌ ﻭَﻟِﻜُﻞِّ ﻣَﻘَﺎﻝٍ ﻣَﻘَﺎﻡٌ
52. Setiap tempat ada kalimat yang tepat, dan setiap kalimat yang tepat ada tempat disampaikannya.

53. ﺇِﺫﺍَ ﻟﻢَ ﺗَﺴْﺘَﺤْﻲِ ﻓَﺎﺻْﻨَﻊْ ﻣَﺎ ﺷِﺌْﺖَ
53. Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu.
( *Hadits Nabawi)*

54. ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟﻌَﻴْﺐُ ﻟِﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻓَﻘِﻴْﺮًﺍ ﺑَﻞِ ﺍﻟﻌَﻴْﺐُ ﻟِﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﺑَﺨِﻴْﻼً
54. Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.

55. ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟﻴَﺘِﻴْﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻗَﺪْ ﻣَﺎﺕَ ﻭَﺍﻟِﺪُﻩُ ﺑَﻞِ ﺍﻟﻴَﺘِﻴْﻢُ ﻳَﺘِﻴْﻢُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ ﻭَﺍﻷَﺩَﺏِ
55. Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tetapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.

56. ﻟِﻜُﻞِّ ﻋَﻤَﻞٍ ﺛَﻮَﺍﺏٌ ﻭَﻟِﻜُﻞِّ ﻛَﻼَﻡٍ ﺟَﻮَﺍﺏٌ
56. Setiap pekerjaan itu ada balasannya, dan setiap ucapan itu ada jawabannya.

57. ﻭَﻋَﺎﻣِﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﻤَﺎ ﺗُﺤِﺐُّ ﻣِﻨْﻪُ ﺩَﺍﺋِﻤﺎً
57. Pergaulilah manusia dengan apa-apa yang engkau sukai disikapi dengannya.

58. ﻫَﻠَﻚَ ﺍﻣْﺮُﺅٌ ﻟَﻢْ ﻳَﻌْﺮِﻑْ ﻗَﺪْﺭَﻩُ
58. Hancurnya diri seseorang adalah ketika tidak tahu diri.

59. ﺭَﺃْﺱُ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮْﺏِ ﺍﻟﻜَﺬِﺏُ
59.Pokok dosa itu adalah kebohongan.

60. ﻣَﻦْ ﻇَﻠَﻢَ ﻇُﻠِﻢَ
60. Barang siapa yang menganiaya, maka ia akan dianiaya.

61. ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟﺠَﻤَﺎﻝُ ﺑِﺄَﺛْﻮَﺍﺏٍ ﺗُﺰَﻳِّﻨُﻨُﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺠَﻤَﺎﻝَ ﺟﻤَﺎَﻝُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ ﻭَﺍﻷَﺩَﺏِ
61. Bukanlah kecantikan itu karena pakaian yang menghiasi diri kita, akan tetapi kecantikan itu adalah kecantikan karena ilmu dan kesopanan.

62. ﻻَ ﺗَﻜُﻦْ ﺭَﻃْﺒﺎً ﻓَﺘُﻌْﺼَﺮَ ﻭَﻻَ ﻳَﺎﺑِﺴًﺎ ﻓَﺘُﻜَﺴَّﺮَ
62. Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.

63. ﻣَﻦْ ﺃَﻋﺎَﻧَﻚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﻇَﻠَﻤَﻚَ
63. Barang siapa yang menolongmu dalam kejahatan maka sama saja ia telah menganiayamu.

64. ﺃَﺧِﻲ ﻟَﻦْ ﺗَﻨَﺎﻝَ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺴِﺘَّﺔٍ ﺳَﺄُﻧْﺒِﻴْﻚَ ﻋَﻦْ
ﺗَﻔْﺼِﻴْﻠِﻬَﺎ ﺑِﺒَﻴَﺎﻥٍ :
ﺫَﻛَﺎﺀٌ ﻭَﺣِﺮْﺹٌ ﻭَﺍﺟْﺘِﻬَﺎﺩٌ ﻭَﺩِﺭْﻫَﻢٌ ﻭَﺻُﺤْﺒَﺔُ ﺃُﺳْﺘَﺎﺫٍ
ﻭَﻃُﻮْﻝُ ﺯَﻣَﺎﻥٍ
64. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
1). Kecerdasan
2). Haus terhadap ilmu
3). Kesungguhan
4). Harta benda (bekal)
5). Menemani guru
6). Waktu yang panjang

[ *Imam Syafi’i رحمه الله]* 

65. ﺍﻟﻌَﻤَﻞُ ﻳَﺠْﻌَﻞُ ﺍﻟﺼَّﻌْﺐَ ﺳَﻬْﻼً
65. Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.

66. ﻣَﻦْ ﺗَﺄَﻧَّﻰ ﻧَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﺗَﻤَﻨَّﻰ
66. Barang siapa bersikap pelan-pelan, niscaya mendapatkan apa yang ia cita-citakan.

67. مَنْ أَسْرَعَ الْجَوَابَ حَادَ عَنِ الصَّوَابِ
67. Barang siapa tergesa-gesa menjawab, maka ia akan keliru dari jawaban yang benar.

68. الَطَّهُوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ
68. Kesucian itu separuh dari keimanan
( *Hadits Nabawi).*

69. ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺒُﺮَ ﺍﻟﻤَﻄْﻠُﻮْﺏُ ﻗَﻞَّ ﺍﻟﻤُﺴَﺎﻋِﺪُ
69. Kalau besar permintaannya, maka sedikit penolongnya.

70. ﻻَ ﺧَﻴْﺮَ ﻓﻲِ ﻟَﺬَّﺓٍ ﺗَﻌْﻘِﺐُ ﻧَﺪَﻣﺎً
70. Tidak ada kebaikan pada suatu kenikmatan ketika diiringi oleh penyesalan.

71. ﺗَﻨْﻈِﻴْﻢُ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ ﻳُﻮَﻓِّﺮُ ﻧِﺼْﻒَ ﺍﻟﻮَﻗْﺖِ
71. Mengatur pekerjaan itu menabung separuh waktu.

72. إِذَا مَا خَلَوْتَ، الدّهرَ، يَوْماً، فَلاَ تَقُلْ خَلَوْتَ وَلكِنْ قُلْ عَلَيَّ رَقِيبُ
72. Ketika engkau sendiri, maka jangan katakan, “aku sedang sendiri,” tetapi katakanlah, “Aku sedang diawasi.”

73. ﺩَﺍﻭُﻭْﺍ ﺍﻟﻐَﻀَﺐَ ﺑِﺎﻟﺼُّﻤْﺖِ
73. Obatilah kemarahan itu dengan diam.

74. ﺍﻟﻜَﻼَﻡُ ﻳَﻨْﻔُﺬُ ﻣَﺎﻻَ ﺗَﻨْﻔُﺬُﻩُ ﺍﻹِﺑَﺮُ
74. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.

75. ﻟَﻴْﺲَ ﻛُﻞُّ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﻤَﻊُ ﺫَﻫَﺒﺎً
75. Bukan setiap yang mengkilap itu emas.

76. ﺳِﻴْﺮَﺓُ ﺍﻟﻤَﺮْﺀِ ﺗُﻨْﺒِﺊُ ﻋَﻦْ ﺳَﺮِﻳْﺮَﺗِﻪِ
76. Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasia dirinya.

77. ﻗِﻴْﻤِﺔُ ﺍﻟﻤَﺮْﺀِ ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﻳُﺤْﺴِﻨُﻪُ
77. Nilai seseorang itu sebesar kebaikan yang telah diperbuatnya.

78. ﺻَﺪِﻳْﻘُﻚَ ﻣَﻦْ ﺃَﺑْﻜَﺎﻙَ ﻻَ ﻣَﻦْ ﺃَﺿْﺤَﻜَﻚَ
78. Temannmu adalah orang yang membuatmu menangis (membuat sadar), bukan orang yang membuatmu tertawa (lalai).

79. ﻋَﺜْﺮَﺓُ ﺍﻟﻘَﺪَﻡِ ﺃَﺳْﻠَﻢُ ﻣِﻦْ ﻋَﺜْﺮَﺓِ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ
79. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.

80. ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﻜَﻼَﻡِ ﻣَﺎ ﻗَﻞَّ ﻭَﺩَﻝَّ
80. Sebaik-baik perkataan itu adalah yang sedikit dan menjukkan maksudnya.

81. ﻛُﻞُّ ﺷَﻴْﺊٍ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺜُﺮَ ﺭَﺧُﺺَ ﺇِﻻَّ ﺍﻷَﺩَﺏَ
81. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.

82. ﺃَﻭَّﻝُ ﺍﻟﻐَﻀَﺐِ ﺟُﻨُﻮْﻥٌ ﻭَﺁﺧِﺮُﻩُ ﻧَﺪَﻡٌ
82. Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.

83. عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ لَكِنْ لِتَوَقِّيْهِ , وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الشَّرَّ مِنَ النَّاسِ يَقَعُ فِيْهِ
83. Aku mengenal keburukan bukan untuk mengerjakannya, tetapi agar dapat menjaga diriku daripadanya. Orang yang tidak mengenali keurukan biasanya terjatuh di dalamnya. 

84. ﺍُﻧْﻈُﺮْ ﻣَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﻈُﺮْ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ
84. Perhatikanlah apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.

85. ﺍﻟﺤَﺴُﻮْﺩُ ﻻَ ﻳَﺴُﻮْﺩُ
85. Orang yang hasad tidak akan menjadi orang yang mulia.

86. ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺨَﻮَﺍﺗِﻤِﻬَﺎ
86. Amalan seseorang tergantung akhirnya.

87.  مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ أَوْرَثَهُ اللهُ عِلْمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
87. Barang siapa mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya, maka *ALLAH* akan memberinya ilmu yang sebelumnya tidak diketahui

88. ﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻦِ ﺇِﺳْﻼَﻡِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀِ ﺗَﺮْﻛُﻪُ ﻣَﺎﻻَ ﻳَﻌْﻨِﻴْﻪِ
88. Salah satu ciri baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya
( *Hadits Nabawi).* 

89. اَلصَّمْتُ حِكْمَةٌ
89. Diam itu hikmah.

90. ﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﺪُّﻧﻴْﺎَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍْلآﺧِﺮَﺓَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻭَﻣَﻦْ أَﺭَﺍﺩَﻫُﻤَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ
90. Barang siapa yang menginginkan6 dunia, maka hendaklah ia memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat maka hendaklah ia memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaklah ia memiliki ilmu.

90. اَلدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ 
91. Doa adalah senjata orang mukmin.

91. ﻟِﺴَﺎﻥُ ﺍﻟْﺤَﺎﻝِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﻟِﺴَﺎﻥِ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﻝِ
91. Menunjukkan sikap yang baik lebih efektif daripada sekedar ucapan.

92. اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ
92. Berusahalah meraih hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada *ALLAH* dan jangan bersikap lemah.
( *Hadits Nabawi)*

93. اَلْإِقْتِصَادُ فِى السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الْإِجْتِهَادِ فِى الْبِدْعَةِ
93. Sederhana di atas Sunnah Rasulullah shallalahu alahi wa sallam lebih baik daripada
sungguh-sungguh di atas bid’ah (mengada-ada dalam agama).

94. وَفِي كُلِّ شَيْءٍ لَهُ آيَةٌ ... تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ وَاحِدٌ
94. Segala sesuatu terdapat bukti akan keeasaan *ALLAH* .

95. لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ
95. Kekayaan itu bukan karena banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kaya hati.
( *Hadits Nabawi)*

96. ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻔَﺘَﻰ ﻣَﻦْ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻛَﺎﻥَ أَﺑِﻰ ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﻔَﺘَﻰ ﻣَﻦْ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻫَﺎﺃَﻧَﺎﺫَﺍ
96. Bukanlah seorang pemuda yang mengatakan “inilah ayahku,” tetapi pemuda yang sejati adalah yang mengatakan, “Inilah diriku.”

97. «الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ، خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
97. Mukmin yang kuat lebih baik dari pada mukmin yang lemah.

98. ﺍَﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﺪُﻭُّ ﻣَﺎ ﺟَﻬِﻞَ
98. Manusia menjadi musuh terhadap apa yang ia tidak ketahui.

99. ﻣَﻦْ ﺃَﺣَﺐَّ ﺷَﻴْئا ﺍَﻛْﺜَﺮَ ﺫِﻛْﺮَﻩُ
99. Barang siapa yang mencintai sesuatu, pastilah ia banyak menyebutnya.

100. لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ   إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطيعُ
100. Kalau seandainya cintamu sejati, tentu kamu akan menaati, sesungguhnya orang yang mencintai akan menaati orang yang dicintai.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ
في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ .

 *SEMOGA BERMANFAAT 🤲🏻* 

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حُبَّكَ وَحُبَّ حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد ﷺ. 

"Ya *ALLAH*  Rezekikanlah Kepada ku agar cinta Kepada mu dan Mencintai Kekasihmu Sayyidina *MUHAMMAD*  ﷺ.”

جَزَىٰ ٱللَّهُ عَنَّا سَيِّدَنَا مُحَمَّدَاً ﷺ مَا هُوَ أَهْلُهُ.

Semoga bermanfaat Buat Kita semua Baik Dunia Maupun Akhirat. 

" Barangsiapa yang Menunjukkan Kepada kebaikan Maka dia Akan Mendapatkan pahala seperti pahala Yang Mengerjakan  Nya"

( *HR MUSLIM  No1893).* 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍﷺ🌹

Created By EDI SAPUTRA, S.Pd.I

IBU, MADRASAH NOMOR SATU


💞
IBU, MADRASAH NOMOR SATU

*Madrasah pertama adalah ibu dan keluarga.*

 Menjadi seorang ibu adalah kemuliaan tersendiri yang Allah agungkan dalam syari’at-Nya, dimana Allah subhanallahu wata’ala menyandingkan perintah tauhid dengan berbakti kepada orang tua, begitu juga dengan syukur-Nya digandengkan dengan syukur kepada orang tua, sebagaimana Allah subhanallahu wata’ala sebutkan dalam firman-Nya:

…وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa…”
(QS. An-Nisa: 36)

قُلْ تَعَالَوْا۟ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا

“Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, dan berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa…”
(QS. Al-An’am: 151)

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
(QS. Al-Isra’: 23)

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
(QS. Al-Isra’: 23-24)

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
(QS. Luqman: 14)

Ayat-ayat diatas menjadi bukti yang sangat jelas akan keagungan dan posisi kedua orang tua dalam kehidupan manusia ini, karena keutamaan tersebut langsung berasal dari Allah sang Pemilik alam semesta ini.

Anak yang sholeh dan sholehah tentu merupakan dambaan setiap orang tua, karena ia adalah harta paling berharga yang dimiliki orang tua, ia adalah aset yang akan mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan dunia akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)

Bahkan Allah subhanahu wa ta’ala akan mengumpulkan seseorang yang beriman dengan keturunannya yang sholeh, sebagaimana firman-Nya:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
(QS. Ath-Thur: 21)

Tentu ayat dan hadist diatas menjadi pelecut dan penyemangat bagi setiap insan yang beriman agar berlomba-lomba dalam menciptakan generasi sholeh dan sholehah agar kelak bisa berkumpul bersama di surga, untuk itulah setiap orang tua yang beriman berusaha melahirkan generasi sholeh dan sholehah.

Untuk itulah peran dan posisi orang tua dalam pendidikan anak sangat fundamental, khususnya ibu, karena semenjak anak berada dalam kandungannya, ia akan merekam apa-apa yang dilakukan ibunya, begitu juga ketika sudah lahir dan proses menyusui, ia akan meniru dari tingkah ibunya, ia akan mendengar setiap kalimat yang diucapkan ibunya, maka disinilah sang anak mulai merekam secara langsung bagaimana mengenal dunia ini. Untuk itu, disinilah peran ibu sebagai madrasah pertama bagi sang anak sangat dibutuhkan.

Hal inilah yang menjadi sebab kenapa posisi ibu dalam Islam begitu dimuliakan, karena jasanya dan tanggung jawabnya yang begitu besar dalam menjaga generasi rabbani. Sehingga langkah pertama yang harus ditempuh dalam melahirkan generasi sholeh dan sholehah adalah mencari istri sholehah yang akan menjadi ibu anak-anak nantinya, seperti halnya yang dilakukan sahabat Umar bin Khatthab untuk anaknya hingga lahir darinya sosok Umar bin Abdul Aziz.

Islam memandang bahwa ibu adalah poros dan sumber kehidupan, untuk itulah kaum sekuler pun berusaha menghilangkan fitrah seorang ibu dengan sibuk mempropagandakan gender hingga ia lupa akan peran utamanya dalam keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Syaikh Muhammad Ghazali dalam memberikan gambaran tentang sosok seorang ibu dalam kitabnya dengan menyebutkan:

“Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang menghembuskan nafas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh ruang kehidupan. Dan ia sangat berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik”. As-Sunnah An-Nabawiah baina ahlil fiqhi wa ahlil hadits, hal 52

Benarlah syair yang diungkapkan penyair Hafizh Irahim ketika menggambarkan tentang sosok ibu:

Ibu adalah madrasah
Bila kau mempersiapkannya
Kau mempesiapkan bangsa yang kokoh
Ibu adalah taman
Bila engkau merawatnya dengan air sejuk
Taman itu akan menumbuhkan pohon
Dengan dedaunan yang lebat menghijau
Ibu adalah maha guru
Jejak kakinya terpateri sepanjang sejarah dunia

sumber : https://wadimubarak.com/ibu-madrasah-nomor-satu/

By EDI SAPUTRA, S.Pd.I

Fiqih Qurban (6): Pembagian Daging Qurban

Fiqih Qurban (6): Pembagian Daging Qurban Oleh Edi Saputra, S.Pd.I Hewan yang telah diqurbankan, pembagiaannya sangat diharapkan...