Kamis, 06 November 2025

Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi: Guru Para Pendiri Bangsa

Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi: Guru Para Pendiri Bangsa


Oleh: Edi Saputra, S.PdI.Gr.

Di balik lahirnya dua organisasi Islam terbesar di Indonesia — Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama — ada sosok guru besar asal Minangkabau yang menjadi penghubung keduanya.
Dialah Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, ulama Tanah Suci yang menanam benih ilmu bagi para pendiri bangsa.

Nama Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebangkitan Islam di Nusantara. Selain dikenal sebagai Imam Besar Masjidil Haram, beliau juga merupakan guru dari dua tokoh besar Indonesia — KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Dua muridnya inilah yang kelak menyalakan cahaya pembaruan dan menjaga tradisi Islam di tanah air. Tak berlebihan jika dikatakan, melalui mereka, pengaruh Syekh Ahmad Khatib ikut membentuk arah Islam di Indonesia.

Ketika Ahmad Dahlan muda menuntut ilmu di Makkah, ia berguru kepada Syekh Ahmad Khatib dalam bidang fiqih dan tafsir. Dari gurunya itu, ia belajar ketegasan berpikir, kerapian logika, dan semangat untuk mengembalikan ajaran Islam kepada sumber aslinya — Al-Qur’an dan Sunnah. Kelak, semangat itulah yang menjadi dasar gerakan pembaruan Muhammadiyah. Meski Ahmad Dahlan kemudian mengembangkan pemikirannya sendiri, benih keilmuan dan ketegasan sikap itu jelas berakar dari sang guru.

Sementara KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU, juga berguru pada Syekh Ahmad Khatib saat berada di Makkah. Dari beliau, Hasyim Asy’ari mendapatkan pemahaman mendalam tentang fiqih Syafi’i dan tasawuf. Ia dikenal sebagai murid yang tekun dan penuh hormat. Hubungan keduanya begitu erat, walau dalam beberapa pandangan keagamaan mereka memiliki perbedaan, terutama dalam hal tarekat dan amalan tradisi. Namun, keduanya tetap saling menghargai dalam bingkai keilmuan dan adab.
Menariknya, kedua murid besar ini — Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari — kelak mendirikan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yang hingga kini masih hidup dan berkembang. 
Keduanya membawa semangat ilmu dan ketulusan yang diwariskan sang guru. Dengan cara masing-masing, mereka melanjutkan cita-cita Syekh Ahmad Khatib: menegakkan Islam yang berilmu, beradab, dan memberi manfaat bagi umat.

Maka, ketika kita melihat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama berdampingan membangun bangsa, sesungguhnya di sana mengalir warisan dari seorang ulama Minangkabau di Tanah Suci. Seorang guru besar yang tak hanya mengajarkan kitab, tetapi menanamkan nilai — bahwa ilmu harus melahirkan amal, dan perbedaan tidak harus memisahkan. Itulah Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, Guru Para Pendiri Bangsa.

Wallahu A'lam

ASTA PROTAS KEMENTERIAN AGAMA RI

ASTA PROTAS KEMENTERIAN AGAMA RI 2025-2026

" Kemenag Berdampak "


Siaran Pers 

Kementerian Agama 

Kenalkan Asta Protas, Menag: Isinya Program Kemenag Berdampak

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenalkan Asta Protas Kemenag Berdampak atau delapan program prioritas Kemenag berdampak. Menag Nasaruddin mengungkapkan program-progam yang terpilih ini merupakan langkah konkret Kemenag untuk menyelesaikan Asta Cita serta 17 program prioritas yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

“Asta Protas ini berisi delapan program besar, yang outputnya diharapkan berdampak langsung pada masyarakat serta berkontribusi terhadap penyelesaian Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden dan Wapres. Ini insyaAllah akan kita kerjakan selama periode 2025 sampai 2029,” tutur Menag Nasaruddin saat mengenalkan Asta Protas Kemenag Berdampak di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Kamis (6/3/2025). 

Delapan program prioriitas Kemenag, meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan Ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola. 

 

1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan

Ada lima hal penting yang dilakukan, antara lain adalah upaya peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah terus dilakukan, diiringi penguatan pembinaan umat.

"Regulasi kerukunan umat beragama akan kita perkuat, termasuk penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan," sebut Menag

"Kita akan lakukan pengembangan dan insersi kurikukum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan di lembaga pendidikan dan kediklatan binaan Kemenag," sambungnya.

2. Penguatan Ekologi

Krisis iklim menjadi isu global. Indonesia harus terdepan dalam pelestarian lingkungan. Itu harus berangkat dari pemahaman dan kesadaran keagamaan akan pentingnya merawat bumi. Agama kaya akan nilai pelestarian lingkungan. Di Islam ada konsep khilafah yang harus dipahami manusia sebagai pelestari alam raya. Ada ajaran Tri Hita Karana dalam Hindu, dan Laudato Si' dalam Katolik.

Akan hal ini, Kemenag akan menginisiasi upaya pelestarian lingkungan di lembaga pendidikan agama dan lembaga keagamaan. Misalnya dengan penanaman satu juta pohon, penggalangan wakaf pohon dari calon pengantin, dan lainnya.

"Kita akan terapkan _green building_ untuk sarana prasana pendidikan agama dan keagamaan," sebut Menag.

"Konsep ini baik terkait penggunaan sumber daya berkelanjutan, pengelolaan air dan limbah, hingga efisiensi energi," sambungnya.

Kemenag juga akan mengintensifkan diklat berbasis kesadaran lingkungan secara kolaboratif, melibatkan tokoh agama dan masyarakat.

3. Layanan Keagamaan Berdampak

Kemenag harus hadir di setiap problem keagamaan umat. Relevansi progran menjadi penting agar ada dampak yang dirasakan langsung.

Hal ini antara lain akan kita lakukan melalui penguatan Bimbingan Perkawinan, Pengarusutamaan Keluarga Maslahat, Pembangunan KUA Inklusif dan Ramah.

"Kita juga akan lakukan penguatan layanan keagamaan di wilayah 3T," jelasnya.

"Kemenag juga akan siapkan bantuan kitab suci dan bahan bacaan keagamaan ramah difabel untuk menguatkan literasi keagamaan umat," sambungnya.

4. Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah dan Terintegrasi

Bagian tugas Kemenag adalah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemenag bersyukur lembaga pendidikan agama dan keagamaan makin kompetitif. "Ke depan kita akan kembangkan agar lebih unggul lagi, terintegrasi dalam sistem, terdigitalisasi, relevan, serta didukung SDM berkualitas dan sarana prasarana yang memadai dan inklusif," kata Menag.

"Kita juga akan selesaikan PPG Guru Dalam Jabatan, insya Allah dalam dua tahun ke depan. Jika guru tersertifikasi, harapannya akan lebih profesional. Kesejahteraan juga bisa ditingkatkan melalui tunjangan profesi," kata Menag.

"Kemenag juga akan berikan beasiswa pendidkan, baik melalui skema Kartu Indonesia Pintar maupun Beasiswa Indonesia Bangkit," sambungnya.

Kemenag ke depan akan melakukan akselerasi akreditasi unggul pada PTKN, serta pemguatan kualitas literasi keagamaan berbasis budaya digital dan media sosial.

5. Pemberdayaan Pesantren

Pesantren berkontribusi, sejak sebelum Indonesia merdeka. Lahirnya UU Pesantren menjadi momentum rekognisi dan afirmasi. "Kemenag terus komitmen kembangkan pesantren sebagai tempat pembelajaran yang aman, ramah anak, dan inklusif," tutur Menag.

"Bahkan, pesantren selama ini terbukti ikut menopang pertumbuhan ekonomi umat," lanjutnya.

Kemenag ke depan akan menguatkan kemandirian pesantren melalui pemberiam bantuan inkubasi bisnis. "Kita harap jumlah Badan Usaha Milik Pesantren akan terus bertambah. Kita harap bisa sampai 5.000," sebut Menag.

"Kita juga akan mendirikan pesantren internasional serta melakukan penguatan kualitas dan rekognisi bagi lulusan pesantren. Kita saat ini juga sedang menggodok pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren," tuturnya. 

6. Pemberdayaan Ekonomi Umat

Masyarakat Indonesia dikenal religius dan peduli. Karenanya, potensi dana sosial keagamaan Indonesia mencapai ratusan triliun. Zakat misalnya, potensinya mencapai Rp327 triliun. Tapi yang terhimpun baru sekitar Rp41 triliun.

"Kita akan lakukan penguatan tata kelola untuk optimalisasi peran dana sosial keagamaan," papar Menag.

"Penghimpunan dana sosial harus maksimal dan distribusinya tepat sasaran sehingga berdampak pada pemberdayaan ekonomi umat," tegasnya.

Kemenag akan melakukan penguatan regulasi tata kelola dana sosial keagamaan, serta integrasi data pemanfaatan dana sosial keagamaan berbasis wilayah atau komunitas.

 

7. Sukses Haji

Haji 2025 kemungkinan menjadi haji terakhir dikelola Kemenag. Kemenag harus memberikan legacy terbaik. 

"Kita upayakan jemaah tersenyum di awal, saat persiapan, senyum di tengah saat menjalankan ibadah haji, dan senyum di akhir usai berhaji. Semoga semua mabrur," harap Menag

Kemenag telah menyelesaikan buku manasik haji. Substansinya tidak hanya fiqih, tapi juga tasawwuf. 

"Kita akan terus lakukan penguatan ekosistem ekonomi haji. Insya Allah ekspor bahan makanan nusantara dan kepetluan jemaah akan meningkat," sebut Menag.

"Kita akan kembali teraplkan skema murur dan juga tanazul secara lebih sistematis," sambungnya.

Terobosan Kemenag tahun ini adalah transparan daftar nama jemaah haji, baik reguler maupun khusus.

8.Digitalisasi Tata Kelola

Digitalisasi adalah kunci untuk layanan keagamaan yang murah, mudah, efisien dan transparan. "Kami ingin, digitalisasi di semua layanan. Beragam informasi disajikan dalam satu layanan data," kata Menag. 

"Mengapa satu layanan data ini menjadi penting? karena dari tata kelola data yang akurat, kita dapat melakukan berbagai intervensi kebijakan dengan tepat dan transparan. Ini jadi prioritas kami," imbuhnya. 

Berbagai sistem informasi diintegrasikan dalam satu aplikasi. Sistem pengembangan SDM juga berbasis digital agar bisa diikuti secara masif oleh stakeholders Kemenag.

"Kemenag terapkan manajemen talenta, sistem merit, dan reformasi birokrasi," tandasnya.



 

Humas

Disadur oleh: Edi Saputra, S.PdI.,Gr. (Guru Ahli Pertama)

IKHLAS

IKHLAS 
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.
 
Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa sulit
Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.
 
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam.., maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
 
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.
 
Tetap semangat….
Tetap sabar….
Tetap tersenyum…..
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
 
TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA.
 
______
 Oleh: Edi Saputra, S.PdI.,Gr.
(Disadur dari Buku "Sepatu Dahlan Iskan")
Semangat pagi!

Menyederhanakan NU

Menyederhanakan NU Penulis: Edi Saputra, S.PdI.,Gr. Kisruh dan dinamika internal PBNU belakangan ini seperti membuka kembali lem...