Jumat, 01 Maret 2024

Itjen Kemenag Evaluasi Pengelolaan Dana PIP Madrasah - Inspektorat Wilayah II Inspektorat Jenderal Kementerian Agama mengevaluasi pengelolaan Program Indonesia Pintar (PIP) Madrasah. Evaluasi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan.

Itjen Kemenag Evaluasi Pengelolaan Dana PIP Madrasah

Itjen Kemenag Evaluasi Pengelolaan Dana PIP Madrasah - Inspektorat Wilayah II Inspektorat Jenderal Kementerian Agama mengevaluasi pengelolaan Program Indonesia Pintar (PIP) Madrasah. Evaluasi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan.

PIP yang diwujudkan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan penyempurnaan dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Program ini diluncurkan pertama kali pada 2014. Bantuan tunai pendidikan ini menyasar kepada peserta didik/anak usia sekolah (usia 6-21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, dan rentan miskin.

Tim Evaluasi PIP Inspektorat Jenderal turun ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Utara Gorontalo, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Secara nasional, kuota PIP 2024 berjumlah 2.329.663 orang. Kuota ini didistribusikan kepada 1.028.209 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI); 907.961 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs); dan 393.493 siswa Madrasah Aliyah (MA).

Tim Evaluasi Itwil II melaksanakan entry meeting secara daring di Jawa Timur pada Senin (26/2/2024). Hadir, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Sugiyo, Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Santoso, semua Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Operator EMIS dan Operator PIP se-Jawa Timur. Alokasi PIP di Jawa Timur untuk 449.786 siswa. Jumlah ini didistribusikan kepada 220.773 siswa MI, 152.459 siswa MTs, dan 76.554 siswa MA.

Inspektur Wilayah (Irwil) II Ruchman Basori mengatakan evaluasi harus memastikan bahwa tujuan PIP tercapai, meliputi kebutuhan buku dan alat tulis sekolah, pembelian seragam dan perlengkapan sekolah, pembiayaan transportasi, uang saku peserta didik, biaya kursus bagi peserta didik pendidikan formal, dan dan biaya praktik tambahan /UJK biaya magang

“Added value bagi siswa penerima PIP akan lebih terasa dalam membangun motivasi siswa untuk fokus belajar dan mengejar cita-cita mereka,”.

Kenapa evaluasi berkesinambungan PIP harus dilakukan, kata Alumni UIN Walisongo ini, karena dengan PIP akan mengatasi hambatan ekonomi masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan dan terpenting adalah mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah.

Pengendali Teknis Itwil II Ali Yuddin mengatakan, evaluasi PIP berkaitan dengan pengolahan data yang berkualitas EMIS dan DTKS, proses penarikan dana oleh siswa dari bank penyalur, penggunaan dana PIP, dan permasalahan teknis lainnya di lapangan.

Terkait dengan evaluasi PIP di Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Ali Yudin mengatakan Tim akan memberikan penguatan mulai dari manajemen/tata kelola yang baik, pemantauan penyaluran dan pemanfaatan dana, ketercapaian tujuan PIP, sosialisasi quota dan anggaran yang masih terbatas. “Melalui entry meeting akan menjadi tambahan data bagi Tim Evaluasi untuk memperkaya data agar lebih komprehensif,” terang Ali.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Sugiyo memberikan apresiasi kepada Tim Evaluasi PIP Itjen. Dia berharap hasil evaluasi dapat mengurai beberapa permasalahan pengelolaan dana PIP di Jawa Timur.

Sugiyo berharap agar evaluasi PIP diharapkan dapat memberikan kemanfaatan kepada siswa miskin dengan menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antara penduduk kaya dengan penduduk miskin, baik kota maupun desa.

Evaluasi PIP dilaksanakan Itwil II Inspektorat Jenderal Kemenag, Penanggung Jawab dan Pengendali Teknis Ali Yuddin, Ketua Tim Evaluasi Margi Sugiarto, dan beberapa anggota Ahmad Muzakki, Herwan, dan Hadi Nugraha Pratama.

Peraturan Menteri Agama No 3 Tahun 2024 tentang Tata Cara Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama

Peraturan Menteri Agama No 3 Tahun 2024 tentang Tata Cara Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama

Peraturan Menteri Agama No 3 Tahun 2024 tentang Tata Cara Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama 

Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama dan kepercayaan yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai kesepakatan berbangsa.

Penguatan Moderasi Beragama yang selanjutnya disingkat PMB adalah upaya sistematis untuk meningkatkan Moderasi Beragama.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelengara pemerintah daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

Sekretariat Bersama Moderasi Beragama yang selanjutnya disebut Sekretariat Bersama adalah forum bersama untuk memperkuat koordinasi lintas kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan PMB.

Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.

PMB diselenggarakan oleh Menteri, menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota secara terencana, sistematis, koordinatif, kolaboratif, dan berkelanjutan sesuai dengan tugas dan fungsi serta kewenangan.

Untuk memperkuat penyelenggaraan PMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Sekretariat Bersama.

Selengkapnya untuk download Peraturan Menteri Agama No 3 Tahun 2024 tentang Tata Cara Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<


Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024

Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024

Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024

Pendahuluan

Dalam rangka menjaga kekhusyukan beribadah dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, perlu ditetapkan panduan penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka 1, perlu menetapkan Surat Edaran Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M.

Maksud dan Tujuan

Surat Edaran ini dimaksudkan dan bertujuan sebagai panduan bagi pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi dengan tetap mengutamakan nilai toleransi.

Ruang Lingkup

Surat Edaran ini mengatur ketentuan mengenai penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi dengan berpegang kepada nilai toleransi.

Dasar

Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

Ketentuan

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Selengkapnya untuk download Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Penutup

Demikian Surat Edaran ini dikeluarkan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT melindungi kita semua.

Pengumuman Pembatalan Kelulusan Peserta Pada Seleksi CPPPK Hasil Optimalisasi Tahun Anggaran 2022

Pengumuman Pembatalan Kelulusan Peserta Pada Seleksi CPPPK Hasil Optimalisasi Tahun Anggaran 2022

Pengumuman Pembatalan Kelulusan Peserta Pada Seleksi CPPPK Hasil Optimalisasi Tahun Anggaran 2022 

Berdasarkan pengumuman Nomor : P-6638/SJ//B.II.2/KP.00.1/09/2023 tanggal 19 September 2023 tentang Hasil Akhir Seleksi Pasca Sanggah Optimalisasi Pengisian Kebutuhan Calon Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2022, kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada masa pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) sebagai persyaratan usul penetapan Nomor Induk PPPK, terdapat peserta dibatalkan status kelulusannya dikarenakan tidak sesuai dengan persyaratan atau mengundurkan diri sebagaimana daftar tercantum pada lampiran pengumuman ini;

2. Sesuai dengan ketentuan, disebutkan bahwa "Apabila di kemudian hari peserta terbukti memberikan data yang tidak sesuai dengan fakta, maka kelulusan yang bersangkutan dinyatakan batal dan/atau yang bersangkutan diberhentikan sebagai CPPPK/PPPK";

3. Peserta yang dibatalkan kelulusannya akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan oleh BKN selaku Ketua Panitia Seleksi Nasional;

4. Keputusan panitia bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat;

5. Seluruh proses pelaksanaan seleksi CPPPK Kementerian Agama tidak dipungut biaya apapun. Kelulusan pelamar ditentukan oleh kemampuan dan kompetensi pelamar;

6. Diimbau kepada seluruh pelamar CPPPK Kementerian Agama agar tidak mempercayai apabila ada orang/pihak tertentu (calo) yang menjanjikan dapat membantu kelulusan dalam setiap tahapan seleksi dengan keharusan menyediakan sejumlah uang atau dalam bentuk apapun; dan

7. Pelayanan dan penjelasan informasi terkait pelaksanaan seleksi CPPPK Kementerian Agama dapat diakses melalui laman https://kemenag.go.id atau https://casn.kemenag.go.id, dan https://sscasn.bkn.go.id serta media sosial resmi Instagram: @kemenag_ri/ @casnkemenag, Twitter: @Kemenag_RI.


Selengkapnya untuk download Pengumuman Pembatalan Kelulusan Peserta Pada Seleksi CPPPK Hasil Optimalisasi Tahun Anggaran 2022 bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian.

Cara Cetak Kartu Ujian Seleksi Akademik PPG Kemenag

Cara Cetak Kartu Ujian Seleksi Akademik PPG Kemenag

Cara Cetak Kartu Ujian Seleksi Akademik PPG Kemenag 

Setelah pendaftaran dan verifikasi berkas adalah pencetakan kartu ujian Seleksi Akademik PPG Kemenag setelah di terima kanwil.

Guru madrasah pendaftar PPG yang status ajuannya dinyatakan lulus dapat mencetak Kartu Ujian Seleksi Akademik PPG (S37a) melalui laman Simpatika.

Kartu Ujian ini akan berisikan jadwal, waktu, dan tempat lokasi dilaksanakannya Seleksi Akademik. kartu harus dibawa saat mengikuti Seleksi Akadmik.

Kartu Ujian Seleksi Pretes PPG Kemenag dapat diunduh dan dicetak melalui laman Simpatika pada akun masing-masing PTK.

Cara Cetak Kartu Ujian Seleksi Akademik PPG Kemenag

1. Buka laman Simpatika yang beralamat di https://simpatika.kemenag.go.id/

2. Klik tombol Login kemudian pilih Login PTK

3. Masukkan username dan password Simpatika masing-masing

4. Setelah terbuka dashboard Simpatika, klik (pada tepi kiri bagian bawah) menu PPG Dalam Jabatan

5. Pada bagian tengah atas, klik tulisan "Jadwal Ujian"

6. Setelah terbuka Jadwal yang berisikan mata pelajaran, waktu, dan tempat ujian, klik tombol "Cetak"

7. Terbuka jendela S37a, simpan dan cetak form S37a (Surat Pengantar Ujian Seleksi Akademik) tersebut.

Dalam S37a tersebut akan berisikan nama dan NPK PTK, informasi terkait jadwal ujian yang meliputi ID Login, Password, mapel ujian, juga tempat, waktu, dan sesi pelaksanaan ujian.

Bawa Kartu Ujian atau Surat Pengantar Ujian tersebut saat mengikuti Seleksi Akademik dilengkapi dengan kartu tanda pengenal dan Kartu Digital Guru (Kartu Simpatika).

Demikian informasi tentang Cara Cetak Kartu Ujian Seleksi Akademik PPG Kemenag yang bisa dibagikan, Semoga bermanfaat

Disinformasi Penghapusan Frasa “agama” dalam Dokumen Draf Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2035

Disinformasi Penghapusan Frasa “agama” dalam Dokumen Draf Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2035

Disinformasi Penghapusan Frasa “agama” dalam Dokumen Draf Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2035

Kembali beredar potongan video dengan narasi yang menyebut bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) hendak menghapus frasa “agama” dalam dokumen draf Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2035.

Video dengan format berita tersebut sama dengan video yang disebarkan pada tahun 2023 dan telah dikategorikan juga oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai video “disinformasi”.

Faktanya, pada tahun 2021 Kemendikbudristek telah merespons isu ini, bahwa tidak benar agama akan dihapus dalam Peta Jalan Pendidikan. Dalam rilis resmi Kemendikbudristek pada 9 Maret 2021, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman mengatakan bahwa dokumen draf Peta Jalan Pendidikan yang dimaksud dalam video bukanlah dokumen final. Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman bahwa dokumen tersebut masih berupa “DRAFT” dan pada saat itu masih menjadi pembahasan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta 60 organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dsb.


Berdasarkan penelusuran, isu mengenai pelajaran agama di sekolah akan dihapus sudah pernah beredar sejak tahun 2017 dan kembali terulang pada tahun 2019, tahun 2021, tahun 2023, hingga di awal 2024. Isu ini masuk dalam kategori DISINFORMASI.

Sumber:


Selasa, 27 Februari 2024

Latihan Soal Pretes PPG IPA



1. Terdapat Kompetensi Dasar (KD): menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut. Manakah di antara pilihan berikut ini merupakan yang pernyataan benar tentang teknologi dan struktur tumbuhan yang mengilhaminya?

A. Velcro atau perekat terinspirasi oleh getah batang
B. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Abengoa terinspirasi dari struktur bunga ros
C. Charger tenaga surya Electree terinspirasi dari osmosis daun
D. Teater Esplanade yang terinspirasi dari bentuk buah rambutan
E. Kota mengambang Lilypad Ecopolis terinsipirasi dari struktur daun teratai

2. Terdapat KD: Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku) Dalam kehidupan sehari-hari banyak cara untuk mengukur panjang suatu benda, seperti menggunakan ukuran langkah, depa, dan meter. Di antara pilihan berikut yang merupakan indikator pencapaian kompetensi berpikir tingkat tinggi adalah ...

A. Menganalisis kesalahan yang mungkin terjadi dari hasil pengukuran panjang
B. Menjelaskan perbedaan ketepatan mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur standar dan alat ukur tidak standar
C. Menjelaskan pentingnya menggunakan alat ukur standar dalam pengukuran
D. Menjabarkan cara menggunakan penggaris untuk mengukur panjang benda
E. Menyebutkan jenis-jenis alat ukur standar, besaran, dan satuan panjang

3. Pak Rudi dan Bu Nani mengajar IPA di SMP Harapan Bangsa yang merupakan sekolah Adiwiyata. Sebagai sekolah yang termasuk kategori berwawasan dan berpeduli lingkungan hidup, di SMP tersebut terdapat kebun sekolah yang hijau, koleksi tanaman obat, wastafel tempat cuci tangan di depan setiap kelas, bak sampah, biopori untuk resapan air, serta ada rumah kaca berisi berbagai tanaman. Pak Rudi akan mengajar IPA siswa kelas IX untuk membuat produk daur ulang limbah yang bermanfaat bagi kehidupan. Agar metode Project-based Learning yang Pak Rudi terapkan berhasil dengan baik, maka langkah pertama yang harus dilakukan Pak Rudi adalah ...

A. Menugaskan siswa mengidentifikasi beragam limbah di sekolah
B. Menugaskan siswa memfokuskan pada limbah kertas atau plastik
C. Menetapkan jenis produk daur ulang yang akan dibuat
D. Membuat jadwal alokasi waktu pembuatan produk
E. Mempresentasikan hasil hasil karya daur ulang limbah

4. Pembelajaran pada materi “gaya” dengan kompetensi dasar menyajikan hasil penyelidikan tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda, memiliki tujuan: Siswa dapat menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan prosedur yang benar. Manakah di antara strategi-strategi berikut yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut?

A. Menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda yang dilengkapi dengan contoh, kemudian siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan secara berkelompok
B. Meminta siswa berdiskusi secara berkelompok untuk menjawab soal-soal tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda, kemudian hasil diskusi dipresentasikan
C. Secara berkelompok siswa belajar mengatasi masalah-masalah pengaruh gaya terhadap gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
D. Siswa melakukan kegiatan eksperimen untuk menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda, diskusi hasil penyelidikan, dan penyajian hasil diskusi atau presentasi.
E. Membentuk kelompok ahli yang bertugas menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda dariberbagai literatur kemudian kelompok ahli menjelaskan hasil penyelidikannya kepada kelompok asal masinng-masing dan selanjutnya setiap kelompok presentasi.

5. Pak Amir sedang merancang pembelajaran pada KD. Menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda. Kegiatan pembelajaran direncanakan menggunakan pendekatan saintifik dan metode eksperimen, berikut ini yang paling tepat sebagai apersepsi adalah ...

A. Siswa diminta untuk membaca bahan ajar materi tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda pada berbagai literatur.
B. Menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda di depan kelas termasuk materi pembelajaran agar siswa menjadi tahu materi sebelum melakukan kegiatan eksperimen
C. mengorientasikan siswa tentang gaya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian melakukan tanya jawab atau curah pendapat tentang pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari yang relevan
D. Menjelaskan prosedur eksperimen untuk menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda di sekitar.
E. Mendemonstrasikan hasil-hasil kerja gaya terhadap gerak benda di depan kelas, kemudian mencontohkan cara melakukan penyelidikan

6. Bu Hany melakukan pembelajaran materi IPA dengan KD: menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar, yang melibatkan pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca OHAUS 310. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung (direct instruction) yang melatih siswa mengukur massa tahap demi tahap. Pada tahap pertama, Bu Hany mengklarifi kasi tujuan dan memotivasi siswa serta menjelaskan kegiatan belajar siswa. Bu Hany juga menjelaskan pengetahuan deklaratif tentang komponen-komponen neraca dan fungsinya masing-masing termasuk bagaimana menggunakannya. Diantara kegiatan berikut yang merupakan tahap 2 yang seharusnya dilakukan oleh Bu Hany adalah ...

A. Menjelaskan materi pengukuran termasuk di dalamnya pengukuran besaran pokok massa dengan neraca OHAUS 310.
B. Mendemonstrasikan tahap-tahap pengukuran massa dengan menggunakan neraca OHAUS 310 tahap demi tahap.
C. Memberikan latihan soal terkait pengukuran massa dengan neraca OHAUS 310 kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok
D. Meminta siswa berdiskusi tentang pengukuran pengukuran massa dengan neraca OHAUS 310, kemudian siswa diminta merumuskan langkah penggunaannya, dan mempraktikannya E. Melakukan kegiatan pengukuran massa dengan menggunakan neraca OHAUS 310

7. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada materi suhu dan kalor, Bu Rani meminta siswa untuk melakukan pengamatan terhadap fenomena perpindahan kalor, yaitu dengan menunjukkan data pengaruh massa terhadap kalor yang diterima oleh benda. Setelah siswa merumuskan masalah dan jawaban sementara, siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah yang sudah dirumuskan. Berikut ini prosedur yang paling tepat untuk memfasilitasi siswa melakukan eksperimen adalah ...

A. Menjelaskan petunjuk eksperimen dan alat-bahan yang dibutuhkan selama eksperimen
B. Meminta siswa merancang eksperimen menggunakan bahan bacaan, kemudian Bu Rani mengecek dan membimbing siswa
C. Bu Rani melakukan demonstrasi bagaimana melakukan eksperimen dan meminta siswa untuk melakukan kegiatan seperti yang didemonstrasikan
D. Menjelaskan contoh-contoh hasil eksperimen yang sudah dilakukan orang lain
E. Meminta siswa mencari contoh melalui internet atau sumber lainnya untuk dijadikan rancangan percobaan

8. Pak Rudi mengajar IPA di SMP Harapan Bangsa. Di SMP tersebut terdapat kebun sekolah yang hijau, koleksi tanaman obat, wastafel tempat cuci tangan di depan setiap kelas, bak sampah, biopori untuk resapan air, serta ada rumah kaca tempat para siswa mengembangbiakan tanaman. Pak Rudi akan mengajar IPA siswa kelas VII tentang upaya mengatasi sampah dalam kehidupan dengan Problem Based Learning. Pak Rudi berhasil dengan baik, maka langkah pertama yang harus dilakukan Pak Rudi adalah ...

A. Menugaskan siswa mengidentifikasi beragam limbah di bak sampah sekolah
B. Menugaskan siswa memfokuskan pada limbah kertas atau plastik di bak sampah sekolah
C. Menetapkan jenis produk daur ulang yang akan dibuat D. Membuat jadwal alokasi waktu pembuatan produk
E. Mempresentasikan hasil hasil karya daur ulang limbah

9. Bu Nina melakukan pembelajaran dengan tujuan agar siswa dapat melakukan pengukuran kuat arus listrik pada rangkaian. Bu Nina memulai dengan mengkondisikan siswa untuk belajar, memotivasi, dan menyampaikan tujuan. Kemudian Bu Nina mendemonstrasikan cara mengukur kuat arus listrik pada suatu rangkaian. Langkah Bu Nina selanjutnya yang paling tepat adalah ...

A. Bertanya jawab tentang cara mengukur kuat arus listrik
B. Meminta siswa untuk menerapkan cara mengukur arus listrik pada berbagai rangkaian listrik
C. Bertanya-jawab tentang pengertian arus listrik, kuat arus listrik, dan cara pengukurannya
D. Memancing rasa ingin tahu siswa tentang cara pengukuran arus listrik di rumah
E. Meminta siswa untuk menirukan pengukuran arus listrik seperti demonstrasi Bu Nina

10.Pak Amir sedang merancang pembelajaran pada KD. Menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda. Kegiatan pembelajaran direncanakan menggunakan pendekatan saintifik dan metode eksperimen, berikut ini yang paling tepat sebagai apersepsi adalah ...

A. Siswa diminta untuk membaca bahan ajar materi tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda pada berbagai literatur.
B. Menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda di depan kelas termasuk materi pembelajaran agar siswa menjadi tahu materi sebelum melakukan kegiatan eksperimen
C. Mengorientasikan siswa pada hasil-hasil kerja gaya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian melakukan tanya jawab atau curah pendapat tentang pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari yang relevan dengan pengaruh gaya terhadap gerak benda
D. Menjelaskan prosedur eksperimen untuk menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak benda di sekitar.
E. Mendemonstrasikan hasil-hasil kerja gaya terhadap gerak benda di depan kelas, kemudian mencontohkan cara melakukan penyelidikan.

11.Bu Hany melakukan pembelajaran materi IPA dengan KD. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar, yang melibatkan pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca OHAUS 310. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung (direct instruction) yang melatih siswa mengukur massa tahap demi tahap. Pada pertama, Bu Hany mengklarifi kasi tujuan dan memotivasi siswa serta menjelaskan kegiatan belajar siswa. Bu Hany juga menjelaskan pengetahuan deklaratif tentang komponen-komponen neraca dan fungsinya masing-masing termasuk bagaimana menggunakannya. Diantara kegiatan berikut yang merupakan tahap 2 yang seharusnya dilakukan oleh Bu Hany adalah ...

A. Menjelaskan materi pengukuran
B. Mendemonstrasikan tahap-tahap pengukuran massa dengan menggunakan neraca OHAUS 310 tahap demi tahap.
C. Memberikan latihan soal kepada siswa
D. Meminta siswa berdiskusi tentang pengukuran
E. Melakukan kegiatan pengukuran massa dengan menggunakan neraca OHAUS 310

12.Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada materi suhu dan kalor, Bu Rani meminta siswa untuk melakukan pengamatan terhadap fenomena perpindahan kalor, yaitu dengan menunjukkan data pengaruh massa terhadap kalor yang diterima oleh benda. Setelah siswa merumuskan masalah dan jawaban sementara, siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah yang sudah dirumuskan. Berikut ini prosedur yang paling tepat untuk memfasilitasi siswa melakukan eksperimen adalah ...

A. Menjelaskan petunjuk eksperimen dan alat-bahan yang dibutuhkan selama eksperimen
B. Meminta siswa merancang eksperimen menggunakan bahan bacaan, yaitu mengidentifikasi variabel-variabel yang terlibat, mengidentifikasi alat bahan dan merancang prosedur eksperimen, kemudian Bu Rani mengecek membimbing siswa.
C. Bu Rani melakukan demonstrasi bagaimana melakukan eksperimen
D. Menjelaskan contoh-contoh hasil eksperimen yang sudah dilakukan orang lain
E. Meminta siswa mencari contoh melalui media google atau sumber lainnya untuk dijadikan rancangan percobaan

13.Dalam pembelajaran materi suhu dan kalor, Pak Bendi menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan saintifik. Pak Bendi tidak hanya ingin meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pelajaran tetapi juga meningkatkan keterampilan. Rumusan pertanyaan/tugas berikut yang paling tepat untuk menilai keterampilan siswa menggunakan termometer adalah ...

A. Ukur suhu larutan yang disimpan dalam gelas kimia dengan menggunakan termometer yang tersedia, kemudian catat hasilnya pada selembar kertas
B. Berapa suhu larutan yang disimpan dalam gelas kimia?
C. Tunjukkan cara mengukur suhu larutan yang disimpan dalam gelas kimia dengan menggunakan termometer yang telah disediakan!
D. Catat suhu larutan dalam gelas kimia
E. Hitung kenaikan suhu larutan setelah dipanasi selama 5 menit.

14.Pak Adi melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang menemukan bahwa hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan belum mencapai KKM = 80. Setelah mengkaji jawaban siswa, Pak Adi mengetahui bahwa siswa tidak mampu menerapkan konsep pesawat sederhana untuk menjelaskan konsep tuas pada struktur kerangka manusia karena selama ini hanya menggunakan alat-alat dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh pembelajaran tuas. Pak Adi juga menduga bahwa siswa hanya menghafal materi yang dipelajari dari buku pegangan siswa dan penjelasan guru. Berdasarkan informasi tersebut, tindakan yang paling tepat untuk dilakukan agar masalah tersebut dapat diatasi adalah...

A. Menerapkan pembelajaran bermakna, yaitu dengan mengidentifikasi pesawat sederhana pada tubuh manusia
B. Menerapkan pendekatan saintifik dengan mengamati peran pesawat sederhana pada struktur kerangka manusia, kemudian dibuktikan dengan menggunakan alat-alat teknologi atau dalam kehidupan sehari-hari.
C. Menerapkan pembelajaran langsung, yaitu dengan mendemonstrasikan bagaimana mengidentifikasi pesawat sederhana pada tubuh manusia dan menghitung keuntungan mekanis
D. Menjelaskan ulang materi pesawat sederhana sesuai kesulitan belajar siswa
E. Menerapkan pembelajaran teman sebaya, yaitu dengan menugaskan kelompok siswa kelompok ahli.

15.Dalam suatu kegiatan pengamatan lapangan, para siswa bersama guru mengamati hewan-hewan Invertebrata di tepi pantai. Guru mengajak siswa untuk mengambil sampel beberapa hewan yang tujuannya untuk dibuat awetan basah di laboratorium sekolah. Hewan-hewan itu berupa dolar pasir, bintang ular, ubur-ubur, beragam cangkang kerang, dll. Selama di lapangan, para siswa juga membawa larutan alkohol dan formalin untuk pengawetan hewan tersebut. Kembali dari pantai, sesampainya di sekolah, diketahui ubur-ubur yang dibawa itu hancur. Menurut Anda mengapa bisa terjadi demikian?

A. Karena larutan alkohol yang digunakan 40%
B. Karena larutan formalin yang digunakan 40%
C. Karena ubur-ubur yang dibawa didalam wadah terkena guncangan
D. Karena membawa ubur-ubur harus didalam wadah kaca
E. Karena membawa ubur-ubur harus didalam wadah plastic

Selengkapnya untuk download Latihan Soal Pretes PPG IPA Kompetensi Pedagogik bisa >>> DOWNLOAD DISINI <<<


Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat

Silaturahmi Daerah – 1Kader Penggerak NU Se-Lampung Barat Minggu 27 Oktober 2024 yayasanarraihanbelalau.blogspot.com - Kader Pen...