Sejarah berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang bakal diperingai 17 April
Peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan kembali dilaksanakan pada 17 April 2023. Ini merupakan peringatan tahunan bagi organisasi kemahasiswaan tersebut semenjak pendiriannya pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya.
Sebagai salat satu organisasi kemahasiswaan lingkup nasional, PMII memiliki sejarah pendirian yang panjang. Dilansir dari laman PMII, ide awal dari didirikannya PMII dimulai dari adanya keinginan kuat para mahasiswa nahdliyin untuk membentuk wadah (organisasi) mahasiswa yang bernapaskan Ahlusunnah Wal Jama’ah (Aswaja).
PMII bukanlah wadah mahasiswa dengan ideologi Aswaja yang pertama. Sebelumnya, telah banyak bermunculan organisasi dengan tujuan yang hampir sama, namun lingkupnya bersifat lokal seperti Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) yang berdiri pada Desember 1955 di Jakarta.
Tidak hanya itu, pada tahun yang sama juga berdiri Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) di Surakarta. Pendirian ini kemudian juga disusul berdirinya Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung.
Di sisi lain, juga ada organisasi untuk lingkup pelajar Aswaja yang dikenal dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Pada waktu tersebut, IPNU sudah terwadahi di departemen perguruan tinggi.
Meskipun terdapat banyak organisasi kemahasiswaan Aswaja di tingkat daerah, tetapi hasrat untuk mendirikan sebuah organisasi mahasiswa nahdliyin lingkup nasional tidak padam. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya sebuah Konferensi Besar IPNU pada tahun 14-17 Maret 1960 di Kaliurang, Yogyakarta.
Konferensi tersebut kemudian menghasilkan sebuah keputusan tentang berdirinya sebuah organisasi kemahasiswaan nahdliyin. Untuk menunjangan pembentukan organisasi ini, dibentuklah sebuah panitia sponsor pendirian yang berjumlah 13 orang mahasiswa NU dari berbagai daerah.
Laman NU Online menyebut terdapat 13 orang yang bertugas sebagai sponsor pendirian organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Cholid Mawardi (Jakarta)
2. Said Budairy (Jakarta)
3. M Sobich Ubaid (Jakarta)
4. M Makmun Syukri BA (Bandung)
5. Hilman (Bandung)
6. H Ismail Makky (Yogyakarta)
7. Munsif Nahrawi (Yogyakarta)
8. Nuril Huda Suady HA (Surakarta)
9. Laily Mansur (Surakarta)
10. Abd Wahad Jailani (Semarang)
11. Hisbullah Huda (Surabaya)
12. M Cholid Narbuko (Malang)
13. Ahmad Husain (Makassar)
Ketiga belas sponsor pendirian tersebut kemudian mengadakan Musyawarah Mahasiswa NU yang diselenggarakan di Gedung Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama (Gedung Yayasan Khadijah), Wonokromo, Surabaya pada tanggal 14-16 April 1960.
Dari hasil musyawarah tersebut, akhirnya terbentuklah sebuah organisasi kemahasiswaan yang bernama PMII pada tanggal 17 April 1960 (21 Syawal 1379 Hijriah). Tanggal tersebut yang hingga saat ini kemudian diperingati sebagai hari lahir atau harlah PMII dengan Mahbub Djunaidi menjadi ketua umum pertama.
Sebagai sebuah organisasi nasional yang berkecimbung dalam dunia pergerakan kemahasiswaan, PMII juga memiliki motto. Adapun motto dari organisasi yang berlandaskan Aswaja tersebut ialah Berilmu, Beramal, dan Bertaqwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar